Chapter 11

478 49 0
                                        

Kawaki, Nue dan Sumire masih bertarung melawan Otsusuki Urashiki. Urashiki terus mengincar Sumire karena diantara musuhnya hanya gadis itu terlihat mulai melemah.

Sumire sesekali menembakkan kekuatan airnya pada Urashiki.

"Hahahaha! Serangan gadis kecil itu, tidaklah berguna! Rasakan ini!" Urashiki menghancurkan tanah lalu menghempaskannya menuju Sumire.

Sumire berusaha menghindari serangan Urashiki, "Argh!" Sumire terpental terkena bongkahan tanah dari serangan Urashiki.

"Ckk, Sial dia terus mengincar Sumire." Decak Kawaki kesal karena Urashiki terus menyerang Sumire dibanding dirinya dan Nue.

"...Kalian bertahanlah...." Ucap Bayangan Naruto lalu menghilang.

Kawaki mengeluarkan api besar dari mulutnya hampir saja mengenai Urashiki. Nue juga ikut menyerang dengan menyeruduk tubuh Urashiki, bahkan Nue semakin cekatan dalam melawan Urashiki.

Sumire menghampiri Kawaki "Kawaki! Aku mengerti sekarang bagaimana melawannya!"

"Yah, Bagaimana?" Tanya Kawaki serius dan mulai menatap gadis ungu disampingnya.

"Buat dia kehabisan cakra, aku yakin tas labunya tidak lagi banyak menyimpan bola cakra, jadi sebaiknya yang kita lakukan adalah menguras cakra yang dia punya!" Sumire terdiam sejenak lalu melanjutkan ucapannya,
"Lalu, jika cakranya mulai berkurang kemungkinan besar kekuatan mata rinnegannya itu akan melemah. Dan itu akan memudahkan kita untuk melawannya..."

Disisi lain Nue menghindar dari beberapa bongkahan tanah serangan Urashiki serta pancing merahnya yang dengan gesit mengincar Nue.

Kawaki mengangguk setelah mendengar strategi dari Sumire "Yah ku akui analisamu cukup bagus... baiklah, sekarang aku mengerti. Ayo!"

Sumire memfoskuskan cakra pada ujung kunainya "Suiton Suireha." Ia menembakkan sejumlah bola - bola air yang terus dia luncurkan untuk mengenai Urashiki.

Sedangkan Kawaki kembali mengubah tangannya menjadi senjata sabit segera mendekati Urashiki dan menghajarnya, bersamaan dengan Nue yang ekornya siap untuk menghisap cakra Urashiki.

-

"Papa!" Sarada menghampiri Sasuke yang baru saja keluar dari Kantor Hokage. Sasuke pun menoleh ke putrinya "Ada apa, Sarada?"

Sarada menunduk, sebenarnya ia ingin ikut melawan Urashiki bersama dengan Ayahnya, namun ia sudah yakin jika Sasuke pasti melarangnya.

"Papa... Hati-hati yah, aku dan Mama menunggumu pulang dengan selamat."

Sasuke membuka matanya lebar ia dapat merasakan kesedihan dari putrinya ini, ia langsung memeluk erat Sarada dan berbisik lembut "Yah, Papa pasti pulang dengan selamat. Tetap bersama Sakura yah, Sarada..."

Berbeda halnya dengan Boruto yang tengah adu argumen dengan Naruto, sebab Naruto melarangnya pergi melawan Otsusuki Urashiki.

Karena Naruto menganggap bahwa Boruto hanyalah anak-anak nakal dan juga ia mengkhawatirkan jika Boruto hanya akan mengacaukan keadaan. Namun kini tatapan Naruto tak lepas dari anak laki-lakinya yang tengah terus membela diri untuk meyakinkan. Naruto bahwa dirinya bisa diandalkan.

"Ayah.... aku bisa membantu melawan Urashiki! Aku yakin paman Sasuke tidak akan melarang-"

"Dengar... Boruto!" Ujar Naruto, yang berhasil membuat Boruto terdiam kesal.

Naruto menghela napasnya  "Ya... Kali ini aku percaya padamu, kalahkan Urashiki lalu selamatkan Kawaki dan Sumire.... Aku mengandalkanmu.... Boruto!"

Kedua bola mata Boruto berbinar lalu Boruto dengan senang hati menganggukkan kepalanya dan tersenyum lebar kepada Naruto

Kakei's DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang