Chapter 11 : Perihal Nyender

65 12 5
                                    




Punggung Jeongwoo udah dipakai. Terus setelah itu bagian mana?




Jihan memukul mejanya membuat Jaehee dan Haruto terkejut. Mereka bertiga merupakan sisa dari anak-anak kelas 11 IPA 2 yang belum keluar dari kelas.

Haruto yang tadinya mau keluar jadi noleh ke belakang lagi. "Heh, kelinci! Biasa aja dong mukul mejanya."

"Mukul mana ada yang nggak biasa aja."

Haruto memilih tidak menjawabnya. Jihan kembali menunggu Jaehee yang sedang membereskan buku serta alat tulisnya.

"Yuk!"

Kedua perempuan itu mendatangi Haruto yang sedang melihat mading di koridor. Jihan menyenggol lengan pria tinggi itu. "Minat bacanya udah meningkat ya, To?"

"Bukan. Tertarik aja sama topiknya."

"Emang apaan?"

"Seekor kelinci habis dimakan oleh binatang buas."

"Perasaan topiknya bukan itu deh."

"Lo bisa baca sendiri kenapa masih nanya gue?"

"Ya kan basa-basi."

Jihan menoleh pada Jaehee yang masih asyik melihat pertengkaran kedua sahabatnya.

"Oh iya, Hee! Pulang bareng kita yuk!"

Jaehee melihat Jihan lalu Haruto lalu Jihan lalu Haruto dan kembali ke Jihan. "Maksudnya gue jadi third wheel? Nggak mau."

"Lo juga ajak Jeongwoo. Katanya Jeongwoo nggak bawa motor hari ini."

"Jeongwoo katanya bakal pulang telat, lo berdua aj-"

"Hee, gue nggak jadi diwawancara, katanya besok. Yuk, pulang."

Suara Jeongwoo menganggu pembicaraan mereka bertiga. Tapi Jihan bodo amat sama itu, yang penting hari ini mereka berempat pulang bareng.

"Nah, Jeongwoo juga mau pulang kan? Ayo, Hee!" Tanpa aba-aba, Jihan langsung menarik lengan Jaehee dan meninggalkan kedua teman laki-lakinya.

Jeongwoo melihat Haruto, "Mau kayak mereka?"

"Kayak mereka gimana?"

"Gandengan sambil loncat-loncat."

"Anjing."

Haruto meninggalkan Jeongwoo di koridor itu sendiri. Seperti biasa, pemuda itu meratapi nasib malangnya.

"Kenapa hamba selalu ditinggal sendiri?"










Mereka sudah berada di salah satu bus dan mereka berempat duduk sejajar di belakang dengan urutan Jeongwoo – Jaehee – Haruto – Jihan. Jihan di paling pojok, dekat dengan jendela.

Mari kita lihat aktivitas mereka masing-masing.

Pertama, Jihan. Dia sibuk memperhatikan jalan sambil mendengarkan lagu.

Neigh(boy)hoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang