Part 1 - Once Upon a Coming Home

4K 267 20
                                    

Hatinya serasa meletup-letup setelah menghabiskan hampir tiga jam mengobrol dengan gadis yang baru dia temui hari ini, Mila Varsya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hatinya serasa meletup-letup setelah menghabiskan hampir tiga jam mengobrol dengan gadis yang baru dia temui hari ini, Mila Varsya. Gadis itu sangat manis dengan lesung pipit dan mata lebar yang jernih.

"Oh, kau pekerja baru di sini? Sepertinya kita akan lebih sering bertemu. Aku baru pindah ke Jogja tapi pasti akan sering-sering ke sini."

Dante ingat dengan jelas bagaimana Mila tadi menebak tentang dirinya setelah Dante berkata dia baru sampai dan akan bekerja di sini, di perkebunan ribuan hektar milik orang tuanya. Tapi Mila sama sekali tidak tahu bahwa Dante-lah pemilik perkebunan Pramudana di mana orang tua Mila berniat membangun home stay di sini. Walaupun tentu saja, Dante masih belum yakin Ibu dan Bapaknya setuju dengan usulan membangun penginapan di atas perkebunan mereka.

Tapi bukan itu yang terpenting. Yang terpenting adalah Dante bisa terus bertemu Mila.

Jika selama ini Dante terbiasa melihat orang memperlakukan dia dengan sangat hormat dan istimewa karena mereka tahu background keluarganya, Mila berbeda. Gadis itu sama sekali tidak tahu bahwa Dante sangat kaya. Gadis itu malah berpikir Dante pekerja baru di sana. Tidak sepenuhnya salah, hanya saja, Dante tentu bukan karyawan biasa di sini. Tapi Mila masih sangat bersikap dengan baik dan manis padanya.

Setelah belajar di luar negeri sejak dirinya SMA, Dante baru kembali ke perkebunan untuk bekerja di sini dan membantu orang tuanya. Meneruskan usaha perkebunan ini.

Dengan perasaan penuh semangat, Dante berjalan mantap ke rumah utama. Di perkebunan ini, rumah di mana orang tua Dante dan dirinya tinggal disebut rumah utama. Dia belum sempat menyapa bapak dan ibunya karena tidak sengaja bertemu dengan Mila di area perkebunan tadi.

Sudah hampir jam dua siang saat Dante masuk ke rumah utama. Orang tuanya tentu sudah menunggu kedatangannya. Dan benar saja, saat dia baru masuk pintu depan, beberapa pelayan yang masih terbilang cukup muda menyapanya.

"Anak Bapak akhirnya pulang!!"

Dante menoleh dan melihat sosok pria berusia lima puluh tahunan dengan uban memenuhi kepalanya. Namun rambut putih itu sama sekali tidak membuat Bapaknya terlihat tua karena badannya yang masih tegap, sehat, dan wajahnya yang selalu sumringah, sepertinya tidak memiliki hal sedikit pun untuk dirisaukan.

Dante melemparkan senyum pada pria yang sudah lama tidak dia temui itu dan langsung meraih tangan pria itu dan menciumnya.

"Sehat Nak?" tanya Rio Pramudana pada anaknya.

"Alhamdulilah sehat Pak," jawab Dante.

"Ibu mana Pak?" tanya Dante sambil menolehkan kepalanya ke kanan dan kiri.

"Ada," jawab Rio. Detik berikutnya Rio memanggil istrinya dengan suara yang lebih lantang.

"Buk!! Ini anaknya wes pulang!!" teriak Rio. Dan tidak sampai satu menit, seorang wanita dengan tubuh sedikit gendut namun kulit yang masih halus di usia tuanya muncul.

Once Upon a Wrong Cinderella (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang