1 bulan kemudian....
"happy mensiv yang ke satu bulan sayang" sunghoon memeluk tubuh asha jam 00.00 keduanya memasuki satu bulan lebih berpacaran asha semakin jatuh mencintai park sunghoon sementara sunghoon? lelaki ini masih bingung dengan perasaanya sendiri
"aku seneng hoon kamu udah mau bertahan sejauh ini sama aku makasih"
asha mengeratkan pelukanya dia menangis haru entahlah dia sangat merasa bahagia selama menjalin hubungan dengan lelaki ini
sunghoon melepaskan pelukanya, menatap asha dalam mendekat dirinya ke asha, tatap sunghoon itu menurun ke bibir mungil milik asha, yang selalu candu untuk dirinya, sunghoon mengecup bibir mungil itu. awalnya hanya kecupan biasa tapi lama lama sunghoon mulai melumat bibir asha dengan lembut memperlakukan asha seperti kanvas yang mudah pecah
asha yang mulai terbuai dengan perlakuan sunghoon pun terbawa suasana
ketika merasakan pasokan oksigen menipis. asha menepuk punggung sunghoon yang mengerti melepaskan tautanya, asha menghirup udara sebanyak mungkin lain hal dengan sunghoon dia menatap asha sayu, menurutnya asha sangat menggemaskan. dari biasanya dengan pipih yang memerah, sangat cantik
"sha..." lirih sunghoon asha menatap wajah sunghoon yang berada di atasnya
"aku mencintaimu kamu percaya pada ku kan?" ucap sunghoon dengan tatapan nanar bahkan suaranya sedikit berat
"tapi hoon aku-
"tenang sha aku bakal tanggung jawab" asha diam sunghoon yang mengerti jika asha belum siap untuk melakukan apa yang sunghoon mau pasalnya ini kedua kalinya asha menolak permintaan dirinya
"gpp sha aku ngerti" sunghoon tersenyum getir dan mulai menjauhkan tubuhnya tapi tidak jadi saat asha memegang pundaknya
sunghoon menatap bingung gadis iniasha terdiam apa kah harus dia memberikan hal yg sangat yg sangat berharga untuknya? ntah bisikan dari mana asha setuju dengan ucapan sunghoon
malam ini menjadi malam yang panjang untuk keduanya asha benar benar memberikan dirinya kepada sunghoon
matahari menyapa kedua insan yang sedang bergelut di dalam selimut, asha menggeliat tidak nyaman. bagai kaset kejadian malam terputar dia sedikit menyesal..
asha bingung, jika dia hamil apa sunghoon mau tanggung jawab? pasalnya tidak mungkin jika tidak asha berusaha menyingkirkan pikiran buruk dalam benaknya tidak mungkin dia mengandung bukan?
"morning sha" suara serak basah menyapa asha yang sedang termenung
"pagi hoonie" ucap asha dengan senyumnya asha mengusap rambut sunghoon yang basah karena keringat
sunghoon kembali memejamkan matanya dia menarik tubuh asha lebih dekat dengan tubuhnya
"hoon bangun aku mau mandi" rengek asha mencoba melepaskan pelukan
"ya udah kamu mandi sana aku nanti masih ngantuk"
asha menatap lelaki ini datar seenaknya berbicara begitu badanya sakit semua
"hoon kamu gk pikirin aku" omel asha sunghoon terkekeh geli dia bangun dari tidurnya asha mengalihkan pandanganya dari sunghoon dia malu..
sunghoon mengendong tubuh asha dan berjalan ke arah kamar mandi, asha sedikit malu
"hoon inwi ewnak bawnget akwu bawru tawu kawmu bwisa mawsak" oceh asha dengan mulut penuhnyasetelah mandi keduanya memilih untuk sarapan awalnya asha ingin memasan makanan tapi sunghoon tidak mengijinkan itu asha tidak boleh terus terusan makanan siap saji
"sayang, telen dulu baru ngomong" sunghoon menuangkan air dan memberikan asha air putih serta mengusap bibir asha yang belepotan ah asha nya selalu menggemaskan
"heheh lagian masakan kamu enak banget hoon" asha melanjutkan sarapanya
sunghoon menatap asha yang menikmati makanan miliknya, asha sangat cantik di matanya ntah lah dia tidak mungkin jatuh cinta dengan wanita ini, dia ingat tinggal satu bulan lagi dirinya akan mendapatkan apa yang dia mau dan tentunya akan lepas dari wanita di depanya tapi kenapa dia merasa aneh dengan itu harusnya dia bahagia.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect lies| Park Sunghoon REVISI
Fanfictionjika saja waktu bisa di ulang asha ingin sekali mengulang waktu di mana di menolak kemauan sang pacar "aku hamil hoon..." "gugurin gua belum siap jadi orang tua" sebuah hubungan yg sunghoon mulai dengan kebohongan, membuat asha terjebak selamanya ⚠️...