*flashback
di tengah ruangan yg gelap seorang lelaki tengah di pukulin tanpa ampun ia hanya bisa terlukai lemas di tanah ini lah sebabnya kesalahan dirinya sendiri lelaki itu tidak dapat melawan karna seluruh tenaganya sudah terkuras habis karna perlawanannya tadi
"hentikan, jangan biarkan dia mati" terdengar suara dari arah pintu yg gelap lelaki paruh baya bersetalan jas sangat rapih menghampiri lelaki yg sudah terlukai lemas di bawah kakinya
lelaki paruh baya itu tersenyum tipis dan menghampiri lelaki yg sudah tak memiliki tenaga itu
"bagaimana tidur mu? apa nyenyak park sunghoon" dengan sisa tenaganya sunghoon mencoba melihat sang ayah yg sedang tersenyum senang sungguh ayah macam apa lelaki di depannya ini seorang ayah yg tega menjual putranya sendiri demi bisnisnya
"-kauh brengsek aku membencimu tuan park" dengan susah payah sunghoon bangkit dari tempatnya ia berusaha untuk berdiri dan menantang ayahnya sendiri ia muak di perlakukan seperti budak
"masih saja bajingan ini berulah aku memberikan mu keringanan karna kau putra ku" tuan park menatap sunghoon dengan remeh anaknya sungguh seorang pembangkang
"aku tidak sudi kau menjadi ayah ku ayah ku sudah lama mati sejak ibu ku tiada. Kau bukan ayahku" sunghoon benar ayah nya sudah menjadi monster
tuan park terdiam sejenak ia tertegun dengan ucapan sunghoon tadi, matanya menajam dan dengan satu pukulan berhasil membuat sunghoon terjatuh lagi. sunghoon sudah terkulai tak berdaya di lantai sungguh sunghoon tak masalah sekarang dia harus mati di tangan sang ayah, dia tidak ingin menikah dengan wanita itu.
"BAJINGAN KAU SUDAH KU BESARKAN SEBESAR INI! BERANI SEKALI MULUT KOTOR MU MENGATAKAN ITU" Tuan park sangat marah dengan emosinya tuan park menginjak tangan sunghoon dan memukulin sunghoon dengan brutal
nafas tuan park tersengal sengal ia menatap sang anak penuh kebencian sementara sunghoon membalas tatapan sang ayah sama kebencian sunghoon kepada ayahnya sungguh besar sejak dia masih kecil
"kau pantas mendapatkan itu dan ibu mu jalang itu memang sudah seharusnya tiada" sunghoon menatap lelaki paruh baya itu dengan dingin ia berusaha bangkit dengan sisa tenaganya ia mendekati tuan park melemparkan tatapan tajam untuk ayahnya
"jangan sebut ibu ku seperti itu bajingan kau yg memulai ini semua, kau yg menyakiti ibu ku, berani sekali kau menyebut dirinya jalang jika kelakuan kau saja sangat kotor tuan." tuan park tak dapat berkata-kata ia menatap sang anak sungguh sunghoon benar benar mirip dengan dirinya wataknya dan tatapannya benar-benar mirip dengan dirinya
setelah perkataan terakhirnya sunghoon terjatuh kesadarannya menipis tubuhnya pun sudah tak kuat untuk berdiri kembali kepalanya terasa sangat pusing
"asha.. tunggu aku"
•••
sunghoon tengah berdiri di depan apartemen milik asha rasanya sangat malu jika harus berhadapan dengan asha sekarang sudah berapa kalinya dia menyakiti wanita itu
"aku bahkan merasa tidak pantas untuk berhadapan dengan mu sekarang" Ucap sunghoon ia memilih mundur untuk sekarang dia tak ingin luka asha kembali untuk sekarang sesuai janjinya dia akan menyelesaikan ini semua
"ngerasa pantas lo muncul di depan dia" tegur seseorang sunghoon membalikan badannya dan menatap lelaki yg lebih pendek darinya jake shim lelaki itu yg selalu menemani asha menghampiri dirinya
"lo pikir dia gk tau kebohongan lo park sunghoon" sarkas jake, sunghoon terdiam tunggu apa asha tau?
"apa maksud lo, dia tau apa" panik sunghoon tapi dia berusaha agar tak terlihat panik di depan jake dia tidak mau terlihat lemah sekarang
![](https://img.wattpad.com/cover/314422154-288-k621776.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect lies| Park Sunghoon REVISI
Fanfictionjika saja waktu bisa di ulang asha ingin sekali mengulang waktu di mana di menolak kemauan sang pacar "aku hamil hoon..." "gugurin gua belum siap jadi orang tua" sebuah hubungan yg sunghoon mulai dengan kebohongan, membuat asha terjebak selamanya ⚠️...