hari ini jadwal pemeriksaan kandungan jujur saja asha sangat gugup sekarang, dan beruntungnya ada jake yang menemaninya walapun sahabatnya ingin sekali ikut. tapi yang namanya sahabat asha mereka sungguh berisik takutnya menganggu pasien lain.
"sha jangan tegang gitu ada gua" ucap jake sambil mengusap punggung asha
"gua takut dia kenapa napa di sini" lirih wanita itu sambil mengusap perutnya
"jangan gitu gua yakin dia sehat sehat aja apalagi punya mama yang kuat kek lo gini" senyum jake menerkah
"jeon asha" panggil suster cantik yang keluar dari ruangan dokter
helaan nafas keluar dari mulut asha
"ayo sha, jangan takut ada gua"
keduanya berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah ruangan dengan perasaan campur aduk seperti es campur
"halo asha" sapa dokter yujin ah lupa jake memutuskan akan konsultasi tentang kehamilan serta lahiran semuanya akan di urus oleh dokter ini
"halo dokter yujin" sapa balik keduanya berbarengan
"mari baring disitu kita akan mengecek kondisi bayi mu dan detak jantungnya"
dengan perasaan gugupnya asha membaringkan tubuhnya di kasur itu dokter Ryujin mulai mengoleskan sebuah jell di bawah perut asha jell itu dingin
dan mulai menggerakkan alat khusus muncul lah di monitor sebuah gambar bayi yang masih belum terbentuk asha yang awalnya melihat monitor langsung mengalihkan pandanganya reflek saja dia menjatuhkan air mata
"dia sehat sehat saja dan juga dia berkembang dengan baik" pungkas dokter yujin
"terimakasih sayang sudah mau berkembang dengan baik di sini" batin asha
"nah sudah sekarang tinggal mengecek detak jantungnya" dokter yujin mengambil alat khusus yang di gunakan untuk mendengarkan dekat jantung janin yang bisa di sebut Fetal doppler (kalo salah maaf ya)
"detak jantungnya juga bagus kamu ingin mendengarkanya" tawar yujin
asha menggeleng ribut, jika dia mendengarkan detak jantung anak itu. dia akan menangis lagi mengingat jika darah daging sunghoon tengah berkembang di dalam dirinya. kalau dia mendengar detak jantung anaknya dia akan mengingat luka yang sunghoon buat.
"sha jangan takut hey, kamu ibunya kamu harus dengerin detak jantung anak mu sendiri" bujuk jake
"tapi aku takut jake" lirih asha
"tak apa jika asha tidak mau memang menakutkan apalagi hamil di usia muda begini saya pernah di posisi dia" ucap yujin
"saat itu suami saya tidak ingin bertanggung jawab saya hancur sekali bahkan saya berfikir ingin menggugurkan kandungan saya" yujin meneteskan air matanya jika di ingat perjuangan dia untuk putra pertamanya Sangat lah berat
"tapi itu satu hal yang bodoh percuma saja saya bercita-cita menjadi seorang dokter jika saya berfikir untuk menghilangkan nyawa seorang bayi tak berdosa" sambung yujin lagi
"kamu beruntung sha memiliki suami seperti jake dia bertanggung jawab"
"jake ini bukan anak jake" tangis asha yuji menatap keduanya Bingung
jake menjelaskan kejadian sebenarnya
"maaf sha saya tidak tau" maaf dokter itu
"tak apa dok" balas asha sambil tersenyum manis
"ini vitamin yang harus kamu tebus di apotik"
"terimakasih dok kami permisi" keduanya meninggalkan ruangan itu dan memilih pulang.
malam harinya asha menunggu jungwon pulang karena tadi adiknya pamit untuk mengerjakan tugas kelompok di rumah ni_ki bersama sunoo sekarang sudah jam 9 tapi adik laki lakinya itu belum pulang
dan soal jake lelaki itu sudah pulang dari tadi tidak lupa dia membelikan martabak serta roti, susu untuk bumil satu ini
*tok tok
"jungwon? tapi tumben banget dia ngetok dulu bisanya langsung masuk"
*TOK TOK TOK
"sebentar" wanita itu bangkit dari sofa nyamanya dan berjalan ke arah pintu
"jungwon kenapa kamu baru pu---" asha menghentikan omonganya saat melihat siapa yang mengetuk pintu rumahnya itu bukan jungwon melainkan sunghoon
"pergi aku tidak menerima tamu disini" ketus asha sambil beralih ke gagang pintu untuk menutup pintu
*brukk
terlambat sebelum asha menutup pintu sunghoon sudah masuk ke dalam rumah dan dia lebih dahulu mengunci pintu
"brengsek keluar lo park sunghoon" maki asha
"gua gk mau" dengan santainya pria bermarga park itu mendudukan dirinya di sofa miliki asha
"keluar atau gua telfon polisi" ancam wanita itu asha meraih ponsel miliknya dan mencari kontak jake dia tidak segila itu untuk memanggil polisi
"gk usah ngancam gua tau lo mau telfon Jake" pria itu berdiri dari duduknya dan mulai mendekati asha wanita itu sudah was was saja saat lelaki itu mulai mendekat
asha semakin terpojok saat sunghoon semakin mendekatkan dirinya
*dukk
tubuh itu terpentok dinding dia sudah terpojok dia sudah terjebak di kukungan pria bermarga park ini
sunghoon mendekatkan wajahnya ke asha dan. . .
"maafkan aku sha"
HALO HALO kabar kalian gimana maaf ya baru bisa update 😿tapi bakal di usahain aku rajin update doain semoga ide di otak ini tidak hilang begitu saja 😥
jujur aku seneng banget banyak yang nungguin cerita aku!! walaupun banyak Sinder aku juga yakin mereka tertarik sama cerita ku makasih semuanya^_
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect lies| Park Sunghoon REVISI
Fanfictionjika saja waktu bisa di ulang asha ingin sekali mengulang waktu di mana di menolak kemauan sang pacar "aku hamil hoon..." "gugurin gua belum siap jadi orang tua" sebuah hubungan yg sunghoon mulai dengan kebohongan, membuat asha terjebak selamanya ⚠️...