1

169 5 0
                                    

Huhhhh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Huhhhh..

Gadis itu menghembuskan nafasnya kasar saat matanya melihat kearah jam ditangannya yang kini sudah menunjukan pukul setengah dua pagi namun Hendery belum juga menjemputnya.

Ia mengusap wajahnya kasar, lalu merogoh tas kecilnya dan mengambil ponselnya. Ia hendak menghubungi Hendery yang tidak terlihat sedari tadi.

Henderyy

Masih dimana?

Menyadari tak ada balasan dari Hendery ia mematikan layar ponselnya lalu menatap sekelilingnya yang sudah sangat sepi.

Drt...drt...

Shansa menoleh kearah layar ponselnya yang tiba tiba bergetar karena Hendery tiba tiba menelponnya.

Shan sedikit mendengar jika Hendery mengontrol nafasnya disana.

"Shan kamu belum pulang?"

"Belum, kamu masih dimana? Kamu sibuk ya? Kalo sibuk aku pulang sendiri aja."

"Maaf, aku gabisa jemput kamu. Yora kecelakaan dia kritis aku harus bawa dia ke rumah sakit sekarang," Jelasnya yang membuat Shansa sedikit terkejut dan membekap mulutnya sendiri yang sedikit menganga.

"Yora kecelakaan? Kamu lagi di rumah sakit mana? Aku susulin ya?" Khawatirnya yang membuat Hendery menggeleng kecil tanpa sepengetahuannya.

"Gausah, kamu pulang aja. Udah malem, lagian juga kamu pasti cape kan siang abis ngampus terus malemnya harus kerja." Jelasnya yang membuat Shansa sedikit kecewa.

"Tapi aku ngerasa gae-"

"Udah, kamu pulang aja. Maaf ya aku harus cepet cepet ini. Hati hati dijalan-Tuttttt"

Sambungan telepon diputuskan secara sepihak. Disisi lain Shansa merasa tidak enak karena tidak menjenguk Yora, tapi bukankah tadi Hendery sendiri yang melarangnya? Mau tak mau ia berjalan ke halte bus berharap Masih ada bus yang lewat.

BRUGHHH

"Eh sorry-"

Shansa menengadahkan pandangannya kearah sang lawan bicara dan sedikit terkejut jika itu adalah Xiaojun, Mantannya?

"Shan?"

Shansa berdiri dari posisi jatuhnya, Xiaojun sedikit kaku dan membantu Shansa mengemas buku bukunya yang jatuh berserakan.

"Lo gapapa kan?" Tanya Xiaojun sembari menyodorkan buku buku tersebut ke arah Shansa.

"IM fine,"

Xiaojun tersenyum tipis, seraya menatap Shansa dalam waktu yang cukup lama, Shansa yang merasa risih pun menatap Xiaojun dengan tatapan tidak suka.

"Kenapa Lo?" Tanyanya ketus yang membuat Xiaojun mengerjapkan kedua matanya cepat.

"Jauhin Hendery,"






















"Jauhin Hendery,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
死亡之书 [Siwang Zhi Shu] | HenderyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang