happy reading~
jungwon menyusuri lorong apartemen dengan perasaan bahagia saat ia akan sampai di pintu apartemen terlihat sosok lelaki yg tengah tertunduk sambil menghisap sebatang rokok dan dengan santai nya ia menghembuskan asap putih yg cukup tebal jungwon memilih untuk duduk di sebelah lelaki tinggi tersebut
"kenapa gk masuk aja bang, kak asha ada kok di dalam" ucap jungwon karna ia merasa bingung jake tak kunjung masuk padahal apartemen ini juga milik jake
"gua lagi ngerokok, takut niel kena asap rokok gk baik buat paru paru nya" jungwon hanya mengangguk ia tau kenapa jake tak masuk sebelum masuk ke gendung jungwon sempat melihat mobil sunghoon di parkiran
"karna ada bang sunghoon ya? " tanya jungwon jake terdiam memang itu alasan dirinya tak mau masuk takut mengganggu kedua orang itu yg sedang menghabiskan waktu bersama
ternyata jungwon benar itu alasan jake tak masuk dan memilih untuk di luar jungwon sadar jika jake sang mencintai asha saat jaman SMP dulu tapi kaka nya saja yg tak sadar jika jake menyimpan perasaan sebesar itu untuk dirinya
"bang, jungwon tau kalau bang jake mau yg terbaik buat kak asha, tapi bang kalau ternyata yg terbaik buat kak asha bang sunghoon kita gk bisa ngelakuin apa apa" jake yg sedari tadi menatap kosong ke depan kini mentap jungwon sepenuhnya
"gua tau won, tapi kenapa harus sunghoon? gua bisa nahan perasaan gua buat dia kalau dia milih orang lain tapi kenapa harus si brengsek itu" Maki jake sampai sekarang jake masih ingin memukul wajah park sunghoon dia akan selalu teringat wajah ketakutan asha jake benci itu.
"bang sunghoon ninggalin, ka asha karna masih dalam posisi labil. Itu salah banget dan jungwon benci itu, yg jungwon liat bang sunghoon beneran mau perbaiki semuanya" ucapan jungwon ada benarnya sunghoon memang terlihat sangat mencintai asha dan merasa bersalah apa sudah saatnya ? Jake merelakan asha bersama sunghoon?
saat Jake tengah tenggelam dalam pikirannya jungwon menepuk-nepuk pundak jake seolah-olah memberikan ketabahan kepada lelaki itu
"bang udah saatnya kak asha, milih jalan hidupnya. cinta gk selamanya bakal sesuai harapan lo bang, mungkin dengan rasa sakit yg bang jake terima bisa jadi pelajaran buat lo kedepannya kalau cinta gk selalu tentang memiliki" Ucap jungwon
jake terdiam sejenak ucapan jungwon ada benar nya tapi asha merupakan cinta pertama jake dan tak semudah itu melupakan cinta pertama..
"gua berharap yg terbaik buat lo bang" jungwon meninggalkan Jake yg masih tenggelam dalam pikirannya dan tanpa sengaja netra jake menemukan sunghoon yg sedang berbincang ringan dengan jungwon
"lo bener won, udah waktunya gua lupain asha"
•••
Sunghoon tengah menatap dirinya di pantulan kaca dia dan claudia akan bertunangan kali ini sungguh rasanya sunghoon ingin kabur saja dari keadaan seperti ini sebelum ini sunghoon pun sudah berpamitan dengan asha walapun asha memperbolehkan tapi sunghoon dapat merasakan asha terluka untuk ini
lamunan sunghoon buyar ketika mendengar sebuah dering ponselnya dengan cepat sunghoon mengangkat ponsel pintar tesebut ternyata asha yg menelpon dengan cepat sunghoon mengangkat telepon tersebut
"iya sha?" tanya sunghoon sungguh rasanya dia ingin kembali saja dengan asha menikmati waktunya berdua
"acaranya udah mulai ya" Suara asha terdengar bergetar sepertinya ibu satu anak itu menahan air mata nya sedari tadi
"belum sha, kenapa.." suara sunghoon pun sudah mulai melemah kenapa kisah nya menjadi sangat serumit ini?
