Cemburu Jeongwoo bertemu dengan lelet Jaehee
Hari ini hari Sabtu. Itu artinya Jaehee bisa rebahan dengan santainya tanpa memikirkan tugas atau pekerjaan rumahnya.
"Nih."
"Wih, dalam rangka apa?"
Bungkusan kotak donat membuat Jaehee bangun dari rebahannya.
Adiknya —Ayden baru saja pulang setelah mencuci motornya, dia malas mencuci sendiri.
"Nggak tahu. Pengen beliin aja. Nggak mau? Buat gue."
"Boleh, tapi sisain yang almond sama oreo."
"Gue nggak beli dua itu."
"Anjir. Kenapa lo nggak beliin?"
"Lo suka?"
"Iya, lah."
"Beli sendiri, lah."
Ayden berhasil lari dari amukan sang kakak. Namun nggak berhenti di sana, Jaehee juga udah lari-lari sambil bawa bantal sofa.
"Sini lo, bule!"
"Ngaca lo, bule!"
"GUE NGGAK ADA BULE-BULENYA!" Teriak Jaehee dan Ayden bersamaan.
Mama mereka keluar dari dapur dengan tangan yang dibalut sarung tangan oven dan menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kedua anaknya yang nggak pernah akur.
"Kalian tuh kenapa, sih?"
"Ayden nggak beliin aku donat, Ma."
"Dibeliin itu, kak. Cuma rasa favorit lo nggak ada."
"Sama aja!"
Ingat, perempuan selalu benar.
"Nanti kamu beli sendiri aja, kak. Mending kamu angkat telepon. Dari tadi handphone kamu geter-geter."
Jaehee melihat handphonenya yang menyala sekaligus bergetar. Masalah donatnya nanti aja.
"Halo?"
"Hee, bosen nggak? Jalan yuk. Oke, gue tunggu. Lokasinya gue kirim di chat. Cari tebengan jangan lupa."
"Belum juga gue jawab iya," Jaehee menatap benda persegi panjang dan melangkah ke kamarnya.
"Dennn!"
"Apa gembul?"
"Enak aja lo manggil gue gembul."
"Fakta. Ada apa?"
"Anterin gue ke sini, yuk," Jaehee memperlihatkan suatu tempat yang dikirimkan oleh Jeongwoo di room chat itu.
Ayden melihatnya, "Yuk. Gue juga mau ngapel di sini."
"Otak lo ngapel mulu. Belajar yang rajin," omel Jaehee dan memasukkan handphonenya ke dalam sling bagnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Neigh(boy)hood
FanfictionJEONGWOO | JAEHEE Rumahnya dekat, hubungannya dekat, tapi perasaannya dekat juga nggak, nih?