chapter dua puluh tiga

7.1K 384 13
                                    

‌Taehyung menarik kasar Jungkook masuk ke dalam mansion miliknya, tidak perduli dengan teriakan serta penolakan dari kekasihnya- hilang sudah fantasi liarnya, yang ada hanya kemarahan yang membuncah dalam dirinya..

‌Dibantingnya pintu kamar itu kemudian menguncinya lalu setelah itu Taehyung melempar keluar kunci tersebut, melalui jendela yang ada dikamarnya sementara Jungkook membulatkan mata- bagaimana caranya mereka bisa keluar nanti? Setakut itu kah Taehyung jika dirinya tiba-tiba pergi? Begitu pikirnya..

‌Bahkan sejak tadi Taehyung tidak melepaskan cengkraman tangannya dilengan Jungkook, hingga dia seakan mati rasa karena saking kuatnya sampai kulitnya kini berubah warna..

‌Jungkook tidak pernah melihat Taehyung semarah ini sebelumnya, selama diperjalanan Taehyung hanya diam sementara nafasnya memburu menekan amarah dalam dirinya..

‌Bohong jika Jungkook bilang tidak takut sekarang bahkan tubuhnya bergetar karena ketakutannya, Jungkook hanya bisa bertanya, menjelaskan serta merengek agar Taehyung melepaskannya namun hasilnya tetap sama..

‌Tiba-tiba Taehyung menyudutkan Jungkook ke tembok hingga punggung itu bertabrakan langsung dengan dinding yang dingin namun tak sedingin Taehyung saat ini, kedua tangan Taehyung berada disisi kiri dan kanan tubuh Jungkook jangan lupakan tatapan mata yang begitu tajam seakan menusuk tidak teralihkan..

‌"T-tae aku~" Lirih Jungkook..

‌Tubuhnya bergetar ketakutan lemas seperti tak mempunyai tulang, bahkan hampir merosot ke lantai jika Taehyung tidak menahannya..

‌Bugh!

‌Bugh!

‌Bugh!

‌Taehyung memukul keras dinding tembok sontak saja Jungkook syok, pasalnya sejak pertama bertemu dengan Taehyung dia tidak pernah sekasar ini pikirnya..

‌"Hiks~ Tae jangan begini hiks" Runtuh sudah pertahanan Jungkook, dia menangis sesenggukan dengan tubuh bertumpu ditahan sebelah tangan -Taehyung-..

‌Taehyung kembali meninju tembok berkali-kali hingga kini kepalan tangannya mengeluarkan darah karena terluka, Jungkook yang melihat itu refleks memeluk erat tubuh Taehyung berharap bisa meredakan amarahnya- menenggelamkan wajahnya di dada bidang itu, sementara tangannya mengelus lembut punggung Taehyung..

‌"Tae t-tolong hiks, kendalikan dirimu a-aku mohon tenanglah" Ucap Jungkook terbata-bata, bagai sihir dengan mantra yang sempurna Taehyung diam seketika..

‌Jungkook sendiri takut dan dia bingung harus melakukan apa sehingga ini lah yang dia bisa, memeluk tubuh Taehyung erat berharap bisa menenangkannya- dengan gerakan pelan Jungkook menarik tangan Taehyung yang terluka, kemudian menaruhnya di dada lalu menatap mata Taehyung setelah mengumpulkan keberaniannya..

‌"Punggung tanganmu terluka hiks, biar ku obati dulu lukanya setelah itu ayo bicara" Cicit Jungkook..

‌Jungkook menunjukkan senyum lembutnya namun tak dapat dipungkiri sorot mata yang menampilkan ketakutannya, akan tetapi Taehyung tidak luluh tatapan tajam matanya masih sama tak tergoyahkan sedikitpun olehnya..

‌Perlahan Taehyung menarik tangan dari genggaman Jungkook kemudian membalikkan tubuhnya, lalu berteriak kencang dan juga keras sampai Jungkook hampir jantungan dibuatnya- hingga tubuhnya refleks mundur beberapa langkah, dengan jantung yang berdegup kencang juga tangan yang gemetaran..

‌Tanpa pikir panjang Jungkook kembali melangkahkan kakinya ke depan, lalu menangkup wajah Taehyung berjinjit sedikit kemudian mencium bibir Boss nya..

‌Hanya ini yang bisa dilakukannya dia tau Taehyung seorang Hyper, masa bodoh dengan kelanjutannya yang harus Jungkook lakukan sekarang adalah menenangkan singa nya..

‌Tatapan tajam Taehyung hilang seketika berganti dengan membulatkan matanya, dia terkejut Jungkook tiba-tiba menciumnya- bukan karena ini pertama untuknya, melainkan ini ciuman pertama Jungkook tanpa nafsu didalamnya..

‌Jungkook mencium bibir Taehyung, mengecap, menyesap serta memberikan lumatan-lumatan lembut didalamnya, Taehyung membeku dan masih tak membalas ciuman yang Jungkook berikan- tunggu, Taehyung mengerutkan keningnya saat mengecap ada rasa aneh dibibirnya..

‌Jelas ini bukan rasa darah pikirnya, perlahan Taehyung menurunkan pandangan dan saat itu juga dia tau penyebabnya- Jungkook nya menangis? Karenanya? Shit!

‌Timbul rasa bersalah di hati Taehyung seketika, dia akui dirinya memang sangat marah sebelumnya- dia rela membiarkan Jungkook bersantai menikmati hari liburnya, namun yang terjadi dia malah mendapati Jungkook bermain dengan pria lain diluar sana..

‌Sementara dirinya kesepian dan pusing karena urusan pekerjaan ini tidak adil untuknya, tapi semua itu sirna hanya dengan tetesan air asin yang keluar dari mata indah kekasihnya..

‌Taehyung juga baru merasakan jika tubuh kecil itu bergetar memeluknya, apa yang telah dia lakukan? Kenapa kekasihnya menjadi seperti ini pikirnya, otak Taehyung rasanya blank seketika..

‌Apa dia telah menyakiti kekasihnya? Menyakiti orang yang dicintainya? Taehyung sendiri tidak tau, apa yang telah dia lakukan sebelumnya..

‌Perlahan Taehyung menjauhkan wajahnya, melepaskan permainan solo Jungkook pada bibirnya- dengan lembut Taehyung menatap Jungkook, ibu jarinya mengusap sisa air mata di pipi kekasihnya..

‌"Maaf, aku membuatmu takut" Ucap Taehyung lirih, namun detik itu juga tangis Jungkook pecah seketika..

‌Kali ini Taehyung menarik Jungkook ke dalam pelukan hangatnya, menenggelamkan wajah kekasihnya ke dada bidangnya- berkali-kali dia mengecup puncak kepala Jungkook, namun bukannya berhenti tangis Jungkook semakin menjadi-jadi..

‌"Ku mohon hiks~ j-jangan seperti tadi lagi, k-kau membuatku takut hiks" Ucap Jungkook disela isakkannya..

‌Begitu menyakitkan baginya melihat tangan Taehyung yang terluka entah kenapa Jungkook tak tau alasannya, mungkin efek karena ketakutannya yang melihat seakan-akan pria itu adalah monster bukan Taehyung yang dikenalnya..

‌"Maaf, aku tidak bermaksud~ maaf"

‌Taehyung terus menggumamkan kata maaf, sembari terus mengecup puncak kepala kekasihnya dengan tangan mengelus lembut surai Jungkook..

‌Dengan lembut dia melepaskan pelukannya kemudian membawa Jungkook ke tepi ranjang untuk duduk, lalu mengambil segelas air yang selalu dia siapkan di meja nakasnya yang langsung diberikan pada kekasihnya..

‌"Minumlah, pelan-pelan"

‌Tangan Jungkook masih bergetar sehingga Taehyung membantu memegang gelas, Jungkook meminum air itu hingga tandas kemudian Taehyung menyimpan kembali setelahnya..

‌Taehyung semakin merapatkan duduknya lalu menangkup wajah Jungkook -kekasihnya-, mata mereka bertemu kemudian Taehyung memiringkan kepala dan mulai meraup serta melumat lembut bibir Jungkook..‌

‌"Uhm emmhhh" Jungkook meremas kemeja Taehyung tepat dibagian pinggangnya, sementara Taehyung dengan lembut memainkan lidah menyalurkan rasa sayangnya..

‌Kali ini tidak ada nafsu dalam ciuman mereka dan murni menyalurkan masing-masing rasa sayangnya, sejauh ini pertama kalinya bagi mereka berciuman lembut seperti ini sepertinya...

‌Mata keduanya masih terpejam merasakan kelembutan dari kenyalnya bibir masing-masing, menikmati permainan yang ada dengan saling bertukar saliva- juga menyadari, bahwa mereka saling membutuhkan ternyata begitulah pikir mereka kira-kira..

‌Taehyung melepaskan ciumannya dengan tangan masih menangkup wajah kekasihnya, menyatukan keningnya dengan tatapan hangat nan lembut yang ada..

‌"Aku mohon jauhi pria tadi, jangan dekat-dekat dengannya lagi~ kau hampir membuat aku gila memikirkannya" Ucap Taehyung lembut..

‌"Tapi kenapa? Mingyu temanku dan aku mengenalnya Tae, bukan kah Mingyu adalah supir pilihanmu? Yang pernah kau kirimkan untukku? Lalu kenapa aku tidak boleh berteman? Lagipula dia juga orang baik kan?" Oceh Jungkook tak terima, sementara Taehyung menghembuskan kasar nafasnya..

‌"Iya ku akui, aku salah karena ketidaktelitianku dalam memilih kandidat dan mempertemukanmu dengannya-"

‌"-Oleh karena itu aku juga langsung memecatnya ketika aku sadar, aku mohon Jungkook menurutlah untuk kali ini saja" Lanjut Taehyung memohon..

‌Ada yang baru disini Jungkook sudah lama tidak mendengar Taehyung memanggil dengan namanya, biasanya dia memanggil dengan sebutan sayang dan sebagainya- apa dia masih marah? Begitu pikirnya..

‌"Tid-"

‌"Tidak, dengarkan aku kali ini saja atau kau ingin aku melenyapkan pria itu? Agar kalian tidak bisa lagi bertemu huh?" Potong Taehyung seraya mengancam, dia tau Jungkook akan memprotes dan Taehyung tidak suka itu..

‌Siapa juga yang suka jika orang yang dicintainya lebih membela pria lain ketimbang menurut padanya, Jungkook hanya diam tak menjawabnya jika tidak kemungkinan Taehyung akan marah seperti tadi pikirnya..

‌"T-tae, boleh aku pergi dari sini? Sepertinya aku harus menjemput eomma" Jungkook bertanya, untuk mengalihkan pembicaraannya..

‌"Silahkan, apa perlu ku antar?"

‌"Tidak perlu, aku bisa sendiri"

‌"Baiklah jika kau memaksa, dan ya hati-hati dijalannya"

My Boss Is OverHormone🔞 (VKook END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang