03.

646 66 7
                                    

pagi harinya, sunghoon sudah berdiri di depan rumah asha, jujur saja dia sedikit malu karena gengsinya dia sama sekali tidak pernah berpacaran dengan seseorang gadis dia selalu memikirkan sekolah dan reputasi dirinya tapi demi mobil dan motor dia ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

pagi harinya, sunghoon sudah berdiri di depan rumah asha, jujur saja dia sedikit malu karena gengsinya dia sama sekali tidak pernah berpacaran dengan seseorang gadis dia selalu memikirkan sekolah dan reputasi dirinya tapi demi mobil dan motor dia rela menurunkan gengsi dirinya.

"woniee kaka berangkat dulu" teriak asha

"loh sunghoon? lo ngapain disini" bingung asha sunghoon menggaruk tengkuknya yang tak gatal

"jemput lo"

asha menatap lelaki di depanya dengan tatapan bingung tumben sekali dalam rangka apa?

"udah jangan bingung cepet" sunghoon menggenggam tangan asha yang kaget berusaha menetralkan detak jantung yang dag dug ser

keduanya meninggalkan rumah asha dengan mobil

mobil sunghoon sudah terparkir rapi di parkiran sekolah, sunghoon turun duluan membantu asha membuka pintu mobil sunghoon mengulurkan tanganya ke asha sementara asha hanya menatap lelaki ini bingung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

mobil sunghoon sudah terparkir rapi di parkiran sekolah, sunghoon turun duluan membantu asha membuka pintu mobil sunghoon mengulurkan tanganya ke asha sementara asha hanya menatap lelaki ini bingung

"ayo turun udah sampe" ucap sunghoon

"ya lo duluan sana" suruh asha sementara sunghoon menghela nafas dia sudah menurunkan egonya untuk mendekati gadis itu, tapi apa responya tidak seperti sunghoon fikirkan, padahal banyak sekali perempuan yang ingin di dekatin oleh dirinya.

"genggam tangan gua gk peka banget jadi cewek" omel sunghoon asha terkejut sunghoon mengomelin dirinya?

"a-h iya ayo hoon" dengan terpaksa asha menerima genggam tangan sunghoon, sepanjang koridor anak anak melihat interaksi sunghoon dan asha, pasalnya sunghoon itu lelaki yang cukup dingin dan sangat susah untuk di dekatin, tapi sekarang mereka melihat sunghoon menggenggam tangan seseorang gadis

"ih cewek itu beruntung banget ya"

"najis pasti dia kegatelan sama sunghoon"

Perfect lies| Park Sunghoon REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang