Suara ketikan keyboard komputer memenuhi ruangan yang didapati Sumire. Terlihat Amado sibuk mengetik di komputer sedangkan Sumire sibuk dengan kertas-kertas di hadapannya.
Sumire sedang membantu Amado mengumpulkan data terkait perkembangan Kawaki, tiba-tiba Nue datang melalui pintu terbuka dengan ukuran kecil Nue melompat ke pundak sumire.
"Nue..."
Sumire tersenyum dan mengelus kepala Nue dengan lembut.
Namun seketika Nue menggeram saat melihat Amado yang tengah menoleh ke dirinya."Nue, jangan seperti itu!" Pinta Sumire.
"Salam kenal Kuchiyose Kakei Sumire."
Amado melambaikan tangan kepada Nue berusaha mendapatkan simpati dari binatang itu. Namun Nue membuang wajahnya layaknya tidak sudi melihat Amado.
Sumire tersenyum canggung setelah melihat perilaku Nue pada Amado, ia mulai mengkhawatirkan hubungan Nue dengan Amado.
"Sumire, bisa kau datangkan Kawaki padaku, kali ini tubuh Kawaki akan benar-benar pulih."
-
Diperjalanan menuju Labolatorium, Kawaki dan Sumire berjalan dengan beriringan.
Kawaki memperhatikan hewan yang pernah menyerangnya tetapi ada yang berbeda, kali ini hewan tersebut berukuran kecil, tengah berada di pundak Sumire.
"Itu... dipundakmu, siapa namanya?" Tanya Kawaki.
Sumire memperhatikan Nue sebentar lalu tersenyum.
"Namanya Nue, salam kenal ne, Kawaki."
"Nue ya?" Ulang Kawaki.
"Bagaimana menurutmu tentang Amado? Apa dia berlaku kasar padamu? Atau dia bersikap licik padamu?" Kawaki kembali bertanya sembari menatap gadis disampingnya.
"Hffftt... tidak Kawaki-kun. Tidak seperti itu, sejauh ini aku dapat banyak ilmu dari Amado-san." ucap Sumire sembari tertawa kecil.
"Ya... kalau soal dia... jangan pernah lupa ucapanku, kau harus tetap berhati-hati padanya. harus."
Kawaki memperingati Sumire, Sumire hanya tersenyum lalu mengangguk.
-
Tiba di labolalatorium Kawaki berbaring di ranjang dan Amado mulai melakukan pemeriksaan juga pembedahan pada tubuh Kawaki.
Pembedahan pun berjalan dengan lancar.
"Karena tubuhmu terus menolak obat-obatan buatan desa ini. Maka, Aku buat sistem nano tubuhmu dipercepat dalam pembelahan sel, sehingga itu akan memperkuat juga memperlemah tubuhmu secara instan, terutama saat kau bertarung. Yah... setidaknya ini lebih baik dibanding obat-obatan itu." Jelas Amado.
"Ya... ditubuhku terasa jauh lebih baik." Kawaki merasakan tubuhnya terasa lebih kuat dari sebelumnya.
"Syukurlah... Kawaki-kun!" Ucap Sumire tersenyum senang.
Tak lama kemudian Kawaki pun pergi meninggalkan Labolatorium.
Tiba-tiba Amado tidak sengaja menjatuhkan sebuah suntikan dan tepat mengenai kaki Sumire, dikarenakan posisi keduanya tengah berdekatan.
"Maaf Kakei Sumire... aku tidak sengaja."
Sumire menundukan tubuhnya untuk mengambil suntikan kosong itu dari kakinya sembari tersenyum.
"Iya Amado-san tidak apa-apa, tenang saja."
Nue kecil yang sejak tadi berada di pundak Sumire, mulai menggeram lalu melompat dan menggigit tangan Amado.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakei's Diary
FanficSumire si gadis ungu, siap menyembuhkan siapa saja yang terluka dan memiliki cita-cita menjadi seorang Ninja Sains, lalu tiba seorang laki-laki yang tidak dikenal terluka dan membuat dirinya menjadi perawat laki-laki tersebut. Siapakah dia? Bagaiman...