Typo ignore.
***
"Sabrina bangun, udah jam berapa ini, katanya kerja masuk shift pagi. Bangun!" Masih sangat pagi, tapi rumah itu udah ramai aja.
"Iya bu astaga bentar lagi, ngumpulin nyawa ini."
"Liat jam!" dumel ibunya.
"Ck, iya, iya."
Dengan amat sangat malas, Sabrina berjalan sempoyongan ke arah kamar mandi. Memilih cuci muka lebih dulu, lalu berjalan ke ruang makan untuk ikut sarapan lebih dulu, baru setelah itu mandi.
Sabrina emang begitu, gak mau kalau make up dia nanti rusak karena makanan. Jadi dia pilih makan dulu baru mandi terus berangkat kerja.
"Kapan gajian?" tanya adiknya.
"Ngapain sih lu nanyain mulu!" sewotnya.
"Kuota gua abis kak, beliin napa."
"Gada adab."
"Sekolah yang bener, pacaran mulu di utamainnya," kata bapak.
"Ibu aja sampe pusing kalau Randi udah bawa cewek ke rumah, pusing banget," sahut ibu.
"Kok pusing?" tanya Randi polos.
"Ya pusinglah. Tiap ke rumah ceweknya beda terus."
Randi cengengesan dengernya. "Mumpung muda, bu. Gak apa-apa kali."
"Tau tuh, otaknya cewek mulu. Nilai aman tapi?" tanya Sabrina menantang.
"Oh kalau itu gak usah di raguin. Kalau gua masuk sepuluh besar, janji beliin apa yang gua mau ya kak?"
"Idih idih, najis males banget."
"Pelit banget lu sama adek sendiri. Orang pelit kuburannya sempit."
"Lah kuburan emang sempit 'kan?"
"Anjing."
"Udah! Bapak pusing, makan bisa diem ga?"
Kalau tuan rumah udah angkat bicara. Gak ada pilihan lain selain nurutin.
***
"Kok supermarket di depan rame banget, ada apaan tuh kak?" tanya Sabrina pada Ardi, teman kerjanya.
"Denger-denger sih ada kunjungan dari luar kota."
"Oh iya ngerti."
"Ya gak tau juga sih gua."
"Heem, btw gajian di undur katanya."
"Ih anjing serius lu Na?"
"Serius lah! Orang kemarin gua denger langsung dari bu Cici."
"Gak semangat kerja nih gua kalau di undur. Males banget anjing."
"Iya gua juga mau chek out kagak jadi kak, parah sih."
"Parah banget, gua gak bisa main dong sama temen-temen."
"Sabar-sabar. Cuman di undur 3 hari katanya. Oh ya, sayuran masih ada gak sih kak?"
"Abis, Na. Belanja dulu sana sebelum rame ni store, entar berabe lagi."
"Oke."
Sabrina jalan keluar store sambil sesekali nyapa beberapa orang yang dia kenal. Dia masuk ke supermarket yang di deket tempat kerja dia. Yang tadi di omongin ada kunjungan.
"Buset dah, tu orang cakep bener. Siapa ya namanya?" monolog Sabrina gak sengaja ketemu orang yang kunjungan di supermarket itu. Keliatan sih tamu, soalnya pakaiannya super formal. Dia juga keliatan serius nanya sama manajer di supermarket sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vandra ; ek
Romance[M] Vandra heran, kenapa ada wanita modelan Sabrina. Agresif nomor satu bagi wanita itu. "Mau cium." "Tahu tempat Sabrina." "Ya terus? Orang kan gak bakal peduli. Lagian biar dunia tahu kalau Vandra punya Sabrina seorang." "Kamu gak punya malu?" "...