Chapter 6 : Studio Alam

64 17 10
                                    




Jeongwoo dan hantu alam




"Tugas kalian membuat laporan mengenai binatang atau serangga yang kalian temui. Dalam laporan tersebut lampirkan foto binatang atau serangga yang kalian pilih dan tuliskan klasifikasi selengkap-lengkapnya sesuai dengan yang sudah Bapak jelaskan hari ini. Tugas ini dikumpulkan satu bulan lagi. Jadi kerjakan dengan baik bersama teman sekelompok kalian."

"Pak, teman sekelompoknya pilih sendiri?"

"Sebentar," Pak Guru berjalan mengambil daftar nama anak-anak kelas 11 IPA 2. "Jumlah kalian genap. Ya udah sama teman sebangku kalian aja ya. Bapak catat dulu namanya."

Sementara Pak Guru mencatat nama-nama muridnya, Jihan sedang membangunkan Haruto yang kebetulan lagi tidur di sebelahnya.

Kok bisa tidur di sebelahnya? Gimana ceritanya? Gini...

"Hee, tukeran tempat duduk dong sementara sampai pulang aja."

"Kenapa?"

"Gue ngantuk banget. Boleh ya? Pleaseeeee."

"Percuma lo tidur di belakang gue. Nggak akan ketutupan, To."

"Nggak apa-apa, nanti lo bilang aja gue sakit."

Jaehee memukul Haruto dengan bukunya, "Parah lo, gue jadi tumbal. Tapi karena gue cantik, boleh lah. Gue nggak kelihatan tulisan di depan."

Alhasil, Jaehee dan Haruto bertukar tempat duduk. Haruto dengan Jihan dan Jaehee dengan Jeongwoo.

"To, bangun anjir. Tukeran dulu sama Jaehee!"

"Haruto. Woi bangun!"

"Nih anak tidur apa simulasi kematian?"

Mau diguncang seberapa kuat juga tetap nggak kebangun. Jihan udah pasrah. Nasib kerja kelompok Biologinya pasti jelek. Ya karena anggotanya aja dia sama Haruto yang notabenenya nggak bisa Biologi?!

"Udah saya catat. Kalau kalian lupa, boleh japri ke saya aja."














"JEONGWOO! MAIN, YUK!"

"Jaehee?"

"Eh, maaf tante. Saya kira Jeongwoo."

Sohye tertawa dan mempersilakan Jaehee untuk masuk ke rumahnya, "Nggak apa-apa. Jeongwoo baru selesai makan. Kayaknya lagi siap-siap. Kamu udah makan?"

"Udah, tan. Makasih sebelumnya."

Dapat Jaehee dengar suara langkah kaki mendekati keduanya. Tebakannya benar, itu pasti Jeongwoo.

"Abang berangkat dulu, Bun. Ayo, Hee."

Jaehee bersalaman dengan Sohye, "Aku pergi dulu, tan."

"Iya, hati-hati."

Neigh(boy)hoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang