"Ah, ini. Dante mengajakku melihat pertunjukkan teater malam ini. Dia meninggalkan tiketnya dan sedang mengambilnya sekarang."
Dana tidak bisa menghilangkan kalimat Mila dari otaknya. Hatinya cukup kacau karena kata-kata Ibunya tadi, tapi sekarang ... dia harus melihat pacarnya pergi berdua untuk menonton pertunjukan seni dengan wanita lain?
*
Entah sudah berapa kali Dante mengecek ponselnya. Mila yang duduk di sampingnya beberapa kali menoleh sembari tertawa dengan cukup keras saat lakon yang ada di pentas memeragakan beberapa tingkah konyol mereka. Namun, Dante sama sekali tidak bisa fokus dengan apa yang ada di depannya.
Dante sudah mengirimkan sepuluh pesan ke Dana, tapi gadis itu belum membacanya satu pun. Teleponnya pun juga tidak dijawab. Sepertinya tidak mungkin kalau gadis itu sudah tertidur.
"Kau kenapa?" bisik Mila pada akhirnya karena menyadari Dante lebih sibuk dengan ponselnya daripada pertunjukan yang dipentaskan di panggung.
Dante yang tidak merespon pertanyaan Mila, kembali mendapat pertanyaan. "Dante apa ada masalah?" tanya gadis itu lagi.
"Tidak, tidak ada masalah. Aku hanya belum berhasil menghubungi Dana," jawab Dante sekenanya, sama sekali tidak menoleh ke Mila.
Mila hanya diam, tidak lagi bertanya padanya. Dari sudut matanya, Dante hanya tahu bahwa gadis itu sedang menikmati pertunjukkan di depan mereka. Dante, di lain pihak, masih berusaha menghubungi Dana.
Menjelang jam setengah sepuluh malam, pertunjukkan akhirnya selesai. Dante dan Mila pun berdiri dari tempat duduk penonton bersama penonton lain yang memadati gedung teater. Karena pintu keluar yang tersedia hanya satu, Dante harus bersabar karena mereka harus keluar satu per satu.
Beberapa kali Mila memergokinya melihat ke jam tangan. Setelah keluar dari gedung teater, Dante langsung bergegas ke lahan parkir mobil diikuti Mila yang akhirnya ikut berjalan dengan tempo sedikit lebih cepat.
"Kau menikmati pertunjukan tadi?" tanya Mila saat Dante sudah melajukan kendaraan.
"Maafkan aku, aku tidak bisa berkonsentrasi dengan pertunjukan tadi," jawab Dante sama sekali tidak menyembunyikan ketidaksabarannya.
"Apa kau masih berusaha menghubungi Dana?" tanya Mila sambil memerhatikan Dante yang memasang headset di telinganya.
"Iya," jawab Dante singkat.
"Kenapa kau sepertinya khawatir sekali. Bukankah seharusnya dia sekarang sudah ada di rumah? Apa yang membuatmu khawatir?" tanya Mila lagi.
Dante menoleh ke Mila sebentar, hanya sedetik, sebelum kembali menolehkan kepalanya ke depan. "Aku hanya ingin memastikan," jawab Dante datar.
"Tante Sinta sepertinya tidak menyetujui kalian. Apa kau tidak masalah dengan itu?" Mila bertanya tanpa menatap Dante.
Dante kembali menoleh singkat, sebelum menjawab, "Ibuku menyukai Dana. Dia hanya lupa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Upon a Wrong Cinderella (END)
Storie d'amoreFOLLOW DULU SEBELUM BACA YA!!! "Kau harus membantuku mendapatkan gadis itu. Dia satu-satunya yang melihatku sebagai diriku, bukan sebagai seorang tuan muda," pinta Dante dengan wajah berseri kepada teman masa kecilnya. "Apa yang bisa kulakukan?" "K...