3. Sah!

4K 245 9
                                    

Pagi✋💐

Ikhlas(Tulus hati/Bersih hati)**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ikhlas
(Tulus hati/Bersih hati)
*
*

Percaya adanya kebaikan dalam suatu hal buruk, merupakan salah satu bentuk iman pada Tuhan.

PHOSPHENES
*
*
*

Kata sah serentak terdengar. Kamis, tanggal 30 juni, tepatnya jam tujuh lewat dua menit pagi, Alif dan Hanna telah resmi menyandang status sebagai pasangan suami istri. Pernikahan itu dilaksanakan di kediaman orang tua Hanna dan hanya dihadiri oleh kerabat dekat.

Suasana bahagia terpancar jelas di semua wajah orang yang hadir. Senada dengan cerahnya bunga-bunga dari Hababa Florist, nama toko bunga Hanna yang menghiasi sudut rumah itu.

Hanna menyalami tangan Alif, menahannya sebentar untuk diabadikan dalam sebuah foto dan Video. Kata syukur tak hentinya terdengar dari dalam hati. Bagaimana tidak, dia telah melewati dua minggu penuh debaran. Satu minggu untuk sebuah jawaban atas penantian, dan satu minggu sisanya untuk sebuah persiapan.

Lega, karena cintanya terjawab dengan sebuah pernikahan.

"Udah nikahin aja, Al, Dibanding lo nggak dapet modal. Nanti kalau nggak cocok tinggal cerai."

"Sabarin aja dulu. Itu cewe lumayan juga tampangnya."

"Pura-pura nerima, udah nikah, cuekin aja. Siapa suruh maksa-maksa!"

"Modalnya lo simpan. Untuk sementara, lo males-malesan sampai dia cape sendiri. Dia juga, kan, yang nawarin diri dan juga hartanya. Berasa kaya tujuh turunan sampe mau nafkahin suami. Cewe sinting."

"Syukur nggak ada Hanan. Kalau ada, kita bertiga bisa dibabat habis-habisan. Sok alim dia, tuh."

Kalimat-kalimat itu kembali terlintas di kepala saat tangan kanan Alif masih dijabat Hanna, sementara tangan kirinya menyentuh kepala wanita itu. Mereka masih berada dalam adegan untuk sebuah foto kenangan.

Hanna, keluarganya serta keluarga Alif mengira bahwa Alif setulus itu, bahwa Alif memang benar meminta petunjuk pada Tuhan, padahal kenyataannya, dia hanya meminta saran pada Saga dan Gama. Saran bejad yang nekad Alif turuti, demi modal usaha dari Darka, Papahnya.

Dia tidak peduli dengan perasaan Hanna yang benar-benar tulus. Karena bagi Alif, Hanna adalah penghancur masa depannya. Karena wanita itu, dia tidak bisa menentukan masa depannya sendiri.

Kedua sudut bibir Alif berdenyut. Adegan berganti dengan keduanya yang sama-sama menghadap kamera, memperlihatkan cincin emas yang tersemat di jari manis masing-masing.

"Selamat datang di surga yang Alif Jenggala Putra buat, khusus untukmu Nona Hanna An Nazwa, istriku tercinta!!" sarkas Alif dalam hati, dengan senyum sinis, yang orang-orang kira sebagai senyum bahagia.

PHOSPHENES (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang