Hai-hai RayFlo, PHOSPHENES balik lagi, ramein ya🙆♀️🖤
***
Dengan langkah tergesa dan emosi yang memuncak, Alif ditemani Hanan pergi menemui Calista di apartemennya. Nama yang disebut Hanan tadi lah yang menjadikan Alif semarah ini. Begitu nama itu terdengar di telinganya, saat itu juga ia menyambar kunci mobil sahabatnya itu yang tergantung di sebuah gantungan dekat dengan kulkas.
Hanan memang tidak memiliki bukti khusus seperti rekaman atau foto yang lebih jelas mengenai siapa laki-laki yang menjadi dalang kebusukan Calista, tapi mulut Hanan yang tidak pernah ingkarlah yang menjadi penguat ucapannya hingga Alif langsung percaya.
Bukan lagi bel, namun pintu apartemen Calista juga sudah dipukul begitu kencang sekarang. Alif tidak sabar ingin segera meluapkan amarahnya yang sudah berada di luar kepala.
"Alif!!! Kamu ke mana aja!!" Seperti biasa, di setiap Calista bertemu Alif, dia akan langsung memeluk lelaki itu. Jika di pertemuan terakhir Alif menghindar, kali ini justru Calista didorong sampai menghantam pintu.
"Alif, kamu kenapa jadi kasar gini. Aku lagi ngandung anak kamu, loh," rintih Calista, memegangi perutnya.
"Anak gue atau anak Saga, hah!!"
"M-maksud kamu, apa?"
"Nggak usah pura-pura bego lo. Gue nggak mungkin bisa hamilin lo karena gue mandul. Itu anak Saga, kan!!"
"PEREK LO!!" hina Alif menunjuk wajah Calista.
Dikatai sekasar itu, bukannya marah Calista malah tertawa, bersandar santai pada pintu. "Babe, come on. Nggak perlu sembunyi lagi, udah ketauan, nih!!" teriaknya.
Tak lama sosok yang disebut Hanan tadi keluar. Tanpa atasan, hanya mengenakan celana pendek dengan rambut super berantakan. "What's up, Bro. Ke mana aja. Ke luar kotanya seru, kan?" sarkas Saga. Ya, laki-laki itu adalah Saga, sahabat dekat Alif.
"Brengsek lo, Ga!!" marah Alif, hendak maju namun ditahan Hanan.
"Santai dong. Mandul nih ceritanya. Kasian bener lo, Al. Udah mandul, mau dicerain istri pula," seloroh Saga, merangkulkan tangannya pada pinggang Calista. Keduanya nampak sama-sama bahagia melihat penderitaan Alif.
"Gue salah apa sama lo, Cal. Setelah gue kasih apapun yang lo mau dari dulu, dari jaman kita masih SMA, tapi ini balasan lo. Lo ngilang gitu aja dan ternyata lo sama saga. Gila lo."
"Gue salah apa. Gue salah apa sama lo berdua!!!" pekik Alif maju, namun lagi-lagi Hanan menahannya.
"Lo yang gila. Lo macarin gue buat taruhan kan. Saga udah ceritain semuanya!!" balas Calista berteriak.
"Taruhan apa. Gue nggak ngerti. Maksud lo apa ngomong kaya gitu, Ga?!! Jawab!!!" geram Alif mendorong bahu Saga berulang kali sampai akhirnya tangannya ditepis.
KAMU SEDANG MEMBACA
PHOSPHENES (END)
Spiritual"Gue, jatuh cinta sama lo? Mustahil!!" --Alif Jenggala Putra "Saya serahkan rumah tangga kita sama kamu. Kamu kepala rumah tangganya, kamu juga yang menentukan kita akan berakhir menjadi seperti apa." --Hanna An Nazwa. "Saya menyesal." --Alif Jengga...