BAB 13 : MASA LALU KU

161 130 30
                                    

"kita takkan mampu mengubah masa lalu. Tetapi kita masih ada masa untuk cipta sejarah baru."

Setelah memberikan kejutan kepada Aurora, saatnya Gabriel memberikan kejutan kepada keluarganya. Ketika sampai di rumahnya, Gabriel mengingat kembali bahwa rumah itu adalah tempat yang penuh dengan kebahagiaan dan kehangatan. Ia mulai berjalan menuju pintu depan rumahnya dan mengetuk perlahan. Saat bundanya membuka pintu, ia terkejut melihat anak semata wayangnya sudah kembali ke Indonesia. Mereka pun menikmati momen bersama dan bundanya tidak lupa memberitahu suaminya yang sedang bekerja di tengah kota bahwa anaknya, Gabriel, sudah pulang dan berada di rumah bersama sang istri.

Di sore hari, ketika Gabriel sedang berbaring di atas kasur yang ia rindukan selama di London, sambil mendengarkan musik melalui headphone-nya, tiba-tiba musik yang ia dengarkan mulai mengecil volumenya dan digantikan dengan suara dering notifikasi pesan masuk ke dalam handphonenya. Saat ia mengecek siapa yang mengirim pesan kepadanya, ternyata seseorang tersebut adalah teman kecil Gabriel dulu yang sudah lama lose contact dengannya karena ia pindah rumah ke luar kota. Layaknya teman lama yang sudah lama tidak berkomunikasi, teman kecil Gabriel ini bertanya kabar dan mengajaknya untuk pergi ke luar kota, yaitu ke Bandung.

"Hai Gabriel! Lama sekali tidak berbicara denganmu. Aku harap semuanya baik-baik saja denganmu. Aku merindukan masa-masa kita bersama dulu. Bagaimana kabarmu?"

"Aku punya ide yang menarik, bagaimana kalau kita pergi ke Bandung? Aku mendengar banyak hal menarik di sana, seperti tempat wisata yang indah dan makanan lezat. Kita bisa menghabiskan waktu bersama dan membuat kenangan baru. Apa kamu tertarik?"

"Jika kamu setuju, kita bisa merencanakan perjalanan ini bersama. Aku punya beberapa rekomendasi tempat yang ingin aku kunjungi. Aku yakin kita akan memiliki waktu yang menyenangkan. Ayo, kita jalan-jalan seperti dulu!"

Gabriel merasa senang dan terharu mendapatkan pesan dari teman kecilnya. Ia merindukan masa lalu dan kenangan indah yang mereka bagikan bersama. Tanpa ragu, Gabriel dengan antusias menyetujui ajakan tersebut. Ia tahu bahwa perjalanan ke Bandung akan menjadi kesempatan untuk mengenang masa lalu dan menciptakan kenangan baru bersama teman kecilnya.

Namun, ketika Gabriel dan teman kecilnya tiba di Bandung, sebuah konflik tak terduga muncul. Aurora yang juga berada di Bandung tanpa sengaja melihat Gabriel bersama seorang perempuan di sebuah kafe. Hatinya terasa hancur dan bingung, tidak mengetahui apa yang sebenarnya sedang terjadi.

Aurora diam-diam mengamati Gabriel dan perempuan tersebut. Mereka terlihat akrab dan tertawa bersama, membuat Aurora semakin merasa terluka. Ia berusaha menenangkan diri dan mencoba memahami situasi dengan lebih bijaksana sebelum menghadapi Gabriel.

Aurora merasa sangat kecewa dan marah. Ia menghampiri Gabriel ke dalam cafe dengan tatapan yang penuh emosi.

"Apa-apaan ini?!" ucap Aurora sambil memukul meja dengan kesal.

Gabriel terkejut ketika Aurora datang di hadapannya dan ia pun mencoba menenangkan Aurora dan menarik tangannya.

"Tenang, Ra, aku bisa menjelaskan," ucap Gabriel dengan suara lembut.

Aurora menatap Gabriel dengan ekspresi yang penuh kekecewaan.

"Siapa dia? Kenapa kamu begitu dekat dengannya? Kamu tidak pernah menjelaskan apa pun tentangnya!?" ucap Aurora dengan nada kesal.

Cinta Yang Terhalang Oleh Pagar Tuhan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang