chapter dua puluh dua

6.7K 377 8
                                    

‌Mentari bersinar begitu indah, butir embun pada ujung daun jatuh menetes serta bunga-bunga yang bermekaran menampilkan pagi hari yang cerah..‌

‌Rupanya cerahnya hari juga menular pada Jungkook pagi ini, hari ini dia cuti kerja- entah karena alasan apa, tiba-tiba saja Taehyung berkata ia diliburkan untuk sehari..

‌Mungkin masih marah tentang kejadian kemarin entahlah Jungkook tidak perduli, begini lebih baik menurutnya dan dia bisa menikmati waktu sendiri melakukan apapun sesuka hati..

‌"Saatnya me time~" Seru Jungkook..

‌Sembari meregangkan tubuhnya kemudian sedikit berlari ke arah meja rias, guna mengambil masker serta menyiapkan beberapa potong timun untuk dia memanjakan wajahnya..

‌"Kookie!" Teriak sang ibu, Jungkook yang barusaja duduk kembali beranjak setelah menyimpan terlebih dulu apa yang sebelumnya dia siapkan..

‌"Iya eomma? Ada apa?" Jawab Jungkook, tepat setelah membuka pintu kamarnya..

‌"Ada yang nyariin kamu, kaya nya mau ngajak kamu jalan-"

‌"-Kamu gak bilang sayang kalo mau jalan?" Sambung sang ibu sekaligus bertanya, sontak saja Jungkook mengerutkan keningnya..

‌Seingatnya dia tidak ada janji dengan siapapun hari ini, agendanya hanya ingin menghabiskan waktu serta memanjakan diri- Mungkinkah temannya? Tapi siapa? Begitu pikirnya..

‌"Oke, sebentar lagi aku turun eomma"

‌"Yasudah.. Eomma pergi ke rumah sakit dulu ya nak, jangan lupa kabarin eomma kalo kamu pulang telat nanti" Ujar sang ibu, kemudian berbalik meninggalkan ruangan anaknya..

‌Dengan cepat Jungkook kembali masuk ke kamarnya kemudian membersihkan diri sebentar, tidak lucu kan kalo dia menemui tamu dengan penampilan yang acak-acakan? Dirasa tidak ada masalah dengan penampilannya, segera dia keluar kamar menuju ruang tamu setelah menutup pintu dulu sebelumnya..

‌Tiba-tiba Jungkook mengehentikan langkahnya tepat ditengah tangga, dia terkejut saat melihat siapa yang sedang menunggunya..

‌"Mingyu~"

‌Mendengar namanya disebut orang bernama Mingyu itu pun menolehkan wajahnya, dilihatnya sosok Jungkook berdiri di ujung sana- Mingyu pun tersenyum, saat melihat senyuman dari Jungkook untuknya..

‌Senyum Mingyu semakin lebar saat Jungkook merentangkan tangannya lebar-lebar, tanpa menunggu lama dia menghampiri Jungkook setelah mematikan ponselnya..

‌Mingyu merengkuh tubuh Jungkook setelahnya, tak kalah dengan Jungkook yang membalas pelukan itu erat- dia menenggelamkan wajahnya tepat di dada bidang Mingyu, pelukan yang begitu hangat sehangat senyum mereka..

‌"K-kookie, bisakah kau melonggarkan pelukan ini sedikit saja? Sepertinya aku akan asma" Ucap Mingyu terbata-bata..

‌"Ups sorry, aku terlalu senang saat melihatmu datang" Kekeh Jungkook, kemudian melepaskan pelukannya..

‌Mingyu mencubit hidung Jungkook gemas, Jungkook nya masih sama seperti terakhir dia bertemu- pecicilan, cerewet, kekanak-kanakan namun lucu, kadang juga menjadi dewasa atau pemarah seperti singa begitu pikirnya..

‌Seperti saat Mingyu tak sengaja memakan makanan kesukaannya padahal itu bukan kesalahannya, melainkan karena tertukar saat Jungkook dengan tergesa mengambil kotak makannya..

‌Saat jam makan siang Mingyu mengambil kotak makan di jok belakang mobilnya, saat membukanya dia sedikit terkejut karena mendapati makanan favorit Jungkook di dalamnya- tidak mungkin Jungkook salah mengambil bekal makannya begitu pikirnya, berhubung sudah lapar tanpa pikir panjang dia pun memakannya..

‌Namun tak lama tiba-tiba ada yang menggebrak meja dimana Mingyu tengah menikmati makan siangnya, sontak saja dia mendongakkan wajah dan mendapati Jungkook tengah menatap tajam ke arahnya..

‌"Eoh Kookie? Ada apa? Tumben kau kemari-"

‌"-Apa kau mengajakku makan siang bersama? Maaf aku sudah makan, lihat aku hampir menghabiskan makananku tapi jika kau mau aku bisa menemanimu" Ujarnya lagi..

‌Melihat dari ekspresi Jungkook sepertinya dia sedang menahan kesal, Mingyu bingung namun masih tak tau apa masalahnya..

‌"Boleh aku bertanya? Tumben kau membelikan menu yang sama? Maksudku tidak biasanya kau seperti ini, apa-"

‌Tiba-tiba ucapan Mingyu terhenti saat Jungkook menyentuh dadanya kemudian menarik kerah kemejanya, seketika Mingyu membulatkan mata tak mengerti apa yang dilakukan Jungkook saat ini..

‌"Kau-"

‌"I-iya, aku kenapa?" Mingyu bertanya terbata-bata, saat Jungkook memelototinya dengan nafas yang memburu seperti singa yang menahan amarahnya..

‌"KENAPA KAU MEMAKAN HABIS MAKANAN FAVORIT KU?! KAU TAU JIKA ITU MAKANAN MILIK KU! KENAPA KAU HABISKAN SEMUANYA HAH?!"

‌"T-tapi kan kita bisa beli yang baru huh?" Jawab Mingyu, setelah memikirkan beberapa saat solusinya..

‌"ITU STOCK TERAKHIR YANG MEREKA PUNYA DAN- aku tidak mau dari restoran lain tidak enak aku tidak suka, bahkan aku pernah alergi jika membeli ditempat lain huhu aku harus bagaimana? Aku sangat menyukai makanan itu" Cengkraman Jungkook mulai melemah, dia langsung murung setelahnya..

‌Dari perkataannya terdengar sangat sedih bahkan hampir menangis sepertinya, dengan cepat Mingyu mendekap Jungkook kemudian mengusap punggungnya- dia tersenyum, tak perlu lama untuk membujuk Jungkook dia hanya harus meluruskan ini pikirnya..

‌"Bagaimana kalo kita ke restoran yang sering ku kunjungi? Itu adalah restoran favoritku akhir-akhir ini, aku jamin kau pasti suka disana ada banyak makanan enak juga-"

‌"-Bagaimana? Apa kau mau?" Ujar Mingyu lagi..

‌Jungkook mendongakkan wajahnya namun tangannya tetap melingkar dipinggang Mingyu, ia menatap namun tidak menjawab  dan hanya mengerucutkan bibirnya lucu..

‌"Kau harus makan, jika tidak kau akan sakit-"

‌"-Kau mau sakit?" Jungkook menggelengkan kepalanya ribut, sungguh menggemaskan Mingyu tak dapat menahan senyumnya..

‌Sudah dikatakan bukan Jungkook itu pecicilan, cerewet, kekanak-kanakan, lucu namun bisa langsung berubah menjadi dewasa bahkan pemarah seperti singa yang akan memangsa buruannya..

‌"Baiklah, ayo kita berangkat" Seru Mingyu, sembari menggenggam tangan Jungkook kemudian membawanya pergi..

‌"Hei! Apa yang kau pikirkan? Kenapa melamun hmm?" Tegur Jungkook, saat merasa di abaikan oleh Mingyu..

‌"Eoh? Kau bilang apa tadi?" Bukannya menjawab, Mingyu balik bertanya saat fokusnya kembali saat ini..

‌"Apa yang membawamu kemari?"

‌"Apa aku tidak boleh berkunjung?"

‌"Bukan begitu, aku hanya bertanya karena kau sudah lama tidak kesini" Ujar Jungkook, Mingyu tersenyum mendengar penjelasan Jungkook..

‌"Aku merindukanmu adik kecilku, hmm gemas sekali lama tak bertemu kau makin lucu" Ujar Mingyu, seraya mencubit gemas pipi Jungkook..

‌Jungkook menatap datar Mingyu yang masih melakukan sesuatu diwajahnya itu, sampai akhirnya Mingyu sadar jika dia tengah dipelototi barulah berhenti..

‌"Hehe sorry-sorry, sebagai permintaan maafku bagaimana kalo kita pergi? Jalan-jalan kemanapun kau mau, dan apapun yang kau mau aku akan membayangkannya nanti"

‌Mata Jungkook berbinar tumben sekali Mingyu seroyal ini, biasanya dia pelit bahkan untuk dirinya sendiri- apa selama tidak bertemu Mingyu mendapat mukjizat? Begitu pikir Jungkook kira-kira..

‌"Tunggu sebentar, aku ganti baju dulu" Teriak Jungkook setelah berlari, sementara Mingyu hanya terkekeh melihatnya pergi..

‌Tak berselang lama Jungkook pun kembali dengan sudah rapi, Mingyu sempat tertegun melihat penampilan Jungkook tepat dimana tempatnya berdiri..

‌"Ayo berangkat!" Ajak Jungkook, sembari menggandeng Mingyu menuju pintu..

‌"Let's go!"

‌***

‌Baik Jungkook maupun Mingyu memulai perjalanan mereka dengan menuju danau kecil yang terkenal akan keindahannya, disana sangat asri dimana suhunya yang sejuk terlebih mereka datang diwaktu pagi hari..

‌Jungkook berjalan mendahului Mingyu menghampiri setiap bunga yang bermekaran disana, sementara Mingyu berjalan santai dibelakang sembari memegang kamera yang sempat dia bawa dari mobilnya..

‌Diam-diam Mingyu mengambil gambar Jungkook yang tengah bermain dengan kupu-kupu, wajah yang cantik dengan rambut yang sedikit memanjang melengkapi keindahan pemandangan menurut Mingyu..

‌Disaat Mingyu fokus melihat hasil jepretannya tiba-tiba Jungkook menghampirinya, sontak saja dia langsung mengalihkan perhatian setelah menyimpan kameranya..

‌"Mingyu ayo kita ke danau, aku sudah tidak sabar"

‌"Ayo!" Seru Mingyu, yang dengan cepat memasang ekspresi senatural mungkin lalu menggandeng tangan Jungkook setelahnya..

‌Jungkook tersenyum atas respon Mingyu, kapan terakhir kali dia bergandengan dengan orang yang membuatnya nyaman? Ah Jungkook bahkan hampir lupa bagaimana rasanya..

‌"Mingyu boleh aku tau? Kau mengambil gambar apa saja hmm?-"

‌"-Aku lihat sejak tadi kau tersenyum, sepertinya puas dengan hasil jepretanmu itu" Ujar Jungkook lagi..

‌"Tentu saja aku sangat puas, aku mendapatkan gambar yang sangat cantik jadi bagaimana aku tidak tersenyum? Apa aku harus menekuk wajahku hmm?" Jawab Mingyu, sementara Jungkook terkekeh mendengarnya..

‌Tak bisa dipungkiri Jungkook mengagumi sosok Mingyu ini, tubuhnya yang tinggi juga kekar menambah poin tersendiri- berkarakter baik, ramah, murah hati, perhatian, jantan, tampan, bisa diandalkan, memenuhi kriteria idaman setiap perempuan lalu apalagi yang kurang begitu pendapatnya..

‌"Apa sangat cantik? Sampai-sampai kau tak berhenti senyum seperti ini?"

‌Mingyu terdiam beberapa detik tidak ingin bicara kebenarannya karena kalo boleh jujur dia masih menyayangi telinganya, akan berbahaya jika dia mengatakan yang sebenarnya bisa-bisa Jungkook akan berteriak kencang lalu meledeknya..

‌"Apa itu aku huh?" Tanya Jungkook lagi, sontak saja Mingyu membulatkan mata sembari mengunci rapat mulutnya sementara hatinya berkata "Tentu saja" namun dia pandai menutupi ekspresinya..

‌"Hah siapa bilang? Hei bukan kau yang cantik, tapi bunga-bunga disana jauh lebih cantik di atasmu levelnya" elak Mingyu..

‌"Ahh~ aku tau kau berbohong, pokoknya apapun jawabanmu akan ku anggap jika itu aku titik!"

‌"Terserah padamu tuan putri"

‌"Yak! aku pria jika kau lupa!"

‌"Bukankah kau mengakui dirimu cantik?"

‌"Apa kau menyindirku huh? Rasakan ini, tidak ada yang boleh menghinaku!" Jungkook memukul lengan Mingyu, kemudian mencubit pinggangnya yang seketika membuat pria itu berlari menjauh dari sana..

‌"Awas saja kau, jika aku mendapatkanmu tidak akan kubiarkan kau baik-baik saja!" Ujar Jungkook, kemudian ikut lari mengejar..

‌Setelah lama saling mengejar akhirnya mereka duduk dibangku taman disisi danau, dengan Jungkook yang menikmati ice cream strawberry sebagai permintaan maaf Mingyu tadi..

‌"Apa kau ingin mendengar cerita ku tentang tempat ini?" Ucap Jungkook, membuka suara setelah keheningan melanda mereka..

‌"Aku tidak mau, tentu saja aku tau" Jawab Mingyu, dengan mengatakan akhir kalimat dalam hatinya..

‌"Huh kau tidak seru!" Ketus Jungkook..

‌"Haha baiklah, ceritakan aku akan mendengarkannya"

‌***

‌‌Ruangan berkelas nan terhormat sedang dikuasai oleh sang empunya, tangan kirinya memegang map besar berwarna hitam sedangkan tangan kanan tengah memijit pelipisnya kesal..

‌Rasanya otaknya bekerja terlalu keras hingga kepalanya terasa pening sekarang, jika saja ada Jungkook disini pasti dia bisa menghiburnya begitu pikirnya- kenapa juga dia harus meliburkannya? Pasti karena masih marah akibat kejadian kemarin yang tertunda, Ah~ sial kini Taehyung malah menyesali perbuatannya..

‌"Babe aku membawakanmu makan siang, ayo kita makan bersama" Tawar seorang gadis, yang barusaja membuka pintu ruangannya tanpa permisi dan berteriak sesuka mulutnya..

‌Taehyung tak menghiraukannya bahkan melirik saja tidak, sudah terlalu hafal dengan suara itu ah menjijikan sekali- kenapa juga dia datang kemari, kehadirannya dibumi dan negara yang sama saja sudah menjadi masalah apalagi dalam ruangan yang sama begitu pikirnya..

‌"Shit!" Taehyung mengumpat dalam hatinya, bukan karena tak berani tetapi dia terlalu malas bertukar kalimat dengan orang seperti Jenny..

‌Jenny melangkah masuk lalu menutup pintu dan menyimpan kotak makanannya dimeja, suara high heels terdengar memenuhi ruangan semakin mendekat pada indera pendengaran Taehyung..

‌"Jika bukan wanita, sudah kuseret dia dari kantorku" Batin Taehyung..

‌Melihat wajah Taehyung yang sangat rupawan Jenny tersenyum dalam langkahnya, meski keningnya tengah berkerut namun itu tak mengurangi kadar ketampanan pria dihadapannya..

‌Dia mengedarkan pandangannya dan tak melihat sosok pria yang Taehyung banggakan dan selalu ada disampingnya, mungkin hari ini adalah hari keberuntungannya dan mungkin juga hari ini ia dapat membawa Taehyung kembali padanya..

‌Langkahnya semakin mantap menuju Taehyung yang bahkan tidak perduli dengan kehadirannya, dia sudah terbiasa akan sikap yang didapatnya terlebih akhir-akhir ini Taehyung selalu menghindar darinya..

‌Jenny sosok wanita ambisius yang akan melakukan apapun untuk mendapatkan keinginannya termasuk Taehyung, dia tidak segan-segan memberi pelajaran ataupun ancaman bahkan jika musuhnya sulit disingkirkan- maka nyawa lah pilihan terakhirnya, dia gadis yang sangat ganas juga liar maka yang jadi musuhnya tidak akan baik-baik saja..

‌"Babe, aku merindukanmu" Bisik Jenny, tepat ditelinga Taehyung yang dibuat sesensual mungkin..

‌Jari lentiknya menyusuri lengan Taehyung yang sedang memegang map, sementara tangan lainnya bertengger tepat ditengkuk sang pria..

‌Taehyung tercekat dengan perlakuan Jenny yang tanpa disadari sudah ada dibelakangnya, dan juga memainkan serta menggerayangi tubuh atletis Taehyung sesuka hatinya- bohong jika Taehyung tidak terpancing, dia juga laki-laki normal yang mempunyai nafsu terlebih birahinya terbilang sangat tinggi..

‌Bagaimana tidak menegang saat tiba-tiba diberikan menu yang sama meski bukan dari penyaji yang biasa dia sukai, otak Taehyung sudah sakit sebelumnya ditambah lagi dengan kelakuan Jenny yang membuat pikirannya semakin runyam..

‌Sementara Jenny dengan senyum evilnya terus menggoda Taehyung dari belakang, entah itu melumat cuping telinga atau menggesek-gesekkan dadanya- bahkan tangannya pun semakin berani, dan mulai menyentuh serta mengelus paha Taehyung..

‌Tiba-tiba Taehyung langsung berdiri karena sudah tidak tahan, terlebih Jenny hampir saja menyentuh asetnya yang sudah tegang dan keras- tidak, dia membutuhkan Jungkook nya sekarang..

‌Masa bodoh dengan dia yang meliburkannya sebelumnya, ataupun akan menjadi sasaran marah nantinya- Taehyung sangat tidak bisa berpikir jernih sekarang, secepat kilat dia mengambil ponsel juga kunci mobil dengan langkah yang tergesa kemudian pergi meninggalkan kantornya..

‌Sementara Jenny kini mengepalkan tangannya dengan ekspresi wajah yang tak terbaca, lalu mulai bergegas menyusul Taehyung dan juga meninggalkan kantornya..

‌***

‌‌Diperjalanan Taehyung berkali-kali terus menghubungi Jungkook namun hanya suara operator yang dia dengar disana, karena kesal dia melempar ponsel mahalnya dengan kasar tepat ke jok belakang mobilnya..

‌Berkali-kali juga Taehyung mengumpat karena Jungkook tidak mengangkat tlphone nya, kenapa? Apa dia marah? Bukankah seharusnya dia yang marah? Karena ulahnya kemarin, dia harus rela bermain solo dan susah payah menuntaskan hasratnya..

‌Tidak untuk kali ini, Taehyung tidak mau bermain solo lagi- cukup sekali, dia melakukan itu dan mau tidak mau Jungkook harus mau melayani..

‌Decit ban mobil sport nya memekikkan telinga sang pengendara saja sampai terjungkal kedepan karena ulahnya, tetapi tanpa memperdulikan hal yang ia alami Taehyung bergegas turun dengan langkah kaki yang cukup cepat serta nafas memburu hebat..

‌Apa-apaan ini? Taehyung melihat Jungkook-nya dirangkul mesra oleh seorang pria? Taehyung tidak mengenalnya, karena mereka berjalan dihalaman mansion dengan membelakanginya..

‌"Setelah ini kita kemana?"

‌Samar-samar Taehyung mendengar pertanyaan kelinci manisnya, what? Setelah ini? Berarti mereka sudah berjalan-jalan sebelumnya? Dan itu tanpa sepengetahuannya? Hebat, berikan tepuk tangan yang meriah untuk sepasang orang yang ada dihadapannya..

‌Taehyung semakin naik pitam dibuatnya, dengan langkah kaki yang lebar dia segera menghampiri kedua orang didepannya..

‌"Maaf ya aku merepotkanmu, karena ponsel yang tertinggal kita harus kembali dul-"

‌Belum sempat menyelesaikan ucapannya Jungkook memekik serta membulatkan matanya, saat tiba-tiba ada yang menarik lengannya sehingga tubuhnya bertabrakan dengan tubuh tegap dibelakang..

‌Tentu saja Jungkook shock hingga sempat terdiam beberapa saat, sementara Taehyung menatap tajam ke arah pria yang dia anggap sudah berani bermain dengan kekasihnya..

‌"KU PERINGATI KAU- untuk tidak mendekati kekasihku lagi, atau aku akan menghancurkan hidup mu camkan itu!" Ucap Taehyung dengan penuh penekanan, kemudian menyeret Jungkook masuk ke mobilnya lalu secepat kilat meninggalkan halaman mansionnya..

‌Mingyu hanya melihat kepergian mereka dalam diamnya, begitupun dengan seorang gadis yang barusaja sampai dan turun dari mobilnya- benar, Jenny lah wanita yang dilihat Mingyu disebrang sana..

‌Sejak tadi dia mengikuti Taehyung sesaat setelah meninggalkan kantornya, namun karena Taehyung melesat dengan cepat dia hanya bisa menerka serta mencari tau- sampai berakhir disini, dan orang yang dia cari malah pergi dengan sang pemilik mansion ini..

‌"Sial!" Gumam Jenny..

‌Sampai akhirnya Mingyu menangkap sosok Jenny yang masih terpaku disisi mobilnya, dan tanpa sengaja pandangan mereka bertemu saat gadis itu juga tak sengaja melihatnya- hanya mata mereka yang beradu, sementara masing-masing bibirnya terkunci..

‌-sepertinya mereka berada di level yang sama-

‌Mingyu memutuskan kontak mata terlebih dulu kemudian menuju mobilnya dan berlalu pergi, meninggalkan gadis bodoh yang mengepalkan tangannya masih berdiri- tentu saja dia tidak perduli, pikirannya hanya terfokus pada sosok Jungkook..

‌Bagaimana keadaannya sekarang? Semoga dia baik-baik saja, mengingat Taehyung yang terbakar api kemarahan membuatnya tidak tenang..

‌"Semoga kau baik-baik saja Kookie" Monolog Mingyu, dia percaya Jungkook nya tidak lemah juga pemberani dan pasti bisa menjaga dirinya sendiri..

My Boss Is OverHormone🔞 (VKook END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang