Dalam perjalanan untuk makan malam, baik Dante dan Dana diam selama sisa perjalanan. Dante memilih restoran seafood yang berada tidak jauh dari outlet. Setelah mobil terparkir, mereka turun dari mobil. Saat keduanya masuk, seorang pelayan dengan ramah mengantarkan mereka, menuju dua kursi kosong di bagian tengah restoran. Restoran tersebut bernuasa alam. Atapnya dibuat mirip gubuk dan pencahayaan tempat itu dibuat sedikit remang.
"Silakan, ini menunya," kata pelayan tadi, kemudian meninggalkan Dante dan Dana.
Dana yang lebih dulu menulis menu yang dia pilih, kemudian menyerahkan kertas tadi pada Dana.
"Kau saja yang tulis," kata Dante menolak uluran kertas dari Dana.
"Kerang hijau saus tiram, cumi goreng mentega, udang cah kang .... ," kata Dante.
"Sudah cukup. Kerang dan cumi saja. Sama teh hangat," sela Dana.
"Tapi ..." kata Dante yang sudah mengangkat kepalanya menatap Dana tidak mengerti.
"Ini sudah banyak. Mubazir nanti kalau tidak habis. Kalau tidak cukup, kau bisa makan lagi di rumah," potong Dana dengan tatapan tajam pada Dante.
Dana kemudian berdiri. "kau mau ke mana?" tanya Dante cepat.
"Kasih ini," kata Dana santai sambil mengangkat kertas pesanan mereka tadi.
Tidak lama, Dana kembali ke meja mereka.
"Kau mau ke mana hari Jum'at besok?" tanya Dante yang sudah sangat penasaran, dari sesaat setelah dia menerima surat permintaan cuti milik Dana tadi pagi.
"Dari mana kau tahu?" tanya Dana bingung.
"Pengajuan cutimu?" Dante menjawab dengan nada bertanya.
"Oh, iya, aku lupa," jawab Dana.
"Jadi, kau mau ke mana Jum'at ini?" tanya Dante lagi.
"Hanya reuni kecil sama temen kuliah," ujar Dana.
"Di mana?" Dante masih tidak puas dengan jawaban Dana.
"Di Bogor. Banyak teman kuliahku rumahnya kalau nggak di Bogor, ya, di Jakarta."
Dante diam sebentar, kemudian kembali bertanya.
"Kau berencana menginap?" tanya Dante lagi.
"Iya. Rencananya hanya semalam. Jum'at itu kemungkinan besar kami akan pulang malam, jadi sebaiknya aku pulang hari Sabtu pagi. Atau, Minggu pagi," kata Dana cepat-cepat menambahkan kalimat yang terakhir. "Entahlah. Aku belum memutuskan. Maksudku, kalau aku sudah di sana, mungkin sekalian aku menghabiskan waktu bersama temanku."
"Aku belum tentu memberikan izin," jawab Dante cepat.
"Kalau kau tidak memberikan izin, aku akan maju ke Pak Rio. Kau mungkin tidak tahu, tapi sudah hampir setahun aku sama sekali belum pernah mengajukan cuti," ucap Dana lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Upon a Wrong Cinderella (END)
RomanceFOLLOW DULU SEBELUM BACA YA!!! "Kau harus membantuku mendapatkan gadis itu. Dia satu-satunya yang melihatku sebagai diriku, bukan sebagai seorang tuan muda," pinta Dante dengan wajah berseri kepada teman masa kecilnya. "Apa yang bisa kulakukan?" "K...