Part 19 - Once Upon a Corny Jokes

1.4K 184 7
                                    

Seperti biasa, Dana sampai di kantor jam tujuh lebih dan langsung menyalakan komputernya, sebelum kembali bersepeda di perkebunan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti biasa, Dana sampai di kantor jam tujuh lebih dan langsung menyalakan komputernya, sebelum kembali bersepeda di perkebunan. Dana memberi salam kepada sebagian besar karyawan yang dia temui dan mengobrol sedikit bersama mereka. Kadang kala, mereka mengeluh kepada Dana tentang kendala yang mereka hadapi, yang tentu saja keluhan mereka akan disampaikan Dana ke Pak Rio.

Kadang, mereka hanya menggosipkan seseorang dan Dana hanya mendengarkan. Sering kali, orang-orang di sana juga memberikan Dana makanan ringan yang selalu dibagikan Dana ke Maya dan Dita.

Pagi itu pun juga, saat bertemu para pekerja di perkebunan tomat, seseorang memberikan Dana dadar gulung yang mereka buat sendiri.

"Makasih Buk, Dana balik dulu ke kantor," ucap Dana setelah menerima dadar gulung tersebut.

Saat sudah sampai di kantor, Dita dan Maya belum datang, namun Dante sudah duduk di meja kerjanya. Mata pria itu mengikuti Dana saat gadis itu berjalan ke meja kerjanya.

Sebuah termos berukuran sedang berwarna putih ada di mejanya dan Dana yang masih berdiri, mengambil termos tersebut, kemudian menoleh ke Dante.

Sebuah termos berukuran sedang berwarna putih ada di mejanya dan Dana yang masih berdiri, mengambil termos tersebut, kemudian menoleh ke Dante

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini apa?" tanya Dana dengan suara sedikit keras agar Dante yang berada di ujung ruangan bisa mendengarnya.

Bukannya menjawab, Dante malah berdiri dan menghampirinya.

"Kau sudah baikan?" tanya Dante, kemudian mengulurkan tangannya dan menyentuh dahi Dana. Gadis itu sontak memundurkan kepalanya.

"Aku sakit perut, bukan demam," keluh Dana.

"Aku hanya memastikan kau juga tidak demam," kata Dante yang sudah menarik tangannya dan memasukkan ke dalam saku celana.

"Itu teh peppermint. Bagus untuk nyeri perut," sambung Dante.

"Terima kasih."

Dana, yang masih berdiri di depan mejanya, menatap Dante dengan tatapan bertanya, kenapa pria itu masih berdiri di sana. Untunglah, Dante mengerti kode yang diberikan Dana.

"Baiklah, kembali bekerja," kata pria itu, kemudian berbalik dan berjalan menuju meja kerjanya.

Beberapa menit kemudian, Maya dan Dita datang. Mereka datang bersama Mila. Dita dan Maya langsung menuju meja mereka, sedangkan Mila langsung menghampiri Dante. Dana hanya melihat keduanya dari tempat duduknya.

Once Upon a Wrong Cinderella (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang