"Kehangatan persahabatan tidak mengenal batas, bahkan dalam kompleks yang sama pun, ikatan mereka semakin kuat."
Happy reading ❤
Dua bulan setelah pertemuan di taman, Aurora dan Gabriel menerima undangan dari orang tua Luna untuk berkunjung ke rumah mereka. Mereka merasa senang dan antusias untuk melanjutkan hubungan persahabatan yang baru saja terjalin.
Ketika tiba di rumah Luna, mereka disambut dengan hangat oleh orang tua Luna, Mr. dan Mrs. Hartono.
Mr. Hartono (MH): Selamat datang, Aurora dan Gabriel! Kami sangat berterima kasih atas bantuan dan perhatian kalian terhadap Luna. Silakan masuk.
Mrs. Hartono (Mrs. H): Ya, masuklah. Kami ingin mengucapkan terima kasih secara langsung atas kebaikan hati kalian. Luna sangat bahagia setelah bertemu dengan kalian.
Aurora (A): Terima kasih, Pak dan Ibu Hartono. Kami senang bisa membantu Luna. Dia adalah anak yang luar biasa dan kami merasa terhormat bisa menjadi bagian dari hidupnya.
Gabriel (G): Kami merasa senang bisa bertemu dengan keluarga Luna. Luna adalah anak yang cerdas dan berani. Kami hanya melakukan apa yang seharusnya dilakukan.
MH: Kami tahu bahwa kebaikan kalian tulus dan tulus. Kami ingin mengucapkan terima kasih dengan mengundang kalian ke rumah kami. Kami ingin mengenalmu lebih baik dan menunjukkan rasa terima kasih kami.
Mrs. H: Ya, kami ingin mengucapkan terima kasih dengan menyajikan makan malam untuk kalian. Kami ingin kalian merasa seperti keluarga di sini.
A: Terima kasih banyak, Pak dan Ibu Hartono. Kami merasa sangat terhormat dengan undangan ini. Kami senang bisa menjadi bagian dari keluarga Luna.
G: Kami sangat menghargai undangan ini. Kami berharap bisa lebih mengenal keluarga Luna dan melanjutkan persahabatan kita.
Mereka masuk ke dalam rumah dan duduk di ruang tamu. Makan malam yang lezat disajikan, dan mereka berbicara tentang berbagai topik, termasuk kehidupan, hobi, dan impian mereka.
Selama makan malam, mereka tertawa dan berbagi cerita, menciptakan kenangan yang indah bersama. Aurora dan Gabriel merasa seperti di rumah sendiri, dikelilingi oleh keramahan dan kehangatan keluarga Luna.
Setelah makan malam selesai, mereka berbincang-bincang lagi di ruang tamu. Orang tua Luna mengungkapkan rasa terima kasih mereka sekali lagi kepada Aurora dan Gabriel.
MH: Kami tidak bisa cukup mengucapkan terima kasih atas apa yang kalian lakukan untuk Luna. Kalian telah membuat perbedaan yang luar biasa dalam hidupnya.
Mrs. H: Kami sangat berterima kasih atas kebaikan hati dan perhatian kalian. Kami merasa sangat beruntung bisa bertemu dengan kalian.
A: Terima kasih, Pak dan Ibu Hartono. Kami merasa sangat diberkati dengan pertemuan ini. Kami berharap persahabatan kita akan terus berkembang dan kita bisa saling mendukung.
G: Kami juga merasa sangat beruntung bisa bertemu dengan keluarga Luna. Kami berharap bisa menjadi bagian dari kehidupan Luna dan keluarga ini.
Mereka berpelukan lagi sebagai tanda persahabatan yang semakin erat. Aurora dan Gabriel merasa sangat berbahagia dan bersyukur atas hubungan yang mereka bangun dengan keluarga Luna.
Mrs. H: Aurora, Gabriel, bolehkah saya bertanya sesuatu tentang kalian?
Aurora (A): Tentu, Tante. Apa yang ingin Anda tanyakan?
Mrs. H: Saya melihat kedekatan kalian dengan Luna, dan saya penasaran apakah kalian adalah pasangan suami istri?
Gabriel (G): Ya, Tante. Kami baru menikah beberapa minggu lalu. Kami sangat bahagia bisa memulai kehidupan baru bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Terhalang Oleh Pagar Tuhan [END]
Подростковая литератураWAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA !! "Antara adzan yang berkumandang dan lonceng yang berdentang, antara kiblat yang tentukan arah aku pulang dan salib yang membuatmu tenang, antara hitungan tasbih dan kalungan rosario, aku percaya bahwa sujud dan gengga...