Omega 2

1.1K 65 3
                                    


"Roger! Kau dimanaa??" Reyna berteriak sambil berkeliling rumah.

Sudah sedari tadi Reyna mencari Roger kemanamana. Dari ruangtamu, dapur dan kamar pemuda itu. Tapi batang hidungnya tidak terlihat sama sekali. Apa mungkin Roger di culik? Itu tidak mungkin kan.

Reyna berjalan ke belakang rumah mereka, tempat terakhir yang belum di kunjunginya hanya disana. Taman belakang hanya terisi kolam renang dan kebun bunga mini.

Roger tidak mungkin kan menikmati taman bunga. Satusatunya harapan Reyna menemui Roger hanya kolam renang.

"Roger! Disini kau rupanya, aku mencarimu kemanamana dari tadi." Reyna bergegas mengjampiri Roger yang sedang bergerak kesanakemari di kolam renang.

Roger berhenti sejenak dalam renangnya. Pria itu bergerak menghampiri Reyna di pinggir kolam renang. Keluar dari kolam renang, Roger berdiri tegak di depan Reyna sambil membuka kaca mata renangnya. "Ada apa?"

Reyna menelan ludahnya sendiri. Roger hanya dibalut dengan celana pendek renangnya. Dada lebar yang selalu memeluknya terlihat jelas di mata Reyna. Sekarang itu basah dan kekar, membuat Reyna malu sendiri.

"Em.. itu.. Ibuku, bertanya apa ada makanan yang kau inginkan?" Reyna merutuki dirinya yang berbicara gagap. Entah kenapa sejak mereka tinggal bersama halhal seperti ini membuatnya gugup.

Setelah insiden kemarin. Reyna di putuskan untuk melakukan rehabilitasi. Dia ditempatkan di sebuah rumah bersama Roger dan di kurung di sana. Semua tempat di baui feromon Roger.

Awlanya Reyna menolak keras usulan itu. Dia ketakutan dengan seorang alpha tapi kenapa orang tuanya menempatlannya berdua dengan seorang alpha?

Tapi semua pikiran itu hilang saat dia memasuki rumah itu. Tidak ada ketakutan disana, hanya ada ketenangan yang melingkupinya. Sedikit demi sedikit dia bisa berbaur lagi dengan orang lain.

"Aku tida ada. Kau mau makan apa emangnya?" Roger memasuki rumah dengan tangan menggosok kepalanya. Dibelakangnya Reyna mengikuti.

"Tidak ada juga." Reyna mengikuti Roger sampai masuk kekamar pemuda itu. Matanya mengikuti semua gerak yang Roger lakukan.

"Aaa.. aku hampir lupa. Aku minta tolong panggilkan orang tuamu besok."

"Kenapa?"

"Aku ada urusan di luar. Jadi kau harus bersama mereka dulu." Selepas mengatakan itu, Roger masuk kekamar mandi. Suara air yang jatuh memenuhi tempat itu yang tibatiba sunyi.

Reyna memantung di tempat. Selama 3 bulan mereka di sana, tidak pernah ada orang lain yang memasuki rumah itu. Bahkan para dokter yang mengecek mereka di khususkan seorang beta, agar Reyna tidak bingung feromon lagi.

Orang tua mereka hanya sesekali berkunjung, tapi tidak menginap ataupun sampai ikut tinggal dengan mereka. Itu berarti selama 3bulan penuh Reyna ditemani Roger. Reyna tidak pernah terpisah dengan Roger.

Mereka punya kamar masingmasing. Tapi dari awal pemulihan Roger selalu memaksa tidur di sampingnya, dengan alasan mempercepat pemulihan, dan itu memang berhasil. Setiap malam Reyna di lingkupi bau feromon Roger.

Sesungguhnya, diawal rehabilitasi ini, Reyna juga sempat bingung. Kenapa harus dia ditempatkan berdua dengan Roger dan tidak dengan orang tuanya. Merek hanya teman, bagaimanapun orangtuanya pasti lebih dekat dengannya. Reyna sangat curiga. Dia punya sebuah hipotesa untuk ini tapi belum ada bukti yang pasti.

Sekarang, Roger akan pergi. Dia merasakan rasa kehilangan yang begitu dalam dan itu membuatnya resah. Dia takut di tinggal sendiri. Sudah terlalu nyaman baginya di bawah perlindungan Roger.

Oneshot! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang