BAB 4 : SEPEDAAN SORE

271 196 46
                                    

Tiga kemungkinan cinta beda agama :

1. Aku ikut kamu
2. Kamu ikut aku
3. Kita berpisah

Happy reading 📖🎉
Semoga suka ❤️

Di sore hari, Gabriel sangat bosan karena semua perkerjaan pribadinyasudah selesai. Ia berfikir untuk berkegiatan di luar rumah di sore hari. Ketika ia melintasi ruang tamu, ia melihat bundanya duduk di sofa sambil membaca buku.

Gabriel berhenti sejenak dan mendekati bundanya dengan senyum di wajahnya. "Bunda, bolehkah aku bersepeda sore sebentar? Cuaca sangat bagus hari ini dan aku ingin menikmatinya di luar."

Bunda Gabriel menoleh dari bukunya dan tersenyum. "Tentu saja, Nak. Kamu bisa bersepeda sebentar, tapi jangan terlalu lama ya. Jangan lupa untuk tetap berhati-hati di jalan dan kembali sebelum gelap."

Gabriel mengangguk dan berterima kasih kepada bundanya. "Terima kasih, Bunda. Aku akan tetap berhati-hati dan kembali sebelum gelap. Sampai jumpa!"

Dengan izin dari bundanya, Gabriel melanjutkan perjalanan sepedanya dengan semangat. Ia merasa senang dan berterima kasih kepada bundanya yang mempercayainya untuk bersepeda sendirian. Gabriel berjanji untuk kembali tepat waktu dan mematuhi instruksi bundanya.

Gabriel bersepeda di sore hari, menikmati angin sepoi-sepoi dan pemandangan di sekitarnya. Ia merasa segar dan bahagia saat berada di luar ruangan. Tiba-tiba, di kejauhan, ia melihat sosok seorang gadis yang berjalan sendirian.

Gabriel merasa penasaran dan mempercepat kecepatan sepedanya untuk mendekati gadis itu. Ketika ia semakin dekat, ia terkejut saat menyadari bahwa gadis itu adalah Aurora, teman baiknya. Aurora terlihat lelah dan membawa beberapa kantong dari warung yang tidak jauh dari rumahnya.

Tanpa ragu, Gabriel berhenti dan turun dari sepedanya. Ia mendekati Aurora dengan senyum di wajahnya.

"Hai Aurora! Apa yang kamu lakukan di sini? Apakah kamu baik-baik saja?" tanya Gabriel dengan perhatian.

Aurora terkejut melihat Gabriel dan tersenyum lebar. "Hai Gabriel! Aku sedang pulang ke rumah setelah mampir ke warung untuk membeli beberapa keperluan. Aku baik-baik saja, hanya sedikit lelah."

Gabriel merasa khawatir melihat Aurora yang membawa banyak kantong. Ia ingin membantu Aurora membawanya pulang.

"Apa kamu butuh bantuan membawa barang-barangmu pulang? Aku bisa membantu," tawar Gabriel dengan ramah.

Aurora mengangguk dengan senyum. "Terima kasih, Gabriel. Itu akan sangat membantu. Barang-barang ini agak berat untuk aku bawa sendiri."

Gabriel mengambil beberapa kantong dari tangan Aurora dan meletakkannya di keranjang sepedanya. Mereka berdua melanjutkan perjalanan pulang ke rumah Aurora sambil berjalan kaki.

Selama perjalanan, Gabriel dan Aurora saling bercerita tentang apa yang terjadi dalam hidup mereka. Gabriel mendengarkan dengan penuh perhatian dan memberikan dukungan kepada Aurora. Ia merasa senang bisa menjadi pendengar yang baik bagi temannya.

Setelah beberapa saat, mereka tiba di depan rumah Aurora. Gabriel meletakkan kantong-kantong itu di depan pintu rumah.

"Sampaii deh," ucap Gabriel

"Terima kasih banyak, Gabriel. Aku benar-benar beruntung memiliki teman sepertimu," ucap Aurora dengan tulus.

Gabriel tersenyum. "Sama-sama, Aurora. Aku selalu siap membantu. Jangan ragu untuk meminta bantuan jika kamu membutuhkannya."

"Emm, sebelum kamu pulang, aku ingin kamu masuk dulu ke dalam rumah. aku ingin berbicara sebentar denganmu di dalam. Apa kamu mau?" ucap Aurora

Gabriel tersenyum dan mengangguk. "Tentu, Aurora. Aku senang bisa mengobrol sebentar denganmu di dalam rumahmu."

Mereka berdua masuk ke dalam rumah Aurora dan duduk di ruang tamu. Gabriel melihat sekeliling dengan rasa ingin tahu, mengagumi keindahan dan kehangatan rumah Aurora. Mereka mulai berbincang-bincang tentang berbagai hal, saling bertukar cerita dan pengalaman.

Tiba-tiba, muncul seorang wanita yang tersenyum ramah. Namun, sebelum Gabriel sempat berbicara, wanita tersebut memanggil Aurora dengan lembut. "Aurora, kamu bicara dengan siapa nak?"

TBC

Apa yang kamu harapkan akan terjadi setelah pertemuan misterius ini antara Gabriel, Aurora, dan wanita tersebut?

Selamat membaca dan menikmati cerita selanjutnya! Semoga kamu terhibur dan terkejut dengan perkembangan cerita yang menarik ini. Jangan lupa memberikan vote dan komentar setelah membaca cerita ini. Happy reading!

Cinta Yang Terhalang Oleh Pagar Tuhan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang