"saling mendoakan walau dengan keyakinan yang berbeda."
Happy reading 📖🎉
Semoga suka ❤️Saat mereka tiba di rumah Gabriel, mereka duduk di ruang tamu sambil menikmati secangkir teh hangat. Mereka terus mengobrol tentang momen-momen favorit mereka dari acara tersebut.
"Aku benar-benar menikmati saat kita berdansa bersama, Gabriel. Kita benar-benar menjadi pusat perhatian di lantai dansa," ujar Aurora sambil tertawa.
Gabriel tersenyum. "Ya, itu benar-benar menyenangkan. Aku merasa seperti kita berdua memiliki kekuatan super dalam menari. Dan ingat saat kita berfoto di photobooth? Kita terlihat begitu konyol dan lucu!"
Aurora mengangguk setuju. "Benar! Fotonya begitu menggemaskan. Aku akan menyimpannya sebagai kenangan indah kita bersama."
Keduanya terus berbagi cerita dan tawa sepanjang malam. Mereka merenungkan betapa beruntungnya mereka memiliki persahabatan yang kuat dan saling mendukung satu sama lain.
"Terkadang aku merasa seperti kamu adalah saudara yang hilang, Gabriel. Kita begitu dekat dan bisa berbagi segala sesuatu tanpa ada rasa canggung," ujar Aurora dengan penuh kasih sayang.
Gabriel tersenyum dan mengangguk. "Aku merasa persis seperti itu, Aurora. Kamu adalah salah satu orang yang paling aku percayai dan aku tahu kamu selalu ada untukku. Aku tidak bisa berterima kasih cukup atas persahabatan kita."
Mereka saling memandang dengan penuh rasa syukur. Mereka menyadari bahwa persahabatan mereka adalah sesuatu yang istimewa dan berharga. Mereka berjanji untuk terus menjaga dan merawat hubungan mereka seiring berjalannya waktu.
Setelah menghabiskan waktu yang indah bersama, Aurora harus pulang ke rumahnya. Gabriel mengantar Aurora sampai ke pintu dan mereka berpelukan erat.
"Aku akan merindukanmu, Gabriel," bisik Aurora dengan lembut.
Gabriel melepaskan pelukan dan tersenyum. "Aku juga akan merindukanmu, Aurora. Tetapi ingatlah, kita akan selalu terhubung dan persahabatan kita akan tetap kuat."
Mereka saling berjanji untuk tetap menjaga hubungan mereka dan berbagi momen-momen penting dalam hidup masing-masing. Aurora berjalan kaki menuju rumahnya yang tidak terlalu jauh dari rumah Gabriel dengan senyuman di wajahnya, sementara Gabriel melihatnya pergi dengan perasaan hangat di hatinya.
****
Keesokan harinya, Gabriel bangun dengan semangat di pagi hari. Seperti biasa di hari Minggu, ia sarapan bersama keluarganya dan bersiap-siap untuk berkegiatan di pagi hari. Saat sedang fokus membersihkan kamarnya, handphone-nya tiba-tiba bergetar, menandakan ada pesan masuk. Ia dengan cepat mengambil ponselnya dan melihat pesan tersebut. Ternyata, itu adalah pesan dari Aurora!
Dengan senyuman di wajahnya, Gabriel membuka pesan dari Aurora. Aurora mengajaknya untuk berjalan-jalan keliling kota menggunakan motor. Gabriel merasa senang dan antusias dengan ajakan tersebut. Ia membalas pesan Aurora dengan cepat, mengatakan bahwa ia sangat senang dan setuju untuk bertemu di tempat yang sudah disepakati.
Gabriel membuka pesan dari Aurora dengan antusias. Pesan dari Aurora berbunyi, "Hai Gabriel! Aku punya ide seru untuk hari ini. Bagaimana kalau kita berjalan-jalan keliling kota menggunakan motor? Aku pikir itu akan menjadi petualangan yang menyenangkan! Apa kamu tertarik?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Terhalang Oleh Pagar Tuhan [END]
Teen FictionWAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA !! "Antara adzan yang berkumandang dan lonceng yang berdentang, antara kiblat yang tentukan arah aku pulang dan salib yang membuatmu tenang, antara hitungan tasbih dan kalungan rosario, aku percaya bahwa sujud dan gengga...