happy reading
mendengar ucapan asha kemarin, Sunghoon galau setengah mati bahkan tak segan segan dia mengutuk dirinya sendiri dengan kata kata yg kasar. Sunghoon menatap kamarnya dengan tatapan kosong, selama di Australia Sunghoon akan tinggal di rumah sang ibu, agar dia bisa terus bertemu dengan asha dan niel. maka dari itu dia memilih untuk tinggal lebih lama.
"apa ini yg di maksud karma" Sunghoon mengutuk dirinya sendiri ia semakin menyesal, dan membenci dirinya sekarang. lihatlah seberapa jahatnya dia kepada asha yg dahulu mencitai nya dengan sangat tulus.
"aku gk bisa hoon, mungkin ini saatnya aku nerima jake"
kata kata asha terus berputar di telinganya. dengan kesal sunghoon melempar batal di kamarnya.
"anak mama kenapa" tanya mina sambil tersenyum lembut, sunghoon menatap mina dengan tatapan sedih
"Sunghoon yang mama banggakan udah jadi cowok brengsek" pertahanan sunghoon runtuh saat bersama mina dia kembali seperti anak kecil, yg kehilangan mainan kesukaannya.
mina hanya tersenyum getir jujur saja sebenarnya mina marah sekali dengan putra satu satunya, yg tak mempertanggung jawabkan apa yg dia perbuat.
"semua karna papa mu kan, sunghoon mama mengerti kamu ingin menebus dosa dosa mu pada gadis itu" ucap mina sambil mengelus rambut putra kesayangannya, sunghoon menatap mina dengan tatapan putus asa dia ingin asha dan niel bersamanya.
tapi kenapa, Tuhan selalu melarangnya? bahkan banyak sekali hal yg sudah dia pertaruhkan, untuk gadis yg ia cintai.
"jika memang kau ingin menebus semuanya berusaha lah nak, mama akan mendukung mu bawalah calon menantu mama dan cucu mama ke rumah ini" tutur mina
sunghoon merasa bahagia memiliki ibu yg selalu memberikannya kasih sayang lebih, walaupun sunghoon mempunyai ayah yg bisa di bilang memiliki kekayaan. Dirinya lebih dekat dengan mina karna mina lah yg selalu menjaga serta mendukungnya.
"mama benar, Sunghoon bakal berusaha buat bawa pulang calon menantu mama kesini" sunghoon merasa lega walapun sebenarnya ia masih ragu jika asha akan menerimanya kembali.
ponsel pintar yg berada di atas kasur berbunyi, membuat momen ibu dan anak ini terhenti sebentar. sunghoon memunculkan senyumannya saat melihat siapa yg meneleponnya.
ya, asha yg menelponnya
"Lo lagi sibuk hoon" tanya asha di seberang telpon sunghoon tidak merespon, ia hanya diam memberikan asha melanjutkan ucapannya.
"niel nangis nangis, nyariin lo dia lagi demam tinggi tolong kesini hoon" ucap asha yg awalnya terdengar canggung sekarang suaranya terdengar bergetar
"Sha kamu tenang, aku bakal ke apartemen kamu secepat mungkin"
sambungan telepon di putuskan sepihak oleh asha, sunghoon bergegas meraih kunci mobilnya. tak lupa juga berpamitan dengan sang mama, tak peduli di luar sedang hujan deras dia khawatir dengan kondisi putranya.
sementara mina hanya menatap punggung lebar milik putranya yg menghilang di balik pintu
"dia bukan seperti mu hares"
••••
asha mencoba menenangkan niel yg sedang menangis, panasnya semakin tinggi asha sudah memberikan asinya tapi niel menolak. dia sebenarnya ingin membawa niel ke rumah sakit tapi saat ini sedang badai dan hujan lebat bagaimana mungkin dia pergi dengan keadaan seperti itu?
"kaka harus tenang, niel pasti baik baik aja" jungwon yg sedari tadi menghibur niel mulai berbicara saat melihat kakanya yg panik
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect lies| Park Sunghoon REVISI
Fanfictionjika saja waktu bisa di ulang asha ingin sekali mengulang waktu di mana di menolak kemauan sang pacar "aku hamil hoon..." "gugurin gua belum siap jadi orang tua" sebuah hubungan yg sunghoon mulai dengan kebohongan, membuat asha terjebak selamanya ⚠️...