Chapter 20 : Didikan Taylor Swift

36 11 4
                                    




Untuk Taylor Swift sunbaenim, kamsahamnida




Sementara itu, mari kita lihat dari sisi Jaehee. Jaehee juga memberikan tepuk tangan setelah penampilan perwakilan dua teman sekelasnya. Dia menyenderkan punggungnya.

"Bener, sih. Gue lihat dia nyanyi. Tapi...









nggak secara langsung."

Jaehee menutup layar handphonenya dan menyimpannya di atas nakas dekat tempat tidurnya.

"Maafin gue, Woo. Gue juga capek kalau nyakitin diri sendiri terus."

"Kak? Kok udah pulang?"

Baru aja Jaehee narik selimutnya untuk tidur, bocil lebih muda satu tahun itu masuk ke dalam kamarnya.

"Emang kenapa? Nggak boleh?"

"Bukannya gitu. Hari ini hari ulang tahun sekolah lo kan? Kok nggak ikutan?"

"Males. Lagian gue dikasih libur satu hari sebelum besok tampil."

Ayden menatapnya dengan raut muka datar, "Bisa aja lo ngelesnya. Pasti lo ada masalah kan? Hayooo! Spill the tea bisa kayaknya."

"Nggak ada. Tumben banget lo kepo?"

"Biasanya lo nggak gini, kak. Tadi waktu pulang, banting pintu kamar soalnya."

"Emang biasanya kayak gimana?"

"Rusakin pintu."

"Nggak salah, sih. Udah ah sana lo, ganggu gue aja! Syuh syuh!"

Ayden yang diusir pun hanya menjulurkan lidahnya. Dia menutup pintu kamar kakak perempuannya yang sedang sensi.

Ckr-

"Apa lagi, Den?"

"Hehe," Ayden menyumbulkan kepalanya. "Lupa ngomong. Di depan ada abangnya Yewang."

"Yewang? Yewang siapa?"

"Itu, lho, adeknya tetangga sebelah."

Setela itu, Ayden menutup pintunya kembali. Jaehee berpikir, "Yewang? Adek tetangga sebelah. Di depan ada ab-










MAMPUS GUE! ITU JEONGWOO KAN YA?!"

"AYYYYYYDENNNNNNN!"

Kalian kebayang nada waktu Dave teriak nama Alvin di film Alvin and The Chipmunks itu nggak sih? Mirip-mirip waktu Jaehee teriak nama Ayden. 


Neigh(boy)hoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang