"Kira kira omah pergi kemana ya bang? Gue kok jadi takut omah kenapa Napa," Ujar Lucas sambil terus berjalan beriringan dengan Kun.
"Hus, Lo tuh ya mikirnya jangan negatif terus. Bisa aja omah main ke rumah temennya. Lo kayak yang gatau aja omah kan kalo udah ketemu temennya suka lupa buat pulang." Kun masih berusaha untuk berpikir positif.
"Tapi tadi kata Alix omah kan cuma bentar perginya."
"Cas," Kun memperlihatkan tatapan peringatannya agar Lucas berhenti untuk berpikir negatif. Lucas yang mengerti pun langsung berhenti untuk berbicara.
"Iya iy—"
BRUGHH
Seseorang berhasil menabrak Lucas hingga jatuh terduduk. Kun langsung membantu Lucas untuk kembali berdiri.
"Kalo jalan tuh liat liat dong," Lucas dan Kun menoleh bersamaan saat suara itu terdengar tak asing di telinganya.
Iya benar, yang menabrak Lucas tadi adalah Hendery. Hendery yang tadinya menampakan wajah marah dan kesal langsung tertawa.
"LHO??"
Lucas dan Kun hanya saling menatap saat melihat Hendery yang tertawa sangat puas. Padahal tak ada yang sedang melakukan hal yang lucu disini.
Hendery mencoba meredakan tawanya.
"Kalian pasti udah pulang dari rumah omah kan?" Hendery masih tertawa walau tak terbahak bahak separah tadi.
"Iya, emangnya kenapa? Kenapa Lo ketawa disini gak ada yang lucu!" Balas Lucas dengan suara datar.
"Apa? Lo tanya kenapa gue ketawa?" Hendery tertawa kecil.
"Ya jelas lah gue ketawa, mau sekeras apapun Lo berdua cari cara buat selamatin Shan, winwin sama Xiaojun itu gak bakal tetep ketolong, pasti gue yang menang!"
Lucas mengepalkan tangannya, merasa kesal dengan omongan Hendery.
"MAKSUD LO BILANG GITU APAAN HAH?"
"Cas, udah."
Kun menarik lengan Lucas, membujuk Lucas agar tidak tersulut emosi oleh ucapan Hendery tadi.
"LOH UDAH UDAH GIMANA BANG? GUE GAK TERIMA DIA BILANG KAYAK GITU TADI!" Lucas membentak Kun, sehingga mereka bertiga menjadi pusat perhatian orang orang sekitar.
"Gue ngerti tapi Lo harus inget tempat Cas, apa Lo gak malu diliatin orang orang?"
Lucas menghempas tangan Kun pelan lalu menatap Hendery dengan tatapan marah.
"Lebih baik kita pergi, gue muak kalau harus liat muka dia terus!"
Hendery tertawa saat Lucas mengajak Kun pergi.
"Sombong banget Lo," Niat Lucas yang hendak pergi malah jadi terurung kala Hendery berbicara.
"Gue bakal hancurin kalian satu persatu, gak cuma Xiaojun sama Winwin doang."
"Bajingan!"
Hendery masih merasa puas kala mengingat wajah Lucas yang tadi terlihat sangat kesal padanya.
Hendery berjalan kearah cermin, menatap lembaran foto yang tertempel di cermin besarnya.
Ada foto Xiaojun, Shansa, dan Winwin disana yang masing masing fotonya sudah di Corat coret dengan spidol merah milik Hendery.
"Kayaknya kalo jiwanya nambah pasti seru ya kan?" Hendery tertawa sendirinya sambil mengambil foto Lucas, Kun, Ten dan Yangyang.
"Hancur hancur semua," ke empat lembar foto tadi Hendery Corat coret lagi dengan spidol merah yang ada di atas nakas.
"Gue benci sama kalian!"
Hendery mencorat-coret foto itu dengan amarahnya yang terus menggebu gebu. Tangan Hendery tiba tiba berhenti saat ia tak sengaja mencoret foto ayah dan ibunya juga.
Mood Hendery yang tadinya sangat marah berubah drastis, dan kini Hendery malah menjadi sedih.
Di awal belum sempat terceritakan, jika Hendery dan yang lainnya adalah kakak beradik.
Kalian mungkin akan bertanya, jika mereka semua saudara mengapa Hendery jahat sekali pada mereka?
Awal masalahnya muncul di waktu tiga tahun yang lalu, dimana Hendery, Xiaojun dan Lucas mengalami hari kelulusan yang sama. Namun mereka bertiga sekolah di tempat yang berbeda. Kebetulan Xiaojun dan Lucas sekolah di tempat yang sama dan Hendery sekolah di tempat lain sendirian. Maka dari itu mereka selalu mendahulukan yang lain ketimbang mendahulukan Hendery.
Disana orang tua Hendery lebih mendahulukan untuk datang kesekolah Xiaojun dan Lucas, itu membuat Hendery merasa marah. Padahal Hendery juga sama sama anak mereka tapi mengapa Hendery selalu mendapatkan perhatian paling akhir.
Saat orang tua dan yang lainnya sedang berjalan menuju sekolah Lucas dan Xiaojun, Hendery mendapat telepon jika mereka semua mengalami kecelakaan.
Di hari itu orang tua mereka meninggal, sedangkan Ten, Kun, Yangyang hanyalah mengalami luka. Sedangkan Winwin mengalami koma, untuk yang pertama kalinya.
Disitu Hendery sudah sangat marah, Hendery jadi menyalahkan jika semua kejadian itu terjadi gara gara Xiaojun dan Lucas.
Hendery menjadi jahat tak hanya karena hal itu, Hendery semakin marah ketika kemampuan yang di punya oleh omahnya yang seharusnya turun kepadanya menjadi turun kepada Winwin.
Karena Winwin saat itu koma, dan dia tiba tiba mempunyai kemampuan seperti omah dan Kun. Disitu Hendery merasa tidak adil, padahal Hendery sudah sangat mengharapkan hal itu dari dulu dan disaat umurnya sekarang sudah siap, Hendery malah harus kehilangan harapannya karena kemampuan supranatural omahnya itu malah jatuh kepada Winwin.
Merasa tidak pernah di perlakukan dengan adil, akhirnya Hendery memisahkan diri dari mereka semua, Hendery lebih milih tinggal bersama Yora dibanding tinggal bersama yang lain. Hatinya yang dulu sangat baik kini berubah menjadi sangat jahat. Hubungan Xiaojun dan Shansa yang rusak pun karena ulah Hendery, dan sekarang Hendery ingin melenyapkan Winwin dan Xiaojun melalu nyawa Shansa.
Setelah lama melamun, air mata Hendery akhirnya menetes juga menetes pada lembar foto ayah dan ibunya.
"Maaf, Dery gak bisa jadi anak yang baik."
Hendery menyeka air matanya kasar.
"Karena kalau Dery gak jahat, mungkin Dery bakal di injek sama orang terus Ma."