asha terdiam sejak tak ada yg mulai percakapan apapun dia saat keduanya tenggelam dalam diamnya sebuah suara terdengar
"Tuan sunghoon cepat kau sudah di tunggu" ucap salah satu pelayan di sana sunghoon hanya mengangguk pelan setelah itu pelayan tersebut meninggalkan tuanya
"sha, aku tutup ya? Aku janji bakal tepati apa yg udah aku ucapin ke kamu" ucap sunghoon ketika dia ingin mematikan ponsel tersebut suara asha terdengar
"cepat kembali ke kami berdua sunghoon aku dan niel merindukan dirimu" sebelum ponsel di tutup sepihak oleh asha sunghoon tersenyum tipis ternyata benar asha sudah mulai menerima dirinya kembali
"aku janjii sha.. "
•••
pertunangan sunghoon dan claudia berjalan lancar tinggal menikmati acara yg sudah di siapkan oleh kedua perusahaan besar itu sunghoon sama sekali tak merasakan kesenangan dia benci harus berpura-pura senang dengan pertunangan ini
heeseung dan jay terihat tengah menghampiri sunghoon sambil memberikan selamat dan saling memeluk sebentar sunghoon hanya menatap dua sahabatnya yg gila ini
"selamat bro" ucap jay dan heeseung dengan nada mengejek
sunghoon merotasikan bola mata nya malas menyebalkan sekali kedua sahabatnya ini
"gk usah cemberut gitu lo" cerca jay sungguh rasanya dia ingin tertawa terbahak-bahak melihat wajah memelas Sunghoon sekarang
"lo pada pikir sendiri gua gk mau nikah sama dia jay" Lirih sunghoon heeseung menepuk pundak sunghoon sambil tersenyum penuh arti
"lo tenang aja hoon, dari awal lo ngemis ke kita buat minta bantuan gua sama jay udah tau identitas sebenarnya dari tuh cewek. lo gk perlu khawatir denger aja arahan dari kita berdua besok" ucap heeseung sebelum keduanya meninggalkan Sunghoon karna Claudia menghampiri mereka
Claudia mulai melingkarkan lengannya dengan lengan Sunghoon berusaha menyakinkan, bahwa mereka pasangan bahagia Sunghoon risih akan hal itu dia berusaha melepaskan jeratan lengan Claudia. sebelum suara Claudia terdengar
"ingat hoon, nyawa keluarga kecil mu ada di aku" bisik Claudia sebelum akhirnya dia menyerah untuk melepaskan Claudia dari dirinya
"jangan sentuh mereka berdua brengsek" maki Sunghoon dengan senyuman nya Claudia menatap mata sunghoon remeh
"bisa asal kamu nurutin kemauan aku" di tengah perbincangan mereka tuan park menghampiri keduanya sambil tersenyum bahagia ia merasa bangga karna sang anak sudah menuruti kemauannya
"hahah, ternyata kalian sedang berbincang serius" tuan park menghampiri keduanya sambil tertawa ringan sementara sunghoon hanya menatap malas sang ayah pria yg sudah berumur itu di sadar atas kesalahannya kepada putra nya?
"biasa papa, kita ngebahas tentang hubungan kita berdua" ucap Claudia sambil tersenyum manis berusaha memberikan kesan bahwa mereka berdua tak berdebat
"baik lah kalau begitu kalian sudah di tunggu rekan kerja papa dan papa mu clau cepatlah kesana" perintah tuan park sebelum meninggalkan mereka berdua seperti biasa claudia tersenyum manis ini saat nya dia menekankan ke sunghoon kalau sebenarnya dia yg berkuasa atas hidupnya sekarang
•••
disisi lain asha tengah terdiam di kamar menatapnya niel yg sedang tertidur nyenyak setelah dia kelelahan bermain asha masih memikirkan apa sunghoon dan dia dapat bersama kembali?
atau mungkin ini akhir dari kisah keduanya sungguh sudah banyak rasa sakit yg dia dapat dan rasanya dia tak ingin jika kembali merasakan hal itu
helaan nafas keluar dari wanita itu dia menatap langit kamar sambil tersenyum tipis "apa bisa aku dan dia bersama lagi?" cerca asha pada dirinya sendiri
jika harus kembali merasakan rasa sakit asha tak ingin memulai lagi dia terlanjur terluka ntah apa yg sudah di siapkan se pemilik skenario hidup merencanakan apa untuk dirinya
"semoga kamu bisa nepati janji mu park sunghoon"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect lies| Park Sunghoon REVISI
Fanfictionjika saja waktu bisa di ulang asha ingin sekali mengulang waktu di mana di menolak kemauan sang pacar "aku hamil hoon..." "gugurin gua belum siap jadi orang tua" sebuah hubungan yg sunghoon mulai dengan kebohongan, membuat asha terjebak selamanya ⚠️...