"Mila memberitahuku, mulai besok dia akan menginap di rumah utama," terang Dana.
"Ya," jawab Dante singkat.
"Kau harus bisa menahan diri, oke?" ucap Dana sambil bercanda.
"Maksudmu?" tanya Dante dengan alis menyatu.
"Kau tahu 'kan, kalian akan sering bertemu. Pria dan wanita. Jadi .... Jangan melakukan sesuatu yang melewati batas," kata Dana.
"Kau ini seperti wanita tua, ya. Kemarin kau mengomentariku karena makan sambil memegang ponsel, kau memastikan nenek Darmi minum obat sebelum pergi, kau tidak mau kehujanan, dan sekarang, kau mengingatkanku tidak melewati batas pada Mila. Kau benar-benar seperti wanita tua yang hanya bisa mengomeli orang lain," cecar Dante.
"Aku hanya mengingatkan," kata Dana santai sambil mengangkat bahu.
"Apa itu berarti kau juga tidak pernah melewati batas?" Dante bertanya balik dengan tatapan yang menusuk tepat ke mata Dana.
"Tentu saja tidak pernah! Yang benar saja!" geram Dana.
"Ah, iya, aku lupa. Dicium saja kau tidak mau 'kan?! Tapi, aku tidak yakin kau bisa menolak ciuman orang yang kau sukai," goda Dante.
"Bisa tutup mulutmu! Kenapa malah membahasku. Kau ini yang sedang berhubungan dengan seseorang. Kau yang harus hati-hati!" serang Dana sambil mengarahkan telunjuknya pada Dante. Dante hanya tertawa kecil sembari memasukkan suapan terakhir ice cream ke mulutnya.
"Aku tidak sedang berhubungan dengan seseorang," guman Dante sambil menatap Dana dengan senyum kecilnya.
"Ya, ya ... terserah. Katakan hal yang sama minggu depan kalau kau bisa," tantang Dana, yang kemudian turun dari tempat duduknya.
"Ayo, pulang, mau hujan!" seru Dana sambil berjalan ke pintu keluar.
*
Keesokan harinya.
Sebelum menuju lokasi pembangunan, Mila sudah sampai di rumah utama. Gadis itu bersyukur sarapan di rumah tersebut sudah selesai saat dia datang. Dia merasa tidak enak, kalau harus ikut keluarga Dante sarapan. Dibantu salah satu karyawan di sana, Mila memindahkan koper besarnya ke dalam kamar yang berada cukup dekat dengan kamar Dante.
Entah kenapa, membayangkannya saja membuat Mila tidak bisa berhenti tersenyum sendiri. Saat hendak menuju lokasi pembangunan, Mila bertemu dengan Dante.
"Pagi, Dante," sapa Mila.
"Kau sudah sampai?" tanya Dante kaget.
"Ya, sekitar setengah jam yang lalu. Aku sudah memindahkan koperku ke kamar. Kau mau ke kantor?" tanya Mila.
"Ya. Kau mau ke lokasi 'kan? Ayo, aku temani. Hari ini Dana sepertinya tidak bisa menemanimu," ucap Dante.
"Baiklah," jawab Mila sambil tersenyum manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Upon a Wrong Cinderella (END)
RomanceFOLLOW DULU SEBELUM BACA YA!!! "Kau harus membantuku mendapatkan gadis itu. Dia satu-satunya yang melihatku sebagai diriku, bukan sebagai seorang tuan muda," pinta Dante dengan wajah berseri kepada teman masa kecilnya. "Apa yang bisa kulakukan?" "K...