30

19 4 0
                                    

"Jun bentar—"

Langkah Xiaojun terhenti saat Winwin tiba tiba berhenti berjalan dan malah memegangi telinganya.

"Kenapa Bang?"

Winwin mencoba memfokuskan Indra pendengarannya. Mencoba mendengar lebih jelas suara yang entah muncul dari mana.

"Bang?" Winwin menoleh pada Xiaojun yang terlihat agak khawatir.

"Lo tadi denger sesuatu gak?" Tanya Winwin, namun iblis itu malah menggeleng pelan menyatakan jika dia tidak mendengar apapun.

"Enggak, kenapa emangnya?" Tanya iblis itu mencoba mengorek suatu info dari Winwin.

"Apa cuma pendengaran gue aja yang salah?"

Winwin tak langsung menjawab apa yang iblis itu tanyakan tadi. Ia masih mencoba mengingat ngingat apa yang didengarnya tadi. Suara yang baru saja ia dengar itu sama persis seperti suara Kun.

Namun sialnya Winwin tak bisa mendengar dengan jelas apa yang Kun katakan tadi yang hanya ia dengar dengan jelas adalah Kun  berbicara jika Kun tak ingin dirinya celaka nantinya, dan samar samar juga Winwin mendengar kata mengecoh dan nama Xiaojun.

"Ngecoh? Xiaojun? Apa maksud bang Kun?" Tanya Winwin dalam hati sambil memperhatikan iblis yang menyerupai Xiaojun yang masih berada di sebelahnya.

"Gimana bang? Telinga Abang sakit kah? Tadi Abang denger apa?"

Winwin menggeleng.

"Telinga gue gak sakit kok, tadi juga kayaknya cuma perasaan gue doang. Soalnya dari tadi Lo gak denger apa apa kan?"

"Iya, tapi bisa aja ada orang yang lagi ngomong sesuatu sama Abang makannya Abang tadi ngerasa denger sesuatu."

Winwin bersikap pura pura bodoh.

"Oh emangnya kalau gue lagi koma itu bisa denger omongan orang yang lagi di sekitar raga gue?"

"Setau Dejun sih gitu,"

"Tapi tadi gue dengernya kurang jelas, jadi gue gatau apa yang sebenernya orang orang omongin tadi."

Winwin dan Xiaojun melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti, Xiaojun memang sudah diam dan tidak bertanya tanya lagi tapi otak Winwin tak henti hentinya memikirkan ucapan Kun yang terdengar kurang jelas tadi.

Winwin meneliti Xiaojun yang sedari tadi berjalan di depannya, mulai ada rasa curiga yang muncul di benak Winwin.

Winwin sendiri mencoba membuktikan apa ucapan yang dia artikan sendiri itu ada hubungannya dengan Xiaojun atau tidak.

Winwin terus meneliti iblis itu tanpa sepengetahuannya, dan dia menemukan hal yang aneh yang baru kali ini dia sadari.

Winwin tersenyum samar dan menggumam dalam hatinya.

"Oh jadi dia mau nyoba ngecoh gue?" Winwin kini tau maksud dari ucapan Kun tadi.











"Pinter juga ni iblis,"
















"Pinter juga ni iblis,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
死亡之书 [Siwang Zhi Shu] | HenderyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang