"Jika takdir mempertemukan kita dan kita bersatu dalam ikatan pernikahan, namamu akan selalu terucap dalam setiap doa dan janji hidupku."
~Aurora
Enjoyy and happy reading all 📖!Gabriel dan Aurora memutuskan untuk berkunjung ke rumah ayah dan bunda Gabriel, yang berada tidak jauh dari rumah Aurora. Mereka berdua merasa senang bisa menghabiskan waktu bersama keluarga Gabriel. Ketika mereka tiba di rumah itu, mereka disambut dengan senyuman hangat oleh ayah dan bunda Gabriel.
Ayah Gabriel (AG): Selamat datang, Gabriel, Aurora! Kami senang sekali kalian berdua bisa datang berkunjung.
Bunda Gabriel (BG): Ya, selamat datang! Kami sudah sangat menantikan kehadiran kalian.
Gabriel (G): Terima kasih, Ayah dan Bunda. Kami juga senang bisa berkunjung dan menghabiskan waktu bersama kalian.
Aurora (A): Iya, kami merasa seperti di rumah sendiri di sini. Terima kasih atas sambutan hangatnya.
Mereka semua duduk bersama di ruang keluarga, bercerita, dan tertawa bersama. Ayah Gabriel dan bunda Gabriel sangat tertarik mendengar tentang petualangan Aurora dan Gabriel bersama Luna.
Ayah Gabriel (AG): Gabriel, Aurora, siapa anak kecil ini? Apakah dia kerabat kalian?
Gabriel (G): Ayah, Bunda, ini adalah Luna. Tetangga kami di Diamond Springs
Bunda Gabriel (BG): Luna, nama yang indah. Bagaimana kalian bertemu dengannya?
Aurora (A): Kami berada di taman kota dan melihat Luna sedang menangis sendirian mencari ibunya. Kami merasa tergerak untuk mendekatinya dan mengajaknya bermain bersama kami. Sejak saat itu, kami merasa seperti keluarga yang saling mendukung.
AG: Itu sangat baik dari kalian. Luna pasti merasa senang memiliki kalian berdua sebagai teman.
G: Kami juga merasa terpanggil untuk membantu dan melindungi Luna. Kami ingin memberikan pengalaman kebahagiaan kepada Luna seperti yang kami impikan untuk anak-anak kami di masa depan.
BG: Kalian telah menunjukkan kebaikan hati yang besar. Kami bangga melihat kalian bertindak dengan penuh kasih sayang.
Mereka duduk bersama, sambil melanjutkan percakapan tentang bagaimana mereka bertemu dengan Luna dan bagaimana kehadiran Luna telah mengubah hidup mereka. Ayah dan bunda Gabriel merasa tersentuh dengan kebaikan dan perhatian yang ditunjukkan oleh Gabriel dan Aurora kepada Luna.
AG: Bagaimana jika kita merayakan kebersamaan ini dengan makan malam bersama? Luna, apa kamu mau ikut makan malam bersama kami?
Luna (L): (tersenyum cerah dengan malu sambil memeluk Aurora)
Aurora : gapapa sayang, kamu mau ikut makan malam bersama kita atau tidak?
Luna : mau saja, tapi aku ingin berada di samping aunty dan uncle
BG: Bagus sekali! Ayo, mari kita semua pergi ke ruang makan dan menikmati hidangan yang sudah kami siapkan.
Mereka semua berjalan menuju ruang makan, dengan senyuman bahagia terpancar di wajah mereka. Ayah Gabriel dan bunda Gabriel duduk di ujung meja, diikuti oleh Gabriel, Aurora, dan Luna.
AG: Mari kita mulai dengan doa bersama sebelum makan. Mari kita berterima kasih atas kebersamaan ini dan berharap agar kebahagiaan dan kebaikan selalu menyertai kita.
Mereka bergandengan tangan dan berdoa bersama dengan penuh rasa syukur. Setelah itu, mereka menikmati hidangan lezat yang disajikan di meja.
BG: Luna, apa makanan favoritmu? Kami ingin memastikan ada hidangan yang kamu sukai.
L: Aku suka spaghetti dan es krim, Bu!
AG: Baiklah, nanti kami akan menyiapkan spaghetti dan es krim untukmu. Semoga kamu suka!
Makan malam berlangsung dengan penuh keceriaan dan kehangatan. Mereka berbagi cerita, tawa, dan kebahagiaan, menciptakan kenangan yang tak terlupakan. Ayah Gabriel dan bunda Gabriel merasa bahagia melihat betapa harmonisnya keluarga ini.
Setelah makan malam selesai, mereka pun berbincang-bincang lagi di ruang keluarga, sambil menikmati kebersamaan yang hangat dan penuh cinta.
Tidak lama setelah itu, Gabriel dan Aurora merasa bahwa sudah waktunya untuk pamit pulang ke rumah mereka di Jakarta Timur.
Gabriel (G): Ayah, Bunda, kami ingin mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat dan kebersamaan yang luar biasa. Kami merasa sangat bahagia bisa menghabiskan waktu bersama kalian.
Aurora (A): Kami juga sangat berterima kasih atas segala perhatian dan cinta yang kalian berikan kepada kami dan Luna. Kami berjanji akan selalu mengingat momen indah ini.
Ayah Gabriel (AG): Kami juga merasa sangat bahagia bisa menghabiskan waktu bersama kalian dan Luna. Kalian adalah anugerah bagi keluarga kami. Tetaplah menjaga dan melindungi satu sama lain.
Bunda Gabriel (BG): Kami akan selalu mendoakan kebahagiaan dan kesuksesan kalian. Tetaplah saling mendukung dan menciptakan kehidupan yang penuh cinta.
Mereka berpelukan dan saling berbagi ciuman cinta sebagai tanda pamit. Setelah itu, Gabriel dan Aurora bersiap untuk mengantar Luna pulang sebelum gelap.
G: Luna, saatnya kita pulang. Kita akan mengantarmu ke rumah dan memastikan kamu sampai dengan selamat. Mami dan Daddy pasti sudah menunggumu di rumah.
Luna tersenyum mendengarkan ucapan Gabriel menandakan ia setuju dengan ucapannya.
Mereka berjalan keluar rumah dengan senyuman dan kehangatan yang masih terpancar di wajah mereka. Gabriel mengendarai motor dengan Aurora duduk di belakangnya bersama Luna.
Mereka melaju menuju rumah Luna dengan hati yang penuh kebahagiaan dan janji untuk kembali lagi suatu hari nanti.
TBC
Apa yang membuat Gabriel dan Aurora begitu bahagia dan berjanji untuk kembali ke rumah Luna suatu hari nanti? Apa yang kamu harapkan akan terjadi dalam kunjungan mereka berikutnya?
Pengingat: Terima kasih telah membaca bab ini! Jangan lupa untuk memberikan vote di setiap bab sebelum dan sesudahnya sebagai bentuk dukungan. Bagi yang masih menjadi silent readers, mohon hargai dengan memberikan dukungan berupa vote di setiap bab yang kalian baca. Dukunganmu sangat berarti bagi kami! 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Terhalang Oleh Pagar Tuhan [END]
Teen FictionWAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA !! "Antara adzan yang berkumandang dan lonceng yang berdentang, antara kiblat yang tentukan arah aku pulang dan salib yang membuatmu tenang, antara hitungan tasbih dan kalungan rosario, aku percaya bahwa sujud dan gengga...