Chapter 6

585 70 0
                                        

Udara desa Konoha terasa sejuk saat sore hari. Sumire tengah duduk di taman dekat sungai sembari membawa buku di genggamannya, gadis itu sedang menunggu seseorang.

Tak lama kemudian terlihat dari kejauhan 2 gadis meneriaki namanya.

"Sumire!!!" mereka melambaikan tangannya pada Sumire.

Wajah Sumire terlihat sumringah setelah melihat kedua rekan yang sudah lama tak dijumpainya.

"Wasabi!!! Namida!!!" Teriak Sumire ikut melambaikan tangan.

Lalu Mereka berpelukan dengan senyuman bahagia satu sama lain.

"Sumire! bagaimana kabarmu?" Tanya Wasabi sambil menepuk pelan bahu Sumire.

"Sangat baik Wasabi-chan, kalian berdua bagaimana?" Tanya Sumire sembari seyuman lebar.

"Ya! kami baik-baik saja Sumire-chan!" Ucap Namida dengan riang. Disertai anggukan oleh Wasabi.

"Bagaimana dengan team 15?" Sumire kembali bertanya.

Wasabi dan Namida tersentak setelah mendengar pertanyaan dari Sumire, seketika keduanya tersenyum canggung.

"Itu... baik! Tsubaki juga sudah mulai menerima kami dan kami juga bekerja sama dengan baik, menurutku Tsubaki memiliki kemampuan Samurai yang hebat hehe... he..." Jawab Wasabi sembari tersenyum canggung pada Sumire.

"Syukurlah... dan kenapa dia tidak ada? Apa kalian tidak mengajaknya?" Sumire bertanya kembali perihal Tsubaki, si gadis Samurai dari desa Besi yang telah bergabung menjadi team 15.

"Aku tidak tahu kenapa. Akan tetapi, sikapnya berubah belakangan ini." Ujar Wasabi dan memasang raut wajah yang sedih. Namida pun ikut turut sedih.

Sumire terkejut "Kenapa kalian tidak bertanya padanya?"

"Sudah Sumire.... Kami sudah bertanya dan membujuknya! Tetapi entah kenapa ia tidak menjawab dan malah menghindari kami. Apa yang harus kami lakukan Sumire-chan~? " Namida merengek meminta Sumire memberi mereka solusi untuk menghadapi Tsubaki.

"Ada apa dengannya?" Gumam Sumire.

-

Kawaki dan Boruto tengah berada di rumah sakit, Himawari dan Hinata datang menjenguk keduanya. Namun Kawaki tidak sama sekali tertarik dengan kedua perempuan uzumaki itu. Ia hanya tidur di ranjangnya terus memejamkan matanya.

"Kawaaaki! Kawaaaki! KAWAKI!!!" Teriak Boruto pada Kawaki karena Kawaki sejak tadi tidak mendengar panggilannya.

"Ckk, Apa Sial!" Teriak Kawaki menolehkan kepalanya pada Boruto.

"Dasar, aku sudah berkali-kali memanggilmu, Kawaki!" Geram Boruto dengan kepalan tangan yang sudah siap memukul wajah Kawaki kapan saja.

"Oy! Kau sudah tau belum, kau akan menjadi bagian keluargaku?" Gumam Boruto sembari melipat kedua tangannya di dada tak lupa wajahnya menatap datar Kawaki.

"Yah tau... tuan Hokage lebih dulu memberitahuku, tak perlu kau ingatkan lagi." Kawaki berkata dengan malas.

Hinata dan Himawari menatap kedua laki-laki itu dengan pasrah. Lalu Himawari berjalan mendekati Kawaki dan menyapa pria itu dengan manis. "Salam kenal ne, Kawaki! Aku Himawari Uzumaki!"

Kakei's DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang