typo ignore.
****
"Ibu kebiasaan kalau kita lagi adu mulut pasti ungkit masa lalu bapak."
"Tapi itu juga semua gara-gara kamu."
"Bapak terus yang salah. Kapan benernya bapak di mata ibu? Sampe bapak mati pun kayaknya salah terus."
"Itu emang kesalahan bapak, kamu gak usah nutupin diri deh, seakan-akan ibu yang play victim di sini."
"Capek bapak lama-lama."
Sudah malam, tapi ibu sama bapak Sabrina lagi adu mulut. Randi yang ada di rumah milih masuk ke kamar aja. Gak mau ikut campur, bukan sekali dua kali dia ngeliat kedua orang tuanya adu mulut, sering.
Kak ros
Di dalam kenapa?Randi
Biasalah, Tom and Jerry.Randi dapat pesan dari kakaknya, kayaknya Sabrina di depan rumah. Baru pulang kerja, dan dari luar dia bisa denger ibu sama bapak lagi adu mulut.
Kak ros
Bukain pintu, gua gak mau ketuk pintu.Randi
Males.Kak ros
Mau dibayar berapa lu?Randi
Otw :DSabrina decak kesal liat adiknya yang mata duitan itu. Apa-apa harus pake uang. Dari kecil begitu, kalau dia suruh pasti harus ada upahnya, kurang ajar emang.
Sabrina langsung masuk ke rumahnya waktu Randi udah bukain pintu kunci.
"Gak main lu?" tanya Sabrina, biasanya Randi emang suka keluyuran.
"Kagak punya duit, ya malu lah nongkrongnya juga. Karena sekarang lu udah pulang, jadi gua mintanya ke lu."
"Kenapa gak minta sama orang tua lu?"
"Mereka juga orang tua lu kali, bego."
Sabrina memutar bola matanya malas, dia langsung kasih uang warna biru ke adiknya itu.
"Gak usah protes, akhir bulan." Sabrina langsung interupsi waktu liat adiknya mau ngomong.
"Ya udah, thankyou kakak jelek."
"Gak tau diri."
Mereka masih di depan pintu masuk, dan Randi milih langsung ke kamarnya ngambil kunci motor sama jacket dia, terus pergi dari rumah itu.
Meski keliatan hangat, tapi sebenernya ibu sama bapak sering berantem karena hal sepele aja. Dan ibu yang suka ungkit masa lalu bapak yang sering selingkuh, dan bapak yang capek karena ibu suka ungkit masalah itu, padahal sekarang dia udah berubah semenjak sering sakit.
Sabrina langsung jalan ngelewatin mereka berdua yang saling diam.
"Kok berhenti? Gak sekalian aja bawa pisau dapur?" tanya Sabrina dengan wajah datar.
"Sabrina, ibu udah masak. Udah di pisahin juga jatah kamu, jadi kamu jangan lupa makan," kata ibu alihin pembicaraan.
Sedangkan bapak langsung pergi dari sana. Sabrina ngangguk pelan, "Iya."
Ibu senyum tipis, "Maaf ya."
"Iya." Hanya kata itu yang keluar dari mulut Sabrina. Setelahnya dia langsung pergi ke kamarnya.
Sabrina langsung bersih-bersih, hari ini dia capek banget. Untungnya besok dia libur jadi dia bisa istirahat.
Vandra
Maaf, baru pegang ponsel pribadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vandra ; ek
Romance[M] Vandra heran, kenapa ada wanita modelan Sabrina. Agresif nomor satu bagi wanita itu. "Mau cium." "Tahu tempat Sabrina." "Ya terus? Orang kan gak bakal peduli. Lagian biar dunia tahu kalau Vandra punya Sabrina seorang." "Kamu gak punya malu?" "...