Setelah 7 jam lamanya terbang, Gabriel akhirnya mendarat di Bandara London City. Ia merasa gembira dan penuh semangat karena ini adalah awal dari petualangan barunya di London. Setelah keluar dari pesawat, Gabriel bergantian dengan penumpang lain untuk mengambil kopernya di bagasi bandara.Setelah mengambil kopernya, Gabriel melangkah keluar dari bandara dan menatap pemandangan baru di sekitarnya. Udara London yang segar dan atmosfer yang berbeda membuatnya merasa bersemangat. Ia merasa seperti dunia baru telah terbuka di depannya, siap untuk dijelajahi.
Gabriel melanjutkan perjalanannya dengan memesan taksi melalui aplikasi online. Ia memasukkan alamat penginapannya yang berjarak sekitar 1 kilometer dari kampusnya. Tunggu sebentar, taksi yang ia pesan tiba dengan cepat. Gabriel masuk ke dalam taksi dan memberikan alamat tujuannya kepada sopir.
Perjalanan menuju penginapan baru Gabriel di London dimulai. Ia duduk di dalam taksi, melihat pemandangan kota yang sibuk dan megah. Bangunan-bangunan bersejarah dan modern berjejer di sepanjang jalan, menciptakan panorama yang menakjubkan.
Saat taksi melaju melalui jalan-jalan London, Gabriel merasa kagum dengan kehidupan kota yang berbeda ini. Ia melihat orang-orang berjalan kaki dengan gaya yang khas, toko-toko yang ramai, dan kehidupan sehari-hari yang berbeda dari tempat asalnya.
Setelah beberapa waktu, taksi akhirnya tiba di penginapan Gabriel. Ia membayar sopir taksi dengan ramah dan mengucapkan terima kasih. Gabriel keluar dari taksi dan melihat penginapan yang akan menjadi tempat tinggalnya selama di London.
Penginapan tersebut terletak di lingkungan yang nyaman dan tenang. Gabriel merasa senang karena penginapan ini berjarak sangat dekat dengan kampusnya. Ia merasa semakin siap untuk memulai studinya dan menjalani petualangan barunya di London.
Gabriel masuk ke dalam penginapan dan disambut oleh staf yang ramah. Mereka memberikan kunci kamar dan memberikan informasi tentang fasilitas yang tersedia. Gabriel naik ke kamarnya dan meletakkan kopernya di samping tempat tidur. Ia melihat keluar dari jendela dan melihat pemandangan kota yang menakjubkan.
Setelah meletakkan barang-barangnya, Gabriel merasa lapar. Ia keluar dari penginapan dan mencari tempat makan terdekat. London memiliki berbagai pilihan kuliner yang menggugah selera, mulai dari makanan tradisional Inggris hingga hidangan internasional.
Gabriel menemukan sebuah restoran kecil yang terlihat menarik. Ia masuk ke dalam restoran dan memesan hidangan khas Inggris, fish and chips. Ia duduk di meja dan menikmati makanannya sambil merasakan atmosfer baru yang mengelilinginya.
Setelah makan, Gabriel memutuskan untuk menjelajahi sekitar kampusnya. Ia berjalan-jalan di sekitar lingkungan kampus, mengamati bangunan-bangunan indah dan merasakan energi kota yang berbeda.
Petualangan baru Gabriel di London telah dimulai. Ia siap untuk menjalani studinya, mengeksplorasi kota yang menakjubkan ini, dan menjalin hubungan baru dengan orang-orang di sekitarnya. Ia tahu bahwa London akan memberikan pengalaman yang tak terlupakan dan membantu dirinya tumbuh dan berkembang sebagai individu.
Setelah Gabriel tiba di penginapannya di London, ia merasa lelah setelah perjalanan yang panjang. Ia memasuki kamarnya dan meletakkan kopernya di lantai. Dengan nafas yang terengah-engah, Gabriel duduk sebentar di sisi tempat tidur, merasakan kelelahan yang menyelimuti tubuhnya.
Saat duduk di sana, Gabriel merasa perlu untuk mengeluarkan sedikit kekecewaan yang ia rasakan. Ia menghela nafas panjang dan menggerutu pelan, "Sialan, perjalanan ini benar-benar melelahkan. Aku merindukan kenyamanan tempat tidurku di rumah. Mengapa harus begitu jauh?"
Gabriel tahu bahwa ngomel sebentar akan membantu meredakan kekecewaan dan kelelahannya. Ia membiarkan dirinya untuk sejenak mengungkapkan perasaannya, sebelum ia mengambil langkah selanjutnya. Setelah beberapa saat, ia merasa sedikit lebih baik dan mampu melihat sisi positif dari petualangannya di London.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Terhalang Oleh Pagar Tuhan [END]
Teen FictionWAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA !! "Antara adzan yang berkumandang dan lonceng yang berdentang, antara kiblat yang tentukan arah aku pulang dan salib yang membuatmu tenang, antara hitungan tasbih dan kalungan rosario, aku percaya bahwa sujud dan gengga...