TTM

16K 225 2
                                    

"Jangan bergerak."

"......"

"Ku bilang jangan bergerak, bodoh!"

"......."

"Akkhh.. Shit! Pergilah! Lu ganggu konsetrasi gua tau gak." Willy meringis merasakan sakit di selangkangannya. Merasa kalau sesuatu di sana pasti sudah menegang sempurna. "Kalau gak mau tanggung jawab jangan buat dia bangun!"

Pelakunya, Lala, hnya tertawa bahagia mendengarnya.  Lala masih tetap bergerak di atas pangkuan Willy.

Awalnya Lala tidak kepikiran untuk menjahili Willy seperti ini.  Lala hanya ingin main karna dia bosan di rumah.

Tapi sesampainya dia di kamar Willy, dia sedang bermain game pc dan tidak memperdulikannya. Ini seperti balas dendam karna sudah mendiamkannya.

"Siapa suruh cuekin gua! Rasain!" Lala makin gencar menggesekkannya. Kalau di tanya Lala terangsang atau tidak. Pastinya iya karna dua benda mereka bertemu dan saling bergesekkan. Tapi dia terlalu gengsi mengakuinya.

"Lu matiin micnya gak?" Lala menoleh sebentar di belakang, melihat sekilas permainan masih berlangsung.

"Udah lah. Gua tau lu bakal ngelakuin hal aneh kay-... Akhh!" Willy mengcengkram mouse di tangannya. Tubuhnya makin condong kedepan.  Kepala pening merasakan nyeri sekaligus nikamat yang di rasakan kepala bawahnya. "Anjinglah! Minggir!"

Willy mengangkat Lala dalam gendongannya, melemparnya ke kasur dan berlalu ke kamar mandi. Masa bodoh dengan pemainannya yang masih berlangsung.  Dia bisa push rank lain waktu tapi urusah di bawah tidak bisa di tunda lagi.

'Awas aja gua bales nanti' Gerutu Willy dalam hati.  Dendamnya harus terbalas!

Sedangkan Lala yang di lempar ke tempat tidur hanya diam di tempat tidur.  Menstabilakn degup jantungnya sendiri.

"Shit!" Lala menyembunyikan wajahnya di kedua tengannya.  Jantungnya benarbenar seperti ingin meledak sekarang.

Hampir 20 menit Lala hanya diam untuk meredakan hasratnya sendiri.  Willy belum juga keluar, hanya terdengar suara air keran dari dalam kamar mandinya.

'Lama juga ya.' Karna bosan Lala bangkit ke pc yang masih menyala.  Untungnya tim Willy menang jadi kemarahan Willy padanya tidak akan besar.

Lala lalu berjalan ke arah kamar mandi dan mengetuknya. "Lu gak matikan di dalem?"

Samarsamar dari suara keran air yang mengalir terdengar suara Willy yang mendesah.

"Woi kok lama banget! Udah hampir 20 menit nih!"

"Bersyukur lu gua lama disini.  Pergi lu atau gak gua perkosa lu." Willy berteriak dari dalam.

Lala terjangkit kaget. Serem juga ancaman yang Willy berikan.  Lala bergegas keluar kamar, tidak ingin mewujudkan acaman yang Willy berikan.

----------------


Lala sedang makan snack di ruang tv saat melihat Willy dengan rambut basah dan baju berbeda yang di pakai tadi keluar dari kamarnya. Handuk kecil masih bertengger di lehernya.

"Lu masih di sini?" Willy berjalan ke arah dapur dan membuka kulkas.  Mengambil mineral dingin dan meminumnya.

Pemandangan itu tak lepas dari penglihatan Lala. "Lu seksi juga ya Will. Kok lu gak ada pacar sih? Lu homo ya?"

"Lu mau gua siram pake air keras ya?" Willy berjalan ke arah sofa yang di duduki Lala.  Mengambil snack di tangan Lala.

"Air suci aja, bang. Biar berkah." Lala mengambil makanan lain di depannya dan mulai memakannya.

Oneshot! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang