BAB 26 : Cerita Riang Gembira Luna dalam Gender Reveal

74 53 8
                                    

"Di antara tawa dan cerita, terjalin kenangan indah yang tak terlupakan dalam gender reveal ini."

JANGAN LUPA UNTUK BERIKAN VOTE SEBELUM BACA BAB INI

Happy reading 📖🎉

Brian: "Baiklah, sekarang saatnya untuk menguji pengetahuan umum, matematika, dan tebak-tebakan yang akan membuat kita semua terkejut! Siapakah yang siap?"

Tamu 1: "Kami siap!"

Brian: "Baiklah, pertanyaan pertama adalah pertanyaan pengetahuan umum. Siapakah penemu lampu pijar?"

Tamu 2: "Itu Thomas Edison!"

Audrey: "Benar sekali! Poin untukmu! Sekarang, mari kita lanjutkan dengan pertanyaan matematika. Berapakah hasil dari 7 dikalikan dengan 5, ditambah 12, dan kemudian dibagi oleh 3?"

Tamu 3: "Hasilnya adalah 13!"

Brian: "Tepat sekali! Kamu hebat dalam matematika! Sekarang, mari kita lanjutkan dengan tebak-tebakan yang akan menjebak. Siapakah yang bisa berjalan dengan empat kaki saat pagi, dua kaki saat siang, dan tiga kaki saat malam?"

Tamu 4: "Itu manusia! Saat pagi, kita merangkak seperti bayi dengan empat kaki, saat siang kita berjalan dengan dua kaki, dan saat malam kita menggunakan tongkat untuk berjalan dengan tiga kaki!"

Brian: Sekarang, mari kita lanjutkan dengan permainan berikutnya. Ayo kita isi kata-kata yang hilang dalam lirik lagu anak-anak!"

Tamu 4: "Seru! Mari kita mulai!"

Audrey: "Baiklah, lengkapi lirik ini: 'Burung kakaktua...'

Tamu 5: "...dari Papua!'"

Semua tamu tertawa dan bersorak gembira karena berhasil menjawab pertanyaan dan tebak-tebakan dengan benar. Permainan ini membuat suasana semakin seru dan penuh keceriaan di antara semua tamu.

Brian: "Kalian semua luar biasa! Terakhir, mari kita uji seberapa dekat tebakan kalian dengan berat bayi yang akan lahir. Tentu saja, ini hanya permainan dan tidak akan menjadi patokan yang pasti."

Tamu 6: "Saya siap untuk menebak!"

Audrey: "Baiklah, berapa berat bayi yang kalian tebak?"

Tamu 7: "Saya tebak sekitar 3 kilogram."

Tamu 8: "Aku pikir sekitar 3,5 kilogram."

Brian: "Terima kasih atas tebakan kalian! Kita akan melihat nanti apakah tebakan kalian mendekati berat bayi yang sebenarnya."

Semua tamu tertawa dan berdiskusi dengan riang, menikmati momen kebersamaan yang penuh keceriaan. Permainan ini berhasil menciptakan ikatan yang lebih erat di antara semua tamu dan meningkatkan kegembiraan dalam acara gender reveal tersebut.

Setelah beberapa saat pesta berlangsung, tiba saat yang ditunggu-tunggu. Aurora dan Gabriel berdiri di depan semua orang, memegang kue gender reveal dengan hati yang berdebar-debar. Mereka saling berpegangan tangan, menunjukkan kekuatan dan cinta di antara mereka. Dengan penuh harap, mereka memotong kue tersebut, dan warna di dalamnya terungkap. Ternyata, kue tersebut tidak ada jawaban apapun di dalamnya.

Audrey dan Brian melihat kebingungan di wajah Aurora dan Gabriel. Mereka kemudian mengarahkan Aurora dan Gabriel ke suatu tempat yang mereka katakan sebagai jawaban dari gender buah hati yang mereka nantikan. Aurora dan Gabriel mengikuti mereka dengan perasaan penasaran dan sedikit khawatir.

Sampai di tempat tersebut, Audrey dan Brian meminta Aurora dan Gabriel untuk mencelupkan kapas putih ke dalam cairan yang akan berubah warna sesuai dengan jenis kelamin bayi mereka. Aurora dan Gabriel melakukannya dengan hati-hati, tetapi masih merasa bingung dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Cinta Yang Terhalang Oleh Pagar Tuhan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang