29.

321 27 0
                                    

happy reading

"ikutin anak itu, kita lihat dia bisa melakukan apa" cerca seorang pria yg sedang berbincang di sebuah telpon entah dengan siapa. tapi terlihat jelas jika wajah pria itu tengah menampilkan senyumannya.

"laporkan kepada ku, apa yg terjadi jika dia kelewatan aku yg akan turun tangan"

"baiklah tuan park, saya akan terus memperhatikannya" panggilan itu terputus, tuan park menatap jendela yg menampilkan taman yg luas.

di tengah lamunannya, dengan paksa seseorang wanita menerobos masuk keruangan itu dengan nafas tersengal-sengal. ia menatap tuan park marah.

"BAJINGAN JANGAN SIKSA ANAK KU" teriak mina dengan penuh emosi, ia menghampiri sang suami, tuan park menatap mina remeh hubungan keduanya semakin renggang. karna tuan park menjodohkan sunghoon tiba tiba, hubungan mereka juga sejak dulu tak baik.

"aku bahkan, belum menyentuh putra mu mina."

"ku peringatkan kepada mu, hares. aku tidak akan segan, untuk menghabisi mu jika terjadi sesuatu kepada putra ku
" ancam mina

hares tidak perduli dengan ancaman mina, istrinya itu bisa melakukan apa? dia hanya wanita yg tidak bisa melakukan apapun, hares meninggalkan mina yg terduduk di lantai ia menangis.

"sunghoon, maafkan mama kamu harus menghadapi kejadian ini"

•••

dengan tergesa-gesa, sunghoon berjalan masuk ke dalam apartemen yg asha tempati, setelah sampai di unit asha, sunghoon berusah menetralkan nafasnya dengan susah payah, ia menekan bel yg tersedia di sebelah pintu terdengar suara dari dalam.

setelah itu, pintu terbuka menampilkan jungwon yg sedang menatap sunghoon bingung.

"bang lo ken-" ucapan jungwon terhenti karna, secara tiba-tiba sunghoon menerobos masuk

"asha dimana" tanya sunghoon, sambil memperhatikan sisi ruangan

"kak asha lagi ke minimarket di bawah"

"dia bawa niel?" tanya sunghoon sejujurnya, dia merindukan anak nya hampir beberapa bulan ini dia tak melihat niel.

jungwon menggelengkan kepalanya, jari telunjuknya, mengarah ke arah kasur bayi berwana coklat itu.

"niel lagi tidur, jangan berisik bang, jungwon ke kamar dulu" Jungwon mengerti. jika ayah dan anak itu membutuhkan waktu berdua, dan dia percaya kepada sunghoon, tidak mungkin dia membawa niel pergi.

setelah kepergian jungwon sunghoon mendekatin kasur bayi itu, ia tersenyum melihat niel, yg tengah tertidur nyenyak hatinya terasa sangat tenang. secara tidak sadar niel terbangun dari tidurnya dengan reflek. ia tersenyum kepada Sunghoon, dan mengarahkan kedua tangannya naik. meminta untuk di gendong.

"papa membangun kan niel ya?"

Sunghoon mengangkat tubuh mungil itu untuk di gendong, dia merasakan kehangatan yg luar biasa, andai saja dari awal, dia tak menyiakan nyiakan asha, mungkin sekarang dia sudah bahagia bersama niel, yg berada di gendongan ayahnya jelas merasa sangat senang.

tak henti henti, Sunghoon mencium pipi gembul niel, tanpa lelaki itu sadari asha tengah berdiri, di ambang pintu entah kenapa, asha merasakan hati nya menghangat melihat interkasi ayah dan anak itu.

"siapa yg biarin lo masuk ke sini" ucap asha terkesan sangat sinis

"sha, aku cuman kangen niel"

"tapi lo gk sopan park sunghoon, masuk ke apartemen tanpa se izin orangnya" asha menatap sunghoon kesal karna lelaki itu tak menghiraukan ucapannya

"keluar dari apartemen gua sekarang" pekik asha, yg sangat kesal karna sunghoon sedari tadi asik dengan niel

ia berhenti sejenak untuk memarahi sunghoon, karna melihat interkasi ayah dan anak itu yg terlihat sangat menggemaskan. bagaimana cara sunghoon yg meladeni niel yg tengah mengoceh kecil

"anak papa mau apa" tanya sunghoon saat niel menggerakkan mulut kecil nya

"Mau keluar bareng papa? kita jalan jalan ya" tanya sunghoon lagi entah niel yg mengerti, atau bagaimana dengan cepat niel mengangguk cepat dan semakin mengeratkan pelukan nya di leher sunghoon.

"pah pah" kata kata itu, keluar dari bibir kecil niel, sunghoon menatap asha tak percaya. dia mengetahui jika sunghoon lah ayah nya?

"niel panggil aku papa? sha, niel udah bisa ngomong?" sunghoon kegirangan masih tak percaya, jika anak kecil yg berada di gendongnya ini. mengucapkan kata papa.

"udah biasa, niel juga manggil jungwon papa. " cerca asha ketika di sibukan dengan kegiatan, memasukkan barang belanjaannya ke dalam kulkas.

Sunghoon tak menghiraukan ucapan asha tadi, dia sangat senang karna niel memanggilnya dengan sebutan papa. di tengah kegiatan ayah dan anak itu jungwon menghampiri keduanya.

"asik amat dah bang"

"lo tau won, niel manggil gua papa" ucapan sunghoon yg terdengar sangat antusias, membuat jungwon menatap tak percaya. padahal dia adalah lelaki ketiga yg di panggil papa setelah jungwon dan jake. dan dapat di pastikan dari hal kecil ini, jungwon paham jika sekarang kasih sayang sunghoon untuk kaka dan keponakannya benar-benar tulus.

"won, ajak niel ke kamar kamu gih" perintah asha dengan setengah hati sunghoon memberikan niel kepada jungwon.

asha menundukkan dirinya di sofa yg bersebelahan dengan sunghoon, asha sedikit mengikis jarak mereka berdua. keheningan menyelimuti. sebelum akhirnya, suara asha terdengar.

"kenapa balik lagi? bukannya lo udah nikah"

sunghoon masih menundukkan kepalanya, jujur saja dia belum berani menatap mata asha secara langsung.

"Claudia bohongin aku sha, dan dari awal, aku kepaksa nikah sama dia. karna tuan hares bawa nyawa kalian" sunghoon yg awalnya menunduk kini mulai berani menatap mata lembut milik asha. sunghoon menggenggam erat kedua tangan gadis yg dia cintai.

"sha, aku sayang kamu sama niel. dari awal aku udah berusaha, buat ngehubungin kalian tapi semuanya di atur oleh papa. " asha bungkam, ia lebih memilih untuk mendengarkan keluhan sunghoon padanya.

"tapi sekarang sha, aku gk bakal sia sian kesempatan ini lagi" final sunghoon asha tak merespon ucapan lelaki itu. ia hanya diam, dan memikirkan apa harus kembali dengan orang yg sudah menyakiti nya? atau tetap menjadi seorang ibu tunggal

"Aku gk tau hoon, kamu luka buat aku selama ini kamu kemana? aku udah ngasih kamu kesempatan kedua tapi kamu sia sian semuanya." asha menarik nafasnya dalam dalam mencoba menenangkan dirinya

"aku gk bisa percaya lagi sama kamu hoon, selama ini aku sadar jake yg selalu sama aku. dia yg dukung aku waktu aku hancur, Dan dia yg buat aku sama niel bisa hidup sampai sekarang"

hati Sunghoon bagai di tusuk oleh belati dia tersenyum getir dan menatap wajah asha dengan tatapan sedih

"Udah gk ada harapan apapun buat hubungan kita?" tanya Sunghoon sekali lagi apa sudah waktunya dia pergi?

asha terdiam bibirnya tak bisa mengucapkan kata-kata apapun, hatinya masih untuk Sunghoon. tapi lukanya membuat dia tak berani untuk menerima lagi.



























apa ini akhir dari kisah Sunghoon dan asha? atau akan ada kebahagiaan yg menati mereka berdua.




































"aku gk bisa hoon, dan mungkin ini saatnya aku nerima jake"































Hayoloh apa tuh bawa bawa jake

Perfect lies| Park Sunghoon REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang