"Kali ini aku akan serius bertarung! Raiton Tenjirai!!"
Petir keluar dari kedua tangan Victor, lalu ia tembakan keatas langit hingga sambaran petir mengincar Sarada, Boruto dan Mitsuki dengan bersamaan.
Boruto terkena sambaran petir hingga tubuhnya mulai melemah dan tegeletak ke tanah.
"Boruto!" Sarada mencoba membantu Boruto namun dia juga tersambar petir milik Victor yang tak henti-hentinya terus mengincar mereka.
Mitsuki menghindar dari beberapa sambaran petir Victor.
"Menyerahlah kalian! Berikan Sel Hashirama padaku!" Teriak Victor mulai melangkah mendekati Boruto, tangan kananya sudah bersiap untuk kembali menyerang.
"Jangan berharap kami akan memberikanmu Sel Hashirama!" Ujar Boruto yang masih tergeletak di tanah dengan tatapan tajam kearah kakek tersebut.
Victor memincingkan matanya lalu mulai kembali menggunakan kekuatan petir untuk menyerang Boruto "Benarkah!"
"Arghhh!" Boruto kembali terkena serangan kakek tersebut.
"Chanaro!" Sarada muncul dekat Victor tangannya siap memukul, namun Victor berhasil menghidar dan tersenyum remeh kepada Sarada.
Victor menatap mata Sarada yang tengah mengaktifkan mata sharinggan "Uchiha yah, merepotkan."
"Raiton Shiden!" Mitsuki mengeluarkan kekuatan listrik ungu dengan kecepatan tinggi dan berhasil mengenai Victor, hingga kakek tua itu tergeletak ke tanah merintih kesakitan, serangan Mitsuki sangat kuat dan tidak terduga.
"Kami tidak akan menyerah!"
-
Deepa semakin mendekat ke arah Sumire yang sudah terpojok, namun gadis itu masih menatap dirinya dengan tajam dan tak ada rasa takut dari pancaran matanya, itu berhasil membuat Deepa semakin tertantang untuk menjadikan Sumire rekannya.
" Yah, aku akan berhenti mencari Kawaki dan Sel Hashirama, asalkan kau berada di pihakku, gadis Kakei...hehehehe..."
Sumire hanya diam, karena yang dihadapan Deepa hanyalah bunshin air milik Sumire.
Deepa yang menyadari keanehan pada gadis dihadapannya langsung mengeraskan tanganya menjadi baja lalu menusuk tubuh Sumire dan berakhir hanyalah bayang air.
"Arghhh beraninya kau mempermainkanku!!! hehehehehe HAHAHAHAHA... Lihat saja Kakei, aku akan menemukanmu!"
Kawaki sudah menghabiskan seluruh jamur dari Sumire, ia bahkan memegangi perutnya yang sudah mulai kekenyangan. Tak lama kemudian regenerasi di tubuh Kawaki semakin cepat, luka yang terbuka lebar bekas pedang, kini hanya tersisa goresan kecil.
Sumire yang sejak tadi memperhatikan luka di tulang rusuk Kawaki, langsung menghembuskan napas lega.
"Syukurlah... lukamu membaik Kawaki-kun..." Sumire tersenyum.
Kawaki tersenyum tipis sembari memperhatikan ekspresi gadis dihadapannya "Bukankah sudah ku katakan, tubuhku dapat beregenerasi sendiri..."
"Hmmm... Kawaki, Apa kau yakin kita bisa melawan Deepa?" Tanya Sumire penasaran.
"Itu... Aku membutuhkan analisamu, kau cukup perhatikan dimana celah terbaik untuk melawan Deepa. Lalu jika kau sudah tau celahnya... beritahu aku. Kau mengerti?"
"Baiklah." Sumire mengerti rencana Kawaki.
Tiba-tiba seseorang datang dan mengampiri mereka "Sepertinya aku mengganggu waktu berduanmu Kawaki."
-
Boruto, Sarada mengambil kesempatan untuk menyerang Victor yang sudah terlihat merintih kesakitan akibat serangan Mitsuki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakei's Diary
أدب الهواةSumire si gadis ungu, siap menyembuhkan siapa saja yang terluka dan memiliki cita-cita menjadi seorang Ninja Sains, lalu tiba seorang laki-laki yang tidak dikenal terluka dan membuat dirinya menjadi perawat laki-laki tersebut. Siapakah dia? Bagaiman...