BAB 2 PERTAMA KALI BERTEMU: MENGANTARKAN PESANAN BROWNIES KE RUMAH AURORA

519 218 99
                                    

"Dunia ini memang terasa hampa tanpa cinta. Namun ketika cinta tidak lagi membuatmu bisa bersama, di situlah terasa betapa pahitnya menerima semua fakta yang ada."

Happy reading guys ✨
Semoga suka ❤️


Setelah pulang sekolah, Avelino Gabriel Moswen atau yang akrab dipanggil Gabriel duduk di ruang keluarga rumahnya. Ia meletakkan tas sekolahnya di sampingnya dan mulai mengerjakan beberapa tugas sekolah yang harus diselesaikan. Tiba-tiba, bundanya, Amanda Maheswari, memanggilnya dari dapur.

"Gabriel, bisakah kamu mengantarkan pesanan brownies ke rumah Aurora di Bukit Garden Mas? Aku sudah menyiapkan semuanya," kata bunda dengan ramah.

Gabriel mengangguk dan menjawab, "Tentu, bunda. Aku akan mengganti baju dan akan segera pergi."

Ia pun masuk ke dalam kamarnya dan secepatnya mengganti baju. Gabriel keluar dari kamarnya dan mengambil tas pesanan brownies yang sudah disiapkan bundanya. Gabriel merasa senang bisa membantu bundanya dengan mengantarkan pesanan kepada pelanggan setia mereka, termasuk ke rumah Aurora.

Dalam perjalanan menuju rumah Aurora, Gabriel merenung tentang pertemuan pertamanya dengan Grace Aurora Mirachel, cucu dari oma Aurora. Ia teringat bagaimana mereka saling berkenalan dan mulai menjalin persahabatan. Meskipun mereka memiliki perbedaan dalam kepercayaan agama, itu tidak menghalangi mereka untuk saling menghormati dan menjaga hubungan yang baik.

Gabriel merasa senang saat ia mengantar pesanan brownies bundanya lagi ke rumah oma Aurora. Sejak pertemuan pertamanya dengan oma Aurora, Gabriel merasa sebuah kedekatan yang tak terungkapkan. Ia merasa bahwa ada sesuatu yang istimewa tentang wanita itu, meskipun mereka baru bertemu sekali.

Sesampainya di perumahan Bukit Garden Mas, Gabriel mencari rumah Aurora yang berada di jalan Permata Indah Blok B No. 6. Ia melihat rumah dengan tanda-tanda yang sesuai dengan alamat yang diberikan bundanya. Gabriel mengetuk pintu dengan perasaan gugup dan berdebar.

Pintu terbuka, dan di hadapannya ada seorang wanita yang terlihat ramah dengan senyuman di wajahnya. Gabriel langsung mengenali wanita itu sebagai oma Aurora, nenek dari Grace.

"Halo, Gabriel. Senang bisa bertemu denganmu lagi," sapa oma Aurora dengan hangat.

Gabriel tersenyum dan menjawab, "Halo, oma Aurora. Saya mengantarkan pesanan brownies seperti yang oma pesan."

"Terima kasih sudah di antar, ini uangnya." Ucap Oma Aurora.

Setelah itu, Gabriel kembali pulang.
Di perjalanan singkat, Gabriel sampai di rumahnya dan kembali melanjutkan tugas tugas sekolah yang sebelumnya ia kerjakan.

****

Weekend pun tiba..

Gabriel merasa antusias saat hari Sabtu tiba. Ini adalah hari ketika ia akan mengantar pesanan brownies bundanya lagi, kali ini kembali ke rumah costumer setianya, oma Aurora. Setiap kali bundanya bercerita tentang keluarga Mirachel ini, Gabriel merasa penasaran dengan Aurora, seorang gadis seusia dengannya yang tinggal di rumah oma Aurora.

Gabriel sering mendengar bundanya menceritakan tentang Aurora. Ia mendengar bahwa Aurora adalah seorang gadis yang cerdas, cantik, dan memiliki kepribadian yang menyenangkan. Setiap kali bundanya mengantarkan pesanan ke rumah oma Aurora, ia selalu membawa pulang cerita-cerita menarik tentang Aurora dan keluarganya.

Pagi hari yang cerah, Gabriel duduk di meja makan bersama dengan bundanya, Amanda, dan ayahnya, Budi. Mereka sedang menikmati sarapan bersama sebelum Gabriel pergi mengantar pesanan brownies.

Cinta Yang Terhalang Oleh Pagar Tuhan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang