"Bukankah kita hanya sebatas senja dan daratan? saling melihat tapi tak terikat. saling menatap namun tak menetap."
Happy reading 📖
Semoga suka ✨Mr. Hartono (MH): Luna, sayang, aunty Aurora dan uncle Gabriel harus pergi karena ada urusan pribadi yang penting. Mereka akan kembali lagi, jadi jangan khawatir.
Mrs. Hartono (Mrs. H): Mami dan Daddy juga akan ada di sini denganmu. Kami akan menjaga dan merawatmu dengan baik.
Luna (L): Tapi, mami, dady, aku ingin ikut bersama mereka. Aku tidak ingin mereka pergi.
MH: Luna, kita harus mengerti bahwa Aurora dan Gabriel memiliki tanggung jawab dan keperluan pribadi yang harus mereka urus. Mereka pasti akan kembali lagi untuk bermain denganmu.
Mrs. H: Luna, sayang, mereka juga merasa sulit meninggalkanmu. Tapi terkadang, dalam hidup, ada momen ketika kita harus memberi ruang dan memahami kebutuhan orang lain.
L: Tapi aku merindukan mereka, mami. Aku ingin bersama mereka.
Aurora (A): (melihat Luna merengek dan hampir menangis) sayang, aku tidak tega meninggalkan Luna begitu saja. Apa kita bisa mengajaknya bersama kita?
Gabriel (G): (mengerti perasaan Aurora) Ya, aku juga merasa sulit untuk meninggalkannya. Gimana kalo kita minta izin kepada orang tua Luna dan jelaskan situasinya?
Mereka berdua menghampiri orang tua Luna dengan ekspresi serius
Aurora (A): Maaf, Om Tante Hartono. Kami sudah memutuskan untuk memberi izin Luna untuk ikut bersama kami. Dan kami juga ingin meminta izin kepada om dan tane untuk membawa Luna ke dalam perjalanan kami. Kami hanya akan berkunjung ke rumahnorang tua kami yang berada di Jakarta Selatan. Apakah om dan tante mengizinkan kami untuk mengajak Luna ke dalam perjalanan kami?
Mr. Hartono (MH): (memahami perasaan Luna) Kami mengerti, Aurora. Kami melihat betapa dekatnya Luna dengan kalian berdua. Baiklah kalo itu yang kalian inginkan. Jika kalian bersedia dan tidak keberatan, kami memberikan izin untuk membawa Luna bersama kalian. Kami mempercayakan kalian untuk menjaga Luna dengan baik.
Luna : Yeayy!! Aku ikut jalan jalan bersama aunty Aurora dan uncle Gabriel.
Mrs. Hartono (Mrs. H): Tentu, Luna. Kamu bisa ikut bersama Aurora dan Gabriel. Tapi kalian harus pulang sebelum gelap, ya?
Luna (L): (tersenyum bahagia) Terima kasih, Mami, Daddy! Aku sangat senang bisa ikut bersama aunty Aurora dan uncle Gabriel!
Aurora (A): Kami akan menjaga Luna dengan baik dan membawanya kembali sebelum gelap. Terima kasih atas izinnya, Om dan Tante Hartono.
Gabriel (G): Kami sangat menghargai kepercayaan dan izin yang diberikan. Kami akan memastikan Luna aman dan bahagia.
Mereka berdua merasa lega setelah mendapatkan izin untuk membawa Luna bersama mereka. Luna dengan riang bergabung dengan Aurora dan Gabriel, dan mereka berjanji akan kembali sebelum gelap.
Saat semuanya sudah siap, orang tua Luna memanggil asisten rumah tangga mereka untuk mengambilkan jaket Luna. Dalam sekejap, jaket itu sudah di tangan Luna.
Mrs. Hartono (Mrs. H): Mba Ratmi, tolong ambilkan jaket Luna, ya. Kita ingin memastikan dia tetap hangat selama perjalanan.
Asisten Rumah Tangga: Tentu, Bu. Saya akan segera mengambilnya.
Asisten rumah tangga dengan sigap pergi mengambil jaket Luna. Setelah beberapa saat, dia kembali dengan jaket yang siap dipakai.
Asisten Rumah Tangga: Ini jaketnya, Bu Hartono.
Mrs. H: Terima kasih banyak. Kamu sangat membantu.
Asisten Rumah Tangga: Tidak ada masalah, Bu Hartono. Saya senang bisa membantu.
Setelah semuanya selesai, Aurora dan Gabriel bersiap untuk naik ke atas motor. Gabriel berada di posisi pengendara, sedangkan Aurora duduk sebagai penumpang di belakangnya. Luna duduk di depan bersama Gabriel, dengan senyuman cerah di wajahnya.
G: Semua siap untuk berangkat?
A: Ya, kita siap. Ayo kita mulai perjalanan ini!
G : Bye Mami, Daddy?
Luna : Byee Mami, Daddy
Orang tua Luna : Byee sayang, Have fun ya!
A : Om, Tante, kami pamit
Orang tua Luna : iya, hati hati di jalan kalian.
G : Mari, Om, Tante
Dengan hati penuh kebahagiaan, mereka memulai perjalanan dengan Luna duduk di depan bersama Gabriel. Mereka merasa semakin dekat satu sama lain, dengan kehangatan dan keceriaan yang memenuhi hati mereka.
Saat mereka melaju di jalan, angin sepoi-sepoi menyapa wajah mereka. Luna tertawa riang-riang saat mereka melewati pepohonan yang berayun-ayun di pinggir jalan. Aurora dan Gabriel merasa bahagia melihat keceriaan Luna.
Tiba di rumah orang tua Aurora, mereka disambut dengan hangat oleh kedua orang tua Aurora, Mr. dan Mrs. Johnson.
Mr. Johnson (MJ): Selamat datang kembali, Aurora dan Gabriel! Kami senang melihat kalian berdua dan siapa yang kalian ajak ini?
Mrs. Johnson (Mrs. J): Ya, selamat datang! Ayo masuk. Lucu sekali anak ini, siapa dia?
Mereka masuk ke dalam rumah, diikuti oleh Luna yang masih penuh semangat. Momen kebersamaan mereka di rumah orang tua Aurora penuh dengan tawa, cerita, dan kehangatan. Mereka merasa seperti keluarga yang saling mendukung dan menciptakan kebahagiaan satu sama lain.
Aurora (A): Terima kasih, ayah dan ibu. Kami senang bisa berkunjung setelah kami menikah. Dan ini adalah Luna. Kami bertemu dengannya beberapa waktu lalu di taman kota. Kami merasa terhubung dengannya dan ingin memberikan perhatian dan cinta kepadanya.
G: Luna adalah seorang anak yang istimewa dan kami merasa terpanggil untuk membantu dan melindunginya. Kami ingin memberikan pengalaman kebahagiaan kepada Luna seperti yang kami impikan untuk anak-anak kami di masa depan.
Mrs. Jhonson: Selamat datang di rumah kami, anak cantik.
Luna : terima kasih
Aurora (A): Terima kasih, ayah dan ibu. Kami senang bisa berkunjung dan membawa Luna bersama kami.
MJ: Kami senang bisa bertemu dengan Luna. Kami melihat betapa dekatnya kalian berdua dengan dia. Ayah melihat betapa dekatnya kalian dengan Luna. Kalian berdua memiliki hati yang baik untuk membantu dan merawat anak-anak. Ayah bangga melihat kalian bertindak dengan penuh kasih sayang.
Mrs. Jhonson : Ya, Luna adalah anak yang luar biasa. Kami berharap bisa menjadi bagian dari perjalanan kalian bersama Luna.
A: Terima kasih, ibu. Kami berharap bisa memberikan pengaruh positif dalam kehidupan Luna dan membantu dia tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan bahagia.
G: Kami berkomitmen untuk menjaga dan melindungi Luna sebaik mungkin. Kami merasa beruntung bisa menjadi bagian dari kehidupannya.
MJ: ayah yakin Luna juga merasa beruntung memiliki kalian berdua sebagai teman dan pelindung. Teruslah melakukan yang terbaik untuknya.
Mereka melanjutkan percakapan dengan kehangatan dan keceriaan. Papa Aurora memberikan dukungan dan penghargaan kepada Aurora dan Gabriel atas perhatian dan cinta mereka terhadap Luna.
TBC
Bagaimana dukungan dari Papa Aurora mempengaruhi Aurora dan Gabriel dalam perjalanan mereka sebagai orang yang menemukan Luna saat ia kehilangan ibunya di taman? Apa yang kamu harapkan akan terjadi selanjutnya?
Terima kasih telah membaca bab ini! Jangan lupa untuk memberikan vote di setiap bab sebelum dan sesudahnya sebagai bentuk dukungan. Bagi yang masih menjadi silent readers, mohon hargai dengan memberikan dukungan berupa vote di setiap bab yang kalian baca. Dukunganmu sangat berarti bagi kami! 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Terhalang Oleh Pagar Tuhan [END]
Teen FictionWAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA !! "Antara adzan yang berkumandang dan lonceng yang berdentang, antara kiblat yang tentukan arah aku pulang dan salib yang membuatmu tenang, antara hitungan tasbih dan kalungan rosario, aku percaya bahwa sujud dan gengga...