typo ignore.
****
Vandra paksa mata dia yang berat banget buat kebuka. Dia bangun karena suara alarm di ponselnya. Setelah akar mati, Vandra natap Sabrina yang ternyata ikut tidur.
Senyum Vandra terbit waktu liat Sabrina tetap pada posisinya.
"Pasti kesemutan," gumamnya.
Vandra bangkit, pria itu langsung ubah posisi tidur Sabrina. Dia juga cium pipi Sabrina bergantian.
Tapi Sabrina langsung bangun waktu Vandra coba tidurin dia di posisi benar.
"Kok bangun? Saya mau benerin posisi tidur kamu," kata Vandra.
Sabrina natap Vandra, dia masih belum sadar sepenuhnya. "Aku dimana?" tanyanya.
Vandra terkekeh, "Di kamar saya sayang."
"Jadi bukan mimpi?" tanya Sabrina lagi.
"Bukan. Kamu ngigau atau gimana ini?" tanya Vandra.
Sabrina masih natap Vandra. Dia juga pukul pipi Vandra pelan.
"Astaga Na, kamu ngigau ya?" tanya Vandra kaget waktu pipi dia kena tampar.
"Huh?" Vandra ketawa, wajah Sabrina lucu.
Tiba-tiba juga Sabrina kecup bibir Vandra. "Oh nyata," katanya dengan wajah tanpa dosa.
Sabrina ketawa waktu Vandra diam. "Apa sih. Tadi becanda doang."
"Usil banget astaga." Vandra langsung gelitiki pinggang Sabrina.
"Masss ihh gak boleh gelitiki," rengek Sabrina sambil ketawa.
"Kamu usil, saya usilin balik gak mau," ujar Vandra bangkit dari posisinya.
"Mas mau kemana emang?" tanya Sabrina.
"Kemana apanya?" tanya Vandra balik.
"Itu, suruh bangunin jam satu. Emang ada acara?"
"Iya, kamu ikut."
"Aku?"
"Iya sayangku."
Pipi Sabrina merah, "Sayangku aja?"
"Terus apa? Cintaku? Istriku? Cantikku?"
"Kamu habis mimpi indah ya?"
"Iya, soalnya bobo di paha kamu."
"Astaga!"
Vandra ketawa ngakak dengernya. Ternyata pria itu juga mesum.
"Udah, kamu samperin mama gih, tanya dia, ada gaun atau dress yang pas gak di tubuh kamu? nanti kita mau ketemu kolega bisnis saya," jelas Vandra.
"Aku harus banget ikut?"
"Iya, atau gak mau? Gak apa-apa sih, tapi kalau liat saya sama wanita lain jangan cemburu."
"Maksudnya?" tanya Sabrina nstap Vandra tajam.
"Eum, maksudnya di sana kan banyak kolega bisnis yang lain, ada partner kolega perempuan, jadi ya mungkin kita bakal ngobrol banyak, entah itu hal kerjaan atau hal pribadi--"
"Pribadi?" potong Sabrina.
"Iya, nanyain status itu hal pribadi kan?" tanya Vandra.
"Apaan si. Ikut!" Vandra tahan ketawa liat wajah kesel Sabrina.
"Iya, makanya saya ajak kamu Sabrina."
"Tapi aku takut buat kamu malu."
"Kenapa mikir gitu? Udah sana ke kamar mama, saya mau mandi duluan. Dress nya yang santai aja, ini cuman ketemu main sambil bincang-bincang sedikit aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Vandra ; ek
Romance[M] Vandra heran, kenapa ada wanita modelan Sabrina. Agresif nomor satu bagi wanita itu. "Mau cium." "Tahu tempat Sabrina." "Ya terus? Orang kan gak bakal peduli. Lagian biar dunia tahu kalau Vandra punya Sabrina seorang." "Kamu gak punya malu?" "...
