typo ignore.
do you miss me?
****
"Cintaku." Sabrina noleh waktu Vandra manggil begitu.
"Kenapa?" tanyanya.
Keduanya sedang berada di bandara, lima belas menit yang lalu baru sampai di kota Padang.
"Gak apa-apa, manggil aja," jawab Vandra.
"Dih, gak jelas banget," dumel Sabrina.
Wanita itu kembali fokus ke ponselnya. Chat Yoga buat minta jemputan. Sebenernya, bisa aja pesen taksi online, tapi Sabrina bilang mau ketemu calon pengantinnya.
Dan sekarang mereka lagi nunggu Yoga yang katanya sebentar lagi sampe. Fyi, sekarang jam tujuh malam.
Vandra senderin kepalanya ke bahu Sabrina. "Ngantuk?" tanya Sabrina.
"Lumayan," balas Vandra.
"Ya udah, nanti sampe hotel kamu bobo aja."
Vandra ngangguk, "Makan dulu tapi ya?"
"Iya, kita makan dulu."
Sepuluh menit nunggu, akhirnya Sabrina bisa lihat Yoga yang lagi jalan ke arah mereka.
Keduanya langsung berdiri, dan Sabrina langsung peluk Yoga.
"Wey, ada pacar lo juga," kata Yoga ketawa.
"Gak apa-apa. Dia udah tahu semua tentang lo kok."
"Ya bagus biar gak salah paham juga."
Yoga dan Vandra langsung berjabat tangan sambil senyum.
"Makasih ya, udah mau datang dan bela-belain ke sini buat datang ke acara nikahan gua," kata Yoga.
"Apapun buat Sabrina," jawab Vandra.
"Bucin juga ternyata," ledek Yoga.
"Ya udah, ayo gua anter ke hotel kalian, sini kopernya gua bawain," lanjut Yoga.
Yoga langsung bawa koper yang ukurannya besar. Mereka cuman bawa satu koper aja karena baju yang dibawa juga sedikit, soalnya disini juga gak bakalan lama, paling cuman dua atau tiga hari.
"Gua penasaran sama calon lo," kata Sabrina saat keduanya sudah berada di dalam mobil Yoga.
"Yang jelas cantik," balas Yoga.
"Ya iyalah ya kali ganteng," sewot Sabrina.
Yoga cuman balas ketawa aja. "Kapan nyusul?"
"Bulan depan, do'ain aja lancar," balas Vandra.
"Aamiin... Keren juga ya, baru tunangan udah sat set aja."
"Iya lah, pelet Sabrina manjur ye kan," balas Sabrina sambil ketawa.
"Tanpa pelet juga udah klepek-klepek, apalagi kalo pake pelet," balas Vandra sambil cium pipi Sabrina.
Vandra sama Sabrina duduk di kursi belakang, sedangkan Yoga sendirian di depan yang bawa mobil.
Dari tadi Vandra senderin kepalanya dibahu Sabrina, beneran ngantuk. Sabrina juga coba buat kasih afeksi ringan, elus-elus rambut Vandra.
Selama di perjalanan pun, Vandra cuman nyaut beberapa kali aja. Sisanya cuman Sabrina sama Yoga yang ngobrol banyak.
"Kita mampir dulu ke restoran om, kita belum makan malam."
"Boleh, nanti gua ajak ke tempat langganan gua."
KAMU SEDANG MEMBACA
Vandra ; ek
Romance[M] Vandra heran, kenapa ada wanita modelan Sabrina. Agresif nomor satu bagi wanita itu. "Mau cium." "Tahu tempat Sabrina." "Ya terus? Orang kan gak bakal peduli. Lagian biar dunia tahu kalau Vandra punya Sabrina seorang." "Kamu gak punya malu?" "...