29; gak apa-apa

545 95 12
                                    

typo ignore.

****

Besoknya, Sabrina ngajak Rian ketemu. Rian jelas nolak, dia masih belum mau ketemu Sabrina. Tapi Sabrina maksa buat jelasin semuanya. Tentang kemarin, dan juga hubungan keduanya.

"Rian," panggil Sabrina.

Rian dari tadi gak natap Sabrina sama sekali. Kalau natap Sabrina, dimata Rian itu jadi keinget kejadian semalam, jelas banget soalnya.

"Rian, itu Vandra." Sabrina coba mau jelasin perlahan.

"Dia pria yang selama ini aku kejar, tapi aku gak pernah dapat balasan yang sama."

"Aku cinta dia, tapi dia gak cinta aku."

"To the point aja kak." Rian potong cerita Sabrina.

"Kakak masih suka dia?" tanya Rian.

Sabrina gak bisa langsung jawab, dari semalam dia gak bisa tidur mikirin perasaannya sendiri.

"Kakak masih suka dia kan?" tanya Rian lagi.

Sabrina geleng. "Kakak emang gak bisa bohong, kakak masih sayang dia, tapi kakak juga sayang kamu."

Rian senyum tipis, "Hati kakak hebat ya? Bisa cintai dua orang sekaligus?"

"Rian maafin kakak." Sabrina nangis lagi, gara-gara sekarang Rian natap dia kecewa, matanya Rian gak nunjukin sayang kayak dulu, sekarang cuman diisi rasa kecewa.

"Aku udah maafin kakak, tapi kak...."

"Tapi apa?"

"Aku rasa, hubungan kita harus berakhir."

Sabrina gelengin kepalanya beberapa kali, "Aku gak mau Rian."

"Kakak gak boleh egois."

"Aku tahu, kakak masih suka sama Vandra kan? Mata kakak juga gak bisa bohong waktu kakak natap Vandra." Rian hela nafas pelan.

"Aku gak pernah lihat senyum kakak yang setulus itu waktu sama aku dibanding sama om Yoga dulu."

"Kakak gak pernah seperhatian itu sama aku dibanding kek kak Ardi."

"Rian, kakak...."

"Gak apa-apa kak. Rian paham, Rian cuman orang baru di kehidupan kakak."

"Tapi Rian, kakak gak mau putus."

"Maaf kak, Rian gak bisa. Cinta kakak bukan buat Rian."

"Rian bahkan aku belum milih mau sama siapa, tapi kamu udah putusin aku."

"Emang kakak bakal pilih siapa? Aku? Gak mungkin. Kakak bahkan lebih berhak bahagia di banding sama aku. Aku cuman orang baru buat kakak, aku gak tahu apapun tentang kakak. Kakak belum sepenuhnya mau terima aku di kehidupan kakak. Bahkan, waktu aku punya raga kakak, hati kakak bukan buat aku."

"Senyum yang kamu kasih ke aku beda kak. Ada rasa bersalah di mata kakak buat aku."

Sabrina natap Rian yang sama ngeluarin air mata juga. "Kalau kamu bilang kamu belum terlalu kenal aku, kenapa kamu langsung bisa bilang kalau aku gak bahagia bareng kamu?"

"Mata kamu, kak. Aku udah bilang mata kamu gak bisa bohong."

"Maafin aku Rian." Sabrina nunduk, nutup wajahnya pake dua tangan dia.

Rian deketin tubuhnya ke arah Sabrina dan peluk wanita itu erat. Sabrina langsung balas pelukan itu erat. Pelukan yang selama kurang lebih tiga bulan ini selalu ada buat dia.

"Aku udah bilang kan, aku udah maafin kakak. Tapi aku gak bisa kalau harus lanjutin hubungan kita."

Sabrina ngangguk pelan. "Aku gak bisa maksa. Rian kamu baik banget sama aku, tapi kamu malah ketemu aku yang versi brengseknya. Maafin aku Rian."

Vandra ; ekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang