Part 34 - Once Upon a Gone

1.6K 157 16
                                    

Dua minggu kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua minggu kemudian

Dante melirik jam tangannya. Sudah menjelang jam sebelas siang dan tidak biasanya Dana belum datang. Dia melihat keluar kantor pendopo dan hujan gerimis dari tadi pagi masih saja belum reda. Jalanan di perkebunan sudah basah dan harum bau tanah membuat hari itu lebih menenangkan.

 Jalanan di perkebunan sudah basah dan harum bau tanah membuat hari itu lebih menenangkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari tempat duduknya, Dante menaikkan suaranya dan bertanya pada Dita. "Dit, Dana lagi keliling?" tanya Dante.

Dita yang langsung menoleh ketika namanya dipanggil atasannya, menjawab singkat, "Kayaknya memang belum datang tuan muda."

"Oke," kata Dante yang kemudian meraih ponsel miliknya yang dia letakkan tidak jauh dari jangkauan tangannya. Dahinya mengernyit karena ponsel Dana tidak aktif. Kemarin saat mengantarkan Dana pulang, sepertinya gadis itu tidak sedang sakit.

Dana malah banyak menggodanya sepanjang perjalanan. Dante pun beranjak dari duduknya. "Aku keluar sebentar," pamit Dante pada Maya dan Dita yang sedang serius dengan pekerjaan mereka. Keduanya mengangguk dengan kompak.

Hari ini Dante membawa mobil karena hujan yang tidak kunjung henti. Dia melajukan mobilnya menuju rumah Dana, berharap dia akan menemukan gadis itu di sana.

Setelah sampai, Dante segera turun dari mobilnya dan mengetuk pintu rumah Dana. Namun, hingga beberapa kali ketukan, tidak ada siapa pun yang menyahut dari dalam. Dante ingat dia melihat budhe Sari di rumahnya tadi. Apa dia perlu bertanya pada budhe Sari? Tapi, bagaimana kalau itu malah membuat budhe Sari khawatir? Berbagai pikiran memenuhi kepalanya.

Saat bingung kira-kira dia harus ke mana lagi mencari Dana, ponselnya berbunyi. Dari Rio.

"Ya Pak," ucap Dante setelah buru-buru menerima panggilan telepon bapaknya.

"Kamu bisa pulang dulu? Ada yang bapak mau bilang," kata Rio di seberang sana.

"Ada apa, Pak?" tanya Dante.

"Sudah kamu pulang dulu. Bapak tunggu di ruang kerja bapak, ya," sahut Rio.

*

"Kamu sudah naik kereta?"

Dana memaksakan seulas senyum saat Hira bertanya padanya. Dana sedang memandang pemandangan sawah-sawah yang terhampar luas dan dilewatinya dengan sangat cepat. Saat ini gadis itu duduk sendirian di dalam kereta menuju Jogja.

Once Upon a Wrong Cinderella (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang