ADMIRABILIS
KookV
Warning : BL, Typo, Mpreg, cerita pasaran
Drama, Romance, Fantasy
Awas kesandung typo. Terima kasih untuk semua dukungan kalian di chap sebelumnya, terima kasih untuk Vote dan komennya di chapter ini. Selamat membaca, semoga terhibur, sampai jumpa segera. Meskipun sekarang agak slow update, semoga kita bisa segera bertemu. Jangan lupa Vote dan Komen biar semangat. NB : Aku hanya punya waktu buat ubah nama karakter utama, sisanya aku masih pakai nama yang sama dengan versi HunKai, yang keberatan skip saja.
Previous
Agapios adalah area pemakaman bersejarah yang menandai masa kelam Kerajaan Galen setelah perluasan wilayah. Perang berdarah Kerajaan Galen selama hampir lima puluh tahun, perang besar yang melibatkan penyihir lebih tepatnya para Archer. Seluruh korban dimakamkan di Agapios. Banyak isu tentang peperangan ini, tentang para penyihir yang memberontak, tentang seorang penyihir senior yang dihukum mati oleh pihak Kerajaan tanpa pengadilan yang jelas. Kerusuhan yang simpang siur terjadi. Bermacam-macam isu tumpang tindih menjadi satu rangkaian raksasa benang kusut.
"Jika ayahmu terbunuh oleh Archer, aku seorang penyihir dengan darah keturunan Archer..., apa itu artinya kau membenciku? Kau pernah mengatakannya dulu, tapi aku pikir kau hanya bercanda sekarang setelah kau menyebutkan di mana ayahmu dimakamkan..., aku merasa bersalah."
Taehyung bertanya kepada Jungkook dengan ragu, diakhiri tatapan kecemasan yang dia lemparkan kepada Jungkook.
"Kau tidak ikut di dalam penyerangan itu. Ayahku sudah memaafkan pembunuhnya. Beliau menulis surat yang panjang sebelum meninggal, seolah sudah memiliki firasat. Isi surat yang paling aku ingat jelas adalah...,"
"Jangan menyimpan dendam." Taehyung melengkapi kalimat Jungkook. "Aku ingat kau mengatakannya di Pulau Admirabilis, kemudian aku memohon kepadamu untuk tidak mati, tapi kau tetap mati." Ucap Taehyung pelan kemudian tersenyum sedih.
"Kali ini aku tidak akan mati, tidak akan meninggalkanmu. Ayo, Ayah pasti akan sangat bahagia bertemu denganmu."
LIMA PULUH EMPAT
Agapios adalah pemakaman yang lebih mirip disebut sebagai taman. Jalan setapak indah, pepohonan, kolam ikan, tanpa jejeran batu nisan yang suram. Orang-orang masih ramai berada di taman yang menjadi alun-alun kedua dari Kota Agapios ini. Namun untuk seorang laki-laki yang dari dirinyalah calon penerus Kerajaan lahir, tentu dia mendapatkan area pemakaman yang berbeda. Jungkook mengajak Taehyung memasuki sebuah bangunan megah yang ternyata juga berfungsi sebagai museum. Melihat dari keterangan di luar bangunan ini adalah museum pribadi yang didirikan oleh Nyonya Irene untuk mendiang suaminya. Setelah melewati pintu yang dikunci dan Jungkook memiliki kunci ganda untuk membuka pintu, Taehyung melihat ruang keluarga yang nyaman. Jungkook menyalakan saklar lampur dan seluruh ruangan menjadi terang. Taehyung melihat ada banyak lukisan dipajang di dinding, foto-foto, juga barang-barang yang dipajang di dalam kotak kaca.
"Di luar biasanya ada penjaga, aku rasa hari ini adalah hari libur mereka." Ucap Jungkook kepada Taehyung.
"Hmm." Taehyung menjawab dengan gumaman pelan, dia tengah mengamati lukisan wajah seorang laki-laki muda mungkin berusia sekitar enam belas tahun. Dari pakaian yang dia kenakan, stelan jas rapi, sepatu pantofel yang dipegang oleh kedua tanganya, celana kain yang digulung sampai menyentuh lutut, disertai senyum polos.
Taehyung membaca keterangan di bawah lukisan laki-laki mu da itu, dia akan menghadiri pesta dansa pertamanya, namun sayang sekali hari sedang hujan deras dan banjir ringan melanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
(END) ADMIRABILIS (KOOKV VERS)
FanfictionVirus misterius menyerang ras Vampire, membuat kemampuan reproduksi mereka begitu jauh menurun. Perkawinan campuran adalah solusinya, namun ras Vampire menganggap solusi ini adalah pelecehan bagi mereka yang menjunjung kemurnian darah. Jungkook dan...