"Kamu sudah makan, kan?" tanya Dana, sambil menggosok piring kotor di tangannya. Hira sendiri masih setia di sampingnya.
"Belum," jawab Hira singkat.
"Hira, kamu makan dulu aja nanti kalau sudah selesai makan, bantu-bantu di sini lagi," kata Dana, sembari menoleh ke pria itu.
"Nanti aja makan bareng kamu," jawab Hira, dan hal tersebut hanya bisa membuat Dana menghembuskan napas pelan.
*
"Karyawan satunya lagi, gimana caraku meyakinkan dia?" tanya Mila, sambil mengunyah makanan di mulutnya.
Dante, yang duduk di depannya, tersenyum. "Jadi diri kamu aja," jawab Dante. Sebenarnya dia ingin sekali menanyakan perihal karyawan kebun tomat yang menjadi issue mereka. Namun, Dante sudah berjanji pada Dana tidak akan membahas masalah perkebunan. Jadi, dia menahan diri.
Mendengar jawaban Dante, Mila hanya memajukan mulutnya.
"Pasti menyenangkan bisa sering-sering ketemu kamu nanti," ucap Mila.
"Mau nonton gak habis ini?" usul Dante.
"Nonton?" tanya Mila kaget dengan usulan tiba-tiba Dante. Dante mengangguk sambil tersenyum.
"Sebenarnya aku cukup lama gak penah nonton. Gimana?" tanya Dante lagi.
Mila tampak berpikir sejenak, sebelum akhirnya tersenyum dan menjawab, "Oke."
*
Menjelang jam setengah dua siang, orang-orang mulai pulang ke rumah masing-masing kecuali orang-orang yang memang diminta Pak Rio untuk tetap di sana. Orang-orang itu merapikan alas yang digunakan untuk semua karyawan perkebunan menikmati makanan saat makan besar tadi.
Dana sendiri, masih dibantu Hira, merapikan peralatan makan yang selesai dipakai.
"Makan yuk," ajak Hira pada Dana dan gadis itu mengangguk.
Keduanya mengambil makanan dan duduk di tepi sungai kecil yang mengalir di sana. Mereka duduk di bangku kayu tepat di pinggir sungai tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Upon a Wrong Cinderella (END)
Lãng mạnFOLLOW DULU SEBELUM BACA YA!!! "Kau harus membantuku mendapatkan gadis itu. Dia satu-satunya yang melihatku sebagai diriku, bukan sebagai seorang tuan muda," pinta Dante dengan wajah berseri kepada teman masa kecilnya. "Apa yang bisa kulakukan?" "K...