Chapter 27 : Official, Maybe?

35 11 0
                                    




Besok Jeongwoo harus bawa pocky strawberry karena dia percaya diri




"Bun, abang berangkat dulu."

"Hati-hati. Jangan ngebut! Kamu bawa mobil Ayah kamu sama nyawa orang lain."

"Siap, Bun!"

Yewang di ruang tamu tertawa, "Kece amat bawa mobil. Mau ngapain lo?"

"Spesial dikit buat Jaehee, elah."

"Sukses, bang."

"Thank you, dek."

Jeongwoo masuk ke dalam mobil ayahnya setelah memasang sepatu conversenya. Dia mengambil nafas panjang dan membuangnya perlahan. Pertama kali bawa mobil bersama Jaehee.

"First impression gue bawa mobil pasti keren, nih."

Nggak sampai satu kilometer, mobil Jeongwoo udah di depan rumah Jaehee. Jeongwoo membuka kaca mobil sampingnya, "Jaehee!"

"Siapa lo?!"

"Jeongwoo!"

Jaehee memasang muka shock, kakinya membawanya ke arah mobil Jeongwoo. "Gila lo, Woo? Mau bawa mobil? Bisa lo?"

"Bisa, buktinya dari rumah gue ke rumah lo aja bisa."

"Rumah kita kurang dari lima meter ya, Woo."

Jaehee duduk di kursi samping pengemudi alias samping Jeongwoo. Setelah merasa dirinya aman karena telah memasang seatbelt, dia menoleh pada Jeongwoo yang cengar-cengir.

"Apa lo lihat-lihat? Gue cantik? Makasih."

"Iya, cantik pisan."

"Udah tahu," Jaehee mengibaskan rambutnya dan kena sasaran yaitu muka Jeongwoo.

"Kurang ajar lo. Dipuji malah ngibasin rambutnya ke gue."

"Buruan jalan. Udah laper."

"Mau mekdi?"

"Let's gooo!"

Jeongwoo menginjak gas dan keluar dari komplek perumahan mereka. Hari Kamis sore, jalanan udah pasti padat. Ada yang baru pulang, mau pergi, mau nongkrong, mah jalan-jalan, segala kegiatan ada.

"Makannya di parkiran aja ya?"

"Take away?"

"Gunanya drive thru apa, neng?"

Jaehee terlihat berpikir sebentar sebelum tertawa canggung, "Maaf, elah."

Mobil Jeongwoo sudah berada di samping mesin pemesanan di Mekdi. Jeongwoo yang bertugas untuk mengatakan pesanannya dan Jaehee bertugas untuk mendiktenya satu-satu.

"Punya uang berapa lo? Banyak amat mesennya."

"Baru dikasih uang jajan."

Jeongwoo menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar hal tersebut. Wajar aja sih, besok awal bulan.

Mereka menunggu pesanan mereka jadi. Setelah jadi, mobil Jeongwoo mencari tempat parkir untuk memakan pesanannya.

"Mau nggak?"

"Apanya? Kulit ayam?"

"Iya."

"MAU DONG! LO ANEH ANJIR MASA NGGAK SUKA KULIT AYAM?!"

Neigh(boy)hoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang