26; om?

514 101 20
                                    

typo ignore.

****

Sabrina natap ponselnya yang bergetar, ada pesan masuk dari Rian. Katanya pria itu nunggu dibawah.

Sabrina langsung lihat lewat jendela kamarnya, dan senyum gemas waktu lihat kelakuan Rian.

Tangannya Rian gak bisa diem, dia berikan tanda hati buat Sabrina di atas sini.

Sabrina buka jendela kamarnya, "Gemes banget, pacar siapa si?" tanyanya.

"Pacarnya kamu," balas Rian senyum lebar.

"Aku tunggu ya, gak usah dandan cantik-cantik, kamu udah cantik," lanjutnya.

"Siap pak bos!" sahut Sabrina sambil ngasih gestur hormat.

Setelahnya Sabrina langsung tutup jendelanya lagi dan lanjut siap-siap. Dia udah siap sebenernya, cuman tinggal kasih make up tipis aja.

Sabrina langsung turun ke bawah, di sana ada bapak sama ibu yang lagi nonton televisi, Randi juga ada, tapi anak itu udah rapih juga, kayaknya mau keluar.

"Ada Rian?" tanya bapak.

Kedua orangtuanya udah tahu, kalau anak gadisnya itu punya hubungan dengan teman adiknya.

Sabrina ngangguk semangat, "Pamit dulu ya pak, bu."

"Hati-hati sayang," balas ibu.

Melihat Sabrina yang udah gak keliatan, Randi langsung nyusul buat ikut keluar juga.

"Menurut ibu, Sabrina bahagia gak?" tanya bapak tiba-tiba.

"Sedikit, matanya gak bisa bohong pak," jawab ibu.

"Anakmu itu terlalu setia."

"Sama kayak ibunya."

Bapak gak jawab lagi, setelahnya mereka diam dan fokus buat nonton televisi.

"Mau ajak jalan kemana?" tanya Sabrina waktu udah disamping Rian.

"Kakak maunya kemana?"

"Um, cafe dulu mau gak? Lagi pengen coffee."

"Boleh dong, ya udah kita ke cafe favorit kamu," jawab Rian.

"Ayoo." Sabrina keliatan semangat banget.

Sabrina langsung naik ke motor pria itu, dan memeluk pria itu erat waktu Rian jalanin motornya.

Sepanjang jalan mereka ngobrolin hal random.

"Kamu tau gak mie yang enak apa?" tanya Rian.

"Mie? Indomie seleraku," jawab Sabrina ketawa.

Rian ikut ketawa dengernya. "Bukan itu sayang."

"Terus apa?" tanya Sabrina.

"Mikirin kamu terus."

Sabrina ketawa lagi dengernya, dia cubit pelan pinggang Rian, bisa-bisanya lagi di jalan pria itu kasih dia gombalan.

"Kamu itu ya, dasar buaya."

"Aku ini manusia loh ayang."

"Bohong banget, kamu itu buaya. Pasti banyak ya ceweknya."

"Cewek mah banyak, pacarnya cuman satu kok. Kan cewek cuman temen."

"Yakin temen?"

"Iya loh, kok kamu gak percaya sama orang ganteng ini?"

"Iya enggak, soalnya kamu ganteng."

"Kolerasinya apa sayang?"

"Biasanya yang ganteng kan banyak yang incar."

Vandra ; ekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang