Kalau belajar sama ayang mah nggak males ya?
"Yakin mau nemenin?"
"Yakin."
Jeongwoo melihat Jaehee di sampingnya. Perempuan itu benar-benar siap untuk melihatnya bermain basket.
Ini hari Kamis dan jadwal ekskul basket juga dimulai.
"Ayooo! Kita ke lapangan!"
Mungkin untuk kali ini Jeongwoo nggak bisa malas. Ada penyemangatnya kan? Tangannya ditarik sama yang lebih mungil.
"Kenapa jadi lo yang semangat?"
"Mau lihat lo main basket. Pasti keren banget gue punya temen jago basket. Dari dulu gue mau coba belajar basket."
"Tapi?"
"Males."
"Ketebak sih."
"Suportif dikit dong!"
"Lah lo sendiri yang males kenapa nyuruh gue suportif?"
"Lupain. Udah sana, gue tunggu di kantin aja."
Alis Jeongwoo menyatu, ekspresinya nampak terkejut. "Hee, jarak kantin sama lapangan lumayan jauh. Lo mau lihatin gue atau mau makan doang?"
"Dua-duanya. Lihatin lo sambil makan."
"Licik lo."
Jaehee mengerucutkan bibirnya, "Ini tuh namanya pinter. Mengambil kesempatan dalam kesempitan."
"Iya, dah. Udah gembul makin gembul."
"HEH! GUE DENGER YA JEONGWOO!"
Jeongwoo tertawa sambil berlari membawa tas basketnya. Tas sekolah dan tas basketnya memang terpisah. Dia menitipkan tas sekolahnya pada Jaehee.
Lumayan tempat penitipan
"BAGUS DONG KALAU DENGER! NIAT GUE EMANG BUAT LO PEKA."
"Cowok nggak jelas."
Daripada emosi ya kan, mending Jaehee mesen es teh manis sama nasi goreng biar rasa kesalnya mereda.
"Jaehee!"
"Jihan! Ngapain lo?"
Jihan duduk di seberang Jaehee. Mukanya ia tekuk dan Jaehee udah tahu apa yang membuat temannya seperti itu.
"Haruto ya?"
Jihan langsung gebrak meja. Untung Jaehee belum minum es tehnya, coba kalau udah. Nyembur kemana-mana tapi pasti ke mukanya Jihan sih.
"Dih, ngapain gue mikirin Haruto? Gue males pulanggggg," rengeknya.
Emang ada orang yang males pulang sekolah? Ya kalau nggak dijemput males, sih.
"Tunggu aja mood pulang lo balik."
Jihan mengangguk. "Lo ngapain di sini? Nungguin siapa?"
"Jeongwoo."
"Lo deket banget ya sama Jeongwoo? Suka?"
"Nggak. Lumayan ongkos gue irit kalau nebeng dia," Jaehee menampilkan cengiran bangganya.
"Lo tetanggan sama dia?"
"Iya."
"APA?! SELAMA INI LO TETANGGAAN SAMA DIA? KOK GUE NGGAK TAHU?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Neigh(boy)hood
Fiksi PenggemarJEONGWOO | JAEHEE Rumahnya dekat, hubungannya dekat, tapi perasaannya dekat juga nggak, nih?