In My Love Story

472 33 15
                                    

"Gua harus apa?"

Zetto menatap tajam manajer tim esportnya. Dia sebenarnya sudah mendengar jelas perkataannya,  tapi dirinya tidak mempercayai pendengarannya itu. 

"Lu ikut photoshoot sama BA kita dan itu gak bisa ditolak, karna sponsor yang minta." Kino menjelaskan dengan perlahan. Wajahnya dia buat sedatar mungkin, tapi keringat dingin mengalir di punggungnya. 

Kino mencoba untuk tenang walau jantungnya berdetak dengan kencang. Sebagai manajer Zetto, dia tau jelas watak Zetto yang anti sekali dengan manusia. Zetto tidak pernah berusaha berteman dengan siapapun di dunia esport. Zetto adalah ungkapan nyata dari seorang Otaku.

Dia hanya fokus dalam dunia game dan mengabaikan dunia manusia. Zetto bisa dikatakan legend karna seringnya memenangkn pertandingan. Dia bahkan segaja memilih kategori permainan soloplayer untuk tidak berkomunikasi dengan orang lain.

Bisa dibayangkan seberapa besar pengaruhnya dia di dunia hingga mendapat julukan legend.

"Kita udah sepakat kan kalau gua cuma perlu main dan gak ikut urusan entertainment? Di kontrak tertulis kok." Zetto berkata galak.

Sejak awal masuk dunia esport, hal yang diminta Zetto hanya tidak melibatkanny selain pertandingan gamenya. Dia sangat tau dunia esport sekarang sudah seperti dunia artis. Sangat entertaining. Salah melangkah,  Zetto akan membuat drama yang  dia sendiri tidak akan tau.

"Ta-tapi kontrak bisa berubah kalau terjadi halhal yang di luar kendali team. Ini masuk dalam diluarkendali team, karna investor yang meminta." Ucap Kino terbatabata. 

Sesungguhnya dia tau kenapa CEO teamnya bersikukuh ingin membawa Zetto ikut serta,  terlepas permintaan investor.  Kemarin Kino dengar kalo CEOnya melihat Zetto bergaul dengan beberapa orang di sebuah club.

CEOnya, Daniel, jadi berpikir kalau Zetto sudah berubah. Dia dapat terjun ke dunia manusia sekarang dan tidak lagi berada di dunianya sendiri. 

"Dulu juga pernah gini kok tapi bisa ngehindar, kenapa sekarang gak bisa?!" Nada suara Zetto makin meninggi. 

Ini bukan lagi tentang dirinya yang malas berurusan dengan manusia. Tapi juga pelanggaran kontrak yang telah mereka sepakati. Mereka sudah sepakat dan itu terikat secara hukum. Zetto tidak habis pikir dengan Daniel yang sudah mulai serakah. Pria tua itu sudah terjangkit starsindrom dengan pencampaian yang diraih Zetto dan merasa bisa mengontrolnya. 

"Ah! Anjing! Lupain, bilang ke Daniel gua keluar dari teamnya!" Dengan decitan tajam dari sepatunya, Zetto keluar tanpa memperdulikan Kino. 

Kino terduduk lesu di lantai. Dia pusing, lelah dan bingung harus berkata apa kepada CEOnya. Dia menarik rambutnya yang memang sudah acakacakan.  Menyalahkan Daniel juga yang sudah serakah dan salah mengambil langkah. Mau bagaimanapun Zetto adalah independen yang berdiri sendiri, team hanyalah sebuah tisu yang bisa dibuang kapan saja kalau sudah tidak dibutuhkan.

Team bagi Zetto hanyalah sebuah alat tunggangan untuk tidak mengurus halhal merepotkan jika ingin mencapai puncak tertinggi. 

......

Sebagai orang paling muda di perkumpulan kakak sepupunya Hera, Zetto tetap menikmati kebersamaan yang terjalin diantara mereka. Temanteman Hera pemerlakukannya seperti temannya sendiri dan tidak memandang rendahnya hanya karna dia lebih muda dari mereka semua. 

Awalnya dia ikut hanya karna di suruh bibinya, ibu Hera, untuk sesekali berbaur dengan manusia. Dia sedari dulu hidup hanya untuk game, hingga dia bisa menjadi juara dunia dan menjadi legenda di dunia game.  Suatu saat bibinya yang sudah dia anggap ibunya sendiri, memintanya bersosialisasi. Tidak ingin mengecewakannya dan hitunghitung ingin mencoba sekali peruntungannya dalam berteman, Zetto mengiyakan suruhan tersebut.

Oneshot! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